Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hinata menatap wajah seseorang di ponselnya dengan mata berbinar. Dia sedang melakukan vcall dengan seorang pria yang mencuri hatinya. Pria itu sedang ada di belahan dunia lain.
"Aku akan kesana" katanya yakin
"Kamu Yakin? Dengar Sayang.. Jangan dipaksakan.. Okey" ujar pria itu karena gelisah, raut wajahnya menunjukan kekhawatiran yang nyata
"Um.. Aku yakin" mantabnya
"Sayang.. Aku bukannya gak suka kamu datang, hanya saja..... Aku gak bisa menjemputmu kesana"
"Tapi.... Aku kangen" bibirnya melengkung kebawah dengan mata yang berair, hampir menumpahkan isinya
"Hei... Jangan menangis! Kamu tau kan kalau aku sedang banyak tugas, belum lagi kerjaan yang menumpuk... Nanti aku akan datang kesana kalau sudah kelar, ya?" si pria masih berusaha membujuk si kekasih yang sedang merajuk
"Tapi kapan? Tahun depan atau tahun depannya lagi? Kamu udah gak sayang aku ya? Atau kamu udah ada pengganti aku, makanya aku gak dibolehin kesana" akhirnya air mata itu pun jatuh tanpa komando
"Astaga.. Hinata!! Jauhkan pikiran jelekmu itu!! Kamu tau bukan itu alasannya, aku hanya tidak mau kamu makin trauma kalau naik pesawat kesini Sayang...." menghembuskan napasnya dengan pelan, mencoba bersabar menghadapi kekasihnya yang sedang badmood "Okey.. Kamu boleh kesini. Tapi harus ditemeni orang lain, mengerti?!"
"Tapi, gak ada yang bisa temeni aku. Aku bisa kok sendirian.... Kan kamu bilang ketakutanku itu harus aku sendiri yang hadapi, kalau gak rasa trauma ini gak akan hilang selamanya... Aku ingin dampingi kamu terus, apalagi kerjaan kamu harus bolak balik naik pesawat.. Iya kan?" ucap hinata dengan manis
Mendesah pelan, mencoba mengalah. Dan akhirnya si pria menyetujui usulan Hinata.
"Sampai jumpa Sayang... Kamu ati-ati nanti ya.. Kabari aku terus, sebelum dan sesudah sampai bandara. Nanti aku yang jemput kamu.. Sudah malam.. Tidurlah.. Sleep tight.. Oyasuminasai Sayang.. I love You.."
"Oyasuminasai... Schatz... I love you too" ucapnya sebagai penutup sambil melihat pria itu dengan senyuman mahalnya
Akhirnya panggilan vcall itu pun berakhir. Hinata dengan jantung yang berdegub kencang, tidak sabar menunggu waktu minggu depan. Dia akan menyusul kekasihnya berada.
Dan satu hal ketakutan yang sedang menjadi pikirannya. Dia akan naik pesawat. Mungkin bagi sebagian orang hal itu sudah biasa. Tapi tidak bagi Hinata. Dia pernah mengalami trauma. Sehingga harus terpaksa opname selama sebulan.
