Ep. 06 Keluarga baru Amanda

129 13 1
                                    

' Semoga kalian bisa menjadi Adik Kakak yang saling menyayangi ' Guman Zein dalam hatinya menatap Anak dan putrinya itu

' Arya, begitu bahagia punya seorang Adik, sepertinya dia sangat menyukai kehadiran Amanda ditengah-tengah kami, terimakasih ya Allah atas. terimakasih karena menghadiran Amanda untuk kami.' Guman Sekar juga yang ikut mengsyukuri kehadiran Amanda di keluarga Mereka

"Amanda.." lirih Zein sembari menatap Gadis itu tulus

"Iya Om.. " jawab Amanda tersenyum menatap Pria yang berhati Malaikat itu yang sudah dengan sangat baik hati membantunya terbebas dari sang Paman yang tidak pernah merasa puas menyiksanya, ia heran mengapa Pria itu begitu sangat membencinya kesalahan apakah dimasalalu yang ia pernah buat mengapa Pamannya itu selalu mengatakan ia benci Amanda.

" Ayah. Amanda kamu harus terbiasa memanggil Om Ayah, karena sekarang kamu juga Anak Ayah." protes Zein dengan panggilan sang Anak Angkat

"Iya.. Manda panggil Ayah ku, dengan sebutan Ayah mu juga karena sekarang kamu sudah mejadi adik ku." oceh Pria kecil di samping Amanda itu, salah satu Orang paling baik Amanda temui. dan sekarang dengan suka rela berbagi Ayah dengannya, sungguh ia harus bersyukur karena telah dikelilingi Orang baik di sekitarnya.

" I__ya kak, Arya maaf.. A___ yah aku lupa. " jawab Amanda menunduk dengan suara terbata bata, masih ada rasa cangung didirinya ia butuh waktu menyesuaikan diri dengan orang sekitarnya.

"Tidak apa-apa, kamu kan lagi berusaha. " sahut Zein memaklumi Gadis kecil itu

"Iya. Ayah" jawab Amanda ragu.

"Amanda. Ayah mau kamu Sekolah. Ayah akan menyekolahkan mu, jika kamu setuju nak ?" tanya Zein pada sang Anak menyampaikan apa yang semenjak tadi ia pikirkan, sebelum membawa Gadis malang itu kemari Zein sudah memikirkan masa depan gadis kecil itu.

"Wah.. Amanda akan Sekolah yah ?.. " tanya Arya yang merasa senang mendengar Amanda akan segera bersekolah.

"Iya.. Ayah mau, Amanda sekolah bersama kamu di Sekolah yang sama. " balas sang Ayah mendengar resfon baik sang anak

" Horeee.. Arya gak sendirian lagi sekarang ada Amanda bersama Arya " ucap Arya bersorak kegirangan mengigat sebentar lagi ia akan punya teman menuju Sekolah. bukan hanya supir dan Mama saja lalu pulangnya hanya bersama supir saja, namun sekarang bukan hanya akan supir saja tapi ada Amanda.

"Bagaimana Nak, apa kamu setuju ?.." tanya Zein lagi dengan persetujuan putri kecilnya itu yang semenjak tadi belum menjawab.

"I__ya Yah aku ikut Ayah saja dan Kak Arya. aku yakin apapun keputusan Ayah adalah yang terbaik untuk aku.
aku juga sangat senang bersekolah, dari dulu aku ingin sekolah, tapi Paman tidak pernah mengijinkan itu dia selalu marah jika aku mengatakan ingin bersekolah " lirih Amanda sedih jika mengigat sang Paman yang tidak pernah baik padanya

Semua disana terdiam sepertinya Amanda tengah bersedih mengingat perlakuan Pamanya itu padanya.

Zein dengan sigap mengelus kepala gadis kecilnya itu, Zein berjanji tidak akan ada seorangpun yang akan berani menyakiti putri kecilnya itu cukup dahulu sebelum mereka bertemu dulu.

"Sabar iya Nak kamu gak perlu ingat itu lagi, anggap lah itu hanya ujian untuk kamu dan sekarang kamu sudah terbebas. Ayah janji tidak akan ada seorangpun lagi yang berani mengusik kebahagiaan kamu, termasuk paman jahat kamu itu." ucap Zein kembali mengelus kepala Amanda

Sekar mengganguk mengapai Amanda tangan Sekar tak sampai dia ada diujung meja yang lumayan berjarak dari Amanda

"Iya Nak, Ayah kamu benar kita disini akan bersama kamu dan menjaga kamu dari seseorang yang berniat jahat padamu. kita sayang kamu." balas Sekar yang menyahuti ucapan Zein, sang suami

"Ayah dan Bunda benar Manda, aku juga." support Arya menyentuh tangan Amanda. tanda ia juga ikut menyemangati Amanda.

