6. The Incident of Zara

29 4 0
                                    


Selamat baca manteman! :]




Setelah Fiza pergi, Zara meneteskan air matanya.. Zara sungguh tidak tahu apa yang harus ia perbuat sekarang.. Lalu tiba-tiba ayah menampar wajah Zara dengan sangat keras.

“Duduk kamu disana!” Ayah membentak Zara.. Zara mengangguk dan duduk di sofa..

“Ngapain kamu pulang?!” Ayah bertanya dengan suara marahnya dan Zara tidak menjawabnya.

“JAWAB, JALANG!!” Ayah menampar pipi Zara dengan sekuat tenaga.

“Hiks.. Aku hanya ingin istirahat.. aku juga cape ayah..” Zara menjawab dengan sesegukan

“Alah cape! CAPE NGAPAIN?! Kerjaan kamu cuma sekolah, Jalang!” Ayah kembali menampar Zara.

“Anak sepertimu, tidak berhak cape!” Ayah bicara dengan suara lantangnya. Lalu datanglah Danila.

“Sudah ayah.. biarkan dia istirahat..” Danila mencoba membela Zara.

“Huh?! Ngapain? Ngapain juga biarkan Jalang itu istirahat?!” Ayah masih dengan Amarahnya.

“Tapi ayah! Zara juga punya penyakit!” Danila langsung menutup mulutnya. Ia keceplosan berkata hal itu pada ayah”

Ayah shock, sementara Zara menatap Danila dengan penuh kekecewaan.

Saking shocknya, Ayah semakin marah dan menampar Zara berkali-kali.. Zara hanya bisa meneteskan air matanya sambil diam merasakan rasa sakit yang ayah berikan kepadanya..

“Dasar anak Jalang!” Ayah menampar pipi Zara dengan sangat keras..

“Kenapa ga bilang?!! Jalang?!!” Ayah terus menampar wajah Zara..

“Gimana aku ga bilang.. Ayah… bahkan ayah saja tidak peduli denganku, bagaimana aku bisa mengatakan hal itu?” Teriak Zara sambil menangis

“Kakak juga! Aku kecewa sama kakak” Zara langsung pergi  ke kamarnya setelah ayah berhenti menampar Zara.

“Dek! Adek! Maafkan kakak! Adek!” Danila menatap Zara yang pergi menutupi pintu kamarnya dan tidak bisa mengejar Zara lantaran tangannya di tahan oleh Ayah.

~Zara POV~

Di kamar aku menangis.. Mengapa siksaan ini tiada hentinya Ya Tuhan..

Aku berbaring di ranjangku.. Aku menangis sambil berpikir..

“Aku lelah dengan semua ini ya Tuhan.. Kapan semuanya berakhir..”

Setelah aku selesai menangis. Aku berinisiatif menulis surat untuk kakak-kakakku serta ayahku.

Aku menulis surat sekitar 2 jam itupun sambil menunggu kakak-kakakku pulang ke rumah.

Beberapa menit kemudian, Aku keluar kamar dan melihat kak Fiza, kak Hani dan kak Alicia..aku menghampiri kakak-kakakku

“Kak..” Panggilku dengan suara rendah.

“Ya kenapa dek?” sahut Hani

“Aku keluar sebentar ya? Cuma nyari angin saja” Aku meminta izin kepada Hani

“Oh boleh.. tapi jangan lama-lama” Hani tersenyum

“Eh, dek mau kakak temenin?” Tanya Alicia kepadaku dan aku hanya menganggukkan kepalaku

“Okay wait a Minute!” Alicia pergi ke kamarnya.

Aku menunggunya selama beberapa menit. Setelah itu aku melihat Alicia membawa sebuah tas.. namun aku tidak menghiraukannya.

“Nah ayo kita pergi” Kemudian aku dan Alicia berjalan keluar rumah. Alicia membawaku ke taman yang sepi..

“Wah indahnya..” gumamku.. menatap keindahan di taman itu.. Aku sungguh kagum dengan keindahan ini..

“Dek, kakak mau beli minum dulu ya.. tunggu disini oke??” Alicia menatapku

“Iya kak..” Aku tersenyum. Kemudian Alicia pergi meninggalkanku.

Saat aku menunggu Alicia kembali, tiba-tiba aku teringat sesuatu.

Flashback.

Aku merasa tubuhku sangat lelah dan aku cukup heran kenapa aku mudah sekali memar. Akhirnya aku berinisiatif untuk pergi ke dokter.. lalu aku berjalan keluar rumah dan pergi ke RS.

Setelah aku mendaftar, aku di panggil oleh perawat.. Lalu aku memasuki ruangan dokter.

Selesai melakukan pemeriksaan. Dokter berkata “Dek, nanti kesini bersama orangtua. Karena hasil diagnosa adek menderita Leukemia stadium 4.. Adek harus melakukan kemoterapi, mendapat persutujuan dari orangtua adek..” ucap Dokter.

“Oh baik, dok..” Aku mengangguk mengerti, namun aku hanya menghela nafas berat. Di saat aku keluar dari RS. Aku berpikir, Haruskah aku beritahu kakak-kakakku? Tidak mungkin, mereka pasti akan marah denganku.. apalagi ayahku.. jadi aku merahasiakannya.

Flashback Off

Setelah aku sadar dengan duniaku yang sekarang..tiba-tiba aku seperti di sekap oleh seseorang yang tidak kukenal..

“Yeah, kita berhasil” ucap seseorang

Setelah itu aku pingsan..

Bersambung..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Different LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang