Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
* * *
Sudah satu minggu ini wajah Sasuke selalu ditekuk masam, sehingga tidak ada seorang pun yang berani mengganggunya. Atau sekedar memanggil namanya saja mereka enggan.
Sasuke dan teman-temannya yang kini sudah kelas kelas tiga EsEmA atau berada dikelas dua belas, sudah tidak boleh lagi mengikuti kegiatan apa pun di sekolah. Mereka hanya boleh disibukan dengan kegiatan belajar karena akan mendekati ujian kelulusan.
Dan sekarang mereka merasa bosan, ingin memakai lapangan basket tapi sekarang sedang dipakai oleh junior mereka. Sehingga mereka hanya berdiam diri di kelas, malas juga untuk keluar kelas karena cuaca sedang panas sekali. Sedangkan dikelas udara terasa sejuk, karena ada pendingin ruangan.
"Dia kenapa lagi?" Naruto yang baru mengambil duduk di kelas bertanya pada siapa saja yang mendengarnya.
Sai yang duduk di depan Naruto hanya mengendikan bahunya karena ia masih asyik mencorat coret sketsa dibukunya.
"Galau, mungkin?" Shikamaru menyela dengan membuka matanya yang sejak tadi terpejam sekalian menguap karena merasa masih mengantuk.
"Hinata lagi?" saat nama Hinata disebut, Sasuke langsung mendelik pada Naruto yang terpaksa membuang muka karena wajah Sasuke saat ini sangat menyeramkan bagi Naruto.
Sasuke berdecih saat melihat pemandangan yang ia lihat disebrang kelasnya, lokasinya yang memang agak jauh. Karena penasaran teman-temannya mengikuti arah pandang Sasuke.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gak usah cemburu, kan Hinata sendiri yang bilang mereka teman masa kecil.." Kiba datang-datang bicara dengan entengnya, malah tambah merusak suasana hati Sasuke.
