06

6.9K 450 32
                                        




Setelah mengetahui perihal rahimnya yang diangkat dari dokter Rinjani lebih banyak diam, ia paham mungkin yang terjadi adalah yang terbaik

Ia ingat betul tatapan mata suaminya saat pertama kali ia membuka mata saat itu, tatapan suaminya menjelaskan bagaimana khawatirnya  Indra.. Tentu ia paham juga jika apa yang terjadi di luar kehendak suaminya namun entah mengapa Rinjani merasa ada yang hilang dari dirinya

Ia sudah di perbolehkan pulang dari rumah sakit beberapa hari yang lalu dan akhirnya bisa berkumpul bersama kedua buah hati dan suaminya di rumah

Indra yang melihat istrinya melamun di balkon kamar itu menghampiri Rinjani dan memeluknya dari belakang dan menaruh dagunya di pundak Rinjani

"Mikirin apa sih? " Tanyanya

"Ga mikirin apa apa, ga nyangka aja aku ibu ibu anak dua sekarang" Rinjani tertawa entah ia benar atau tidak ia hanya merasa ada hal yang sangat ingin ia bagi dengan suaminya tapi tak mampu memulai dari mana

"Nyonya Indra Tirtana Wajaya adalah yang terbaik yang pernah ada" Ucap Teddy menyemangati istrinya

"Yangg.. Buka yangg" Rinjani tertawa saat mendengar teriakan Alden dari depan pintu kamarnya

"Abang harus kita ajari antri yangg, papanya dulu baru abang" Indra mengomel sambil berjalan membukakan pintu untuk Alden yang sudah mulai berteriak


*****


"Bang.. Gentle ya sama Arsen ya bang? " Rinjani memberi arahan pada putra pertamanya saat melihat Alden mengelus pipi Arsen

"Aceeennn" Baru saja Rinjani menghembuskan nafas lega Alden sudah memukul wajah adiknya itu

"ABANG!!! " Rinjani tak sengaja berteriak pada Alden, ia hanya terkejut dengan tingkah ajaib bocah itu membuat adiknya menangis namun tangisan Alden juga tak kalah kencang

"Sayangg.. Sini nak, maaf ya bang... Maaf Ya mama ga sengaja nak" Mata Rinjani berair.. Saat mengetahui dirinya hamil lagi, hal seperti ini yang ia takutkan, ia takut menyisihkan Alden... Bukan ia tak sayang, hanya saja porsi kasih sayangnya pasti berbeda

Alden memeluknya sambil menangis membuat hati Rinjani kian terasa perih, pikirannya penuh tentang kasih sayangnya pada Alden dan Arsen, serta suaminya setelah rahimnya diangkat

Mendengar teriakan Rinjani, Indra berlari memasuki kamar tempat Rinjani dan kedua buah hatinya

"Sini sama papa bang" Indra mengambil alih Alden dari gendongan Rinjani namun Alden menolak ia memeluk erat leher Rinjani dan terus menangis

"Arsen pa" Ucap Rinjani lirih, Indra mengambil bayi mungil itu memberinya susu hingga tangisnya mereda dan membawanya keluar kamar

"Maafin mama ya bang" Rinjani memeluk putra kesayangannya itu dan mengelus rambutnya, setelah dirasa Alden mulai tenang Rinjani melihat wajah putranya yang penuh air mata itu, hatinya sakit saat ia tau ia membuat luka di hati kecil itu

"Mama ambilkan puding kesukaan abang mau? " Tawar Rinjani, Alden