THE LOVE S²

◝✧*09.⁠✧

💭N ⭐
JUSEYOOOW
🤍🤍🤍🤍🤍🤍🤍

Tepat pukul 5 sore selepas kepulangan bi Ina, giselle mendapatkan panggilan video dari sahabat kecilnya di sana

📞Jaemin jelek
Calling

"Omaigattttt, di rumah sakit?" Tanya giselle panik
'hm,, istri gue baru aja melahirkan GI,,, anaknya sehat ganteng mirip gue'

Giselle tak percaya hingga tangannya menutup mulutnya yang terbuka Karna perasaan bahagia bercampur.dengan rasa ketidakpercayaan

"Congrats for you jelek,, astaga gue beneran ga nyangka banget, Karina?"

'masih di dalem, anak gue udah keluar,,, gue seneng banget gi'

"Happy for you na,,, gimana? Lancar persalinannya?" Tanya giselle

Bisa dilihat dari benda pipah itu,  wajah sahabatnya yang sepertinya baru mereda dari kepucatan, bibirnya pun masih memutih, jika giselle boleh tebak, pasti sahabatnya belum meneguk air walau segelas

'hmm, lancar, walaupun ga dapet normal dan harus di operasi, semuanya lancar,,, gue punya anak laki-laki gi'

"Haha lu jangan melas gitu dong mukanya, minum dulu sana, muka lu pucet banget loh itu, istri sama anak Lu sehat duaduanya, jangan sedih gitu ah, kesian gue liat muka lu"

'jir, bisa serius dulu gasi? Lu ga paham sii perasaan gue yang lagi seneng campur melow ginii,'

"Gatau lah, orang belum rasain hehe"
'oiya, perkembangan kehamilan Lo gimana?, All good?'

"Kemarin terakhir periksa all good, dan anak gue perempuan naaa, seneng banget gue punya ekor hihii"

'serius perempuan?' giselle menganggukkan kepalanya sebagai jawaban

'Baik nya kita jodohin aja ga si GI'
"Jir. Anak gue masih gue bawa-bawa lu udah tandain aja" sahabat laki-laki yang memiliki senyum manis itupun hanya mampu memberi tawanya setelah mendengar ucapan sahabatnya itu

'btw udah berapa bulan deh?'
"7 nih, udah gede banget" ucap giselle

'lebay, istri gue lebih gede loh pas 9 bulan'
"YAIYALAH BODOH.'

'hahahaha marah-marah Mulu lu bocil'
"Mata lu bocil"

🤍

Suara ketukan pintu ruangan Jeno  menggema di pendengaran sang tuan, setelah mempersilahkan masuk, orang itu melangkah menghampiri Jeno

"Pak maaf, ini berkas dari Arian grup"
"Letakan saja" ucap Jeno yang sedang mencari beberapa berkas di lemari arsip

"Pak, sepertinya makin banyak yang ingin bekerjasama dengan perusahaan ini pak"

"Hm"
"Oiya pak, ini kopi saya bawakan juga, sepertinya bapak suntuk"

"Saya tidak minta kopi"
"Iya pak, saya hanya inisiatif" Herin berjalan kearah meja sang bos namun langkah yang oleng membuatnya terhuyung dan akhirnya jatuh tepat di samping Jeno

Karna reflek, Jeno menahan tangan perempuan yang terhuyung itu dan berakhir segelas kopi tumpah ke di kemeja birunya

"Awhh" perempuan itu berpegangan pada pundak sang bos, dengan sengaja tangan yang kososng menggesekkan sesuatu yang memiliki aroma khas dirinya pada tengkuk bosnya itu

"Maaf pak" ucap perempuan itu yang sadar bosnya menjauhkan tangannya dari tubuh tegapnya itu

"Keluar" titah Jeno
"Maaf pak, saya ber_"

"Keluar. Dengar tidak?" Tegas Jeno
"Ba-baik pak"

Perempuan dengan Surai panjang itu melangkah kelur dari ruangan sang bos, senyum penuh artinya mengembang