Amanda yang merasa banyak dukungan untuknya ia bahagia sekaligus bersukur.

"Oh iya Bunda sampai lupa bagaimana menurut bunda dengan Amanda bersekolah. " tanya zein lagi pada pendapat sang Isteri, bagaimana pun ia butuh persetujuan Sekar sebagai Isterinya. Meski pasti ia sudah tau jawaban sang Isteri

"Tentu aku setuju Yah. Apapun itu adalah yang terbaik untuk anak-anak kita" balas Sekar yang merespon dengan baik dan juga ia turut saja untuk keputusan suaminya itu karena apapun keputusan suaminya itu. Itu lah yang paling tepat.


" Berhubung hari libur Arya sudah selesai dan besok harus sekolah lagi. Kita pulang hari ini iya ? kita akan liburan kembali di hari Wikend berikutnya " ucap Zein memberikan saran ia hanya mewanti wanti jangan sampai Paman Amanda nekat kemari merebut Amanda dari mereka.
meski itu rasanya mustahil jika mengingat perjanjian mereka setelah Zein membebaskan Amanda dari Herik

"Setuju.. " jawab Arya cepat..

Setelahnya mereka tidur...

Pagi itu ahirnya mereka memutuskan untuk pulang K ke j
Jakarta....

Hari-hari berlalu Amanda juga kini sudah bersekolah dimana Arya di sekolahkan, pasilitas yang Amanda dapatkan samarata dengan Arya. tidak sedikitpun dibeda-bedakan meski mereka tau Arya dan Amanda berbeda. antara anak dan anak angkat.

Amanda beruntung bisa diadopsi oleh keluarga Arendra. Ahirnya setelah sekian lama dia bisa merasakan punya ayah dan ibu, yang beruntung nya sangat sayang padanya, dan jangan lupakan Amanda juga sangatlah bersyukur punya kakak sebaik Arya, tidak henti-hentinya Amanda bersyukur untuk nikmat tuhan berikan untuk nya.

"Amanda mengapa bengong ? ayo bersepeda dengan ku." ajak Arya yang teryata sedari tadi menunggunya untuk bersiap.

"Iya kak ayo" terlalu asik dengan pikirannya Amanda sampai lupa Amanda yang rela menunggu nya lama.

"Kali ini kamu harus menang. ayo kalahkan aku, jika kamu menang aku akan memberi kamu hadiah. " ujar Arya sebelum mereka bertanding, Arya melakukan itu untuk Amanda lebih semangat

"Hadiah untuk aku. baik Kak aku akan mengalahkan Kakak, lalu aku akan mendapatkan hadiah ku. lihat saja nanti " celutuk Amanda dengan sombongnya.

"Itu pun jika kamu bisa." ledek Arya menatap Amanda yang terlalu percaya diri

Dengan semangat yang membara Amanda mencoba mengalahkan Arya, bukannya berhasil Amanda malah terjatuh, Arya kahwatir dengan cepet menolong Amanda.
namun apa yang Arya dapat Amanda malah mendorongnya lalu berlalu meninggalkannya sembari menuju finish.

" Amanda kamu curang, " pekik Arya kesal, bukannya takut Amanda malah semakin meledeknya. dan Arya tau Amanda tengah bercanda padanya Arya memaklumi itu.

" Apa wanita begitu, mereka akan memanfaat kan rasa iba seseorang untuk menang. " Lirih Arya, namun tak dapat didengar Amanda.

' Tapi tidak apa-apa asalkan Amanda bahagia aku akan melakukan apapun itu ' senyum tulus Arya.

Karena nyatanya Arya sangatlah menyayangi Amanda.

*****

14 tahun kemudian dimana Arya sudah menyelesaikan kuliah nya dan Amanda yang masih harus menyelesaikan kuliahnya. dan kini Arya bekerja dikantor sang Ayah sementara dan Amanda masih harus menjalani kuliahnya 2 tahun Menuju kelulusan.

"Bagaimana? apa masih ada rapat untuk ku ? " tanya Arya pada asisten pribadi sang Ayah yang saat ini menjabat dikantornya.

Sementara Zein kini mulai membuka perusahaan baru, karena dia rasa Arya sudah bisa memegang kantornya tanpa bantunya tentunya.

"Satu lagi pak, kita ada rapat dengan klayen dari singapore dicafe Resto." Jelas sang Asisten pribadi elitnya itu.

"Oke baiklah. percepat waktunya, hari ini aku akan pulang cepet, untuk menjemput adik ku kuliah " jelas Arya menyampaikan urusannya 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mencintai Adik Angkat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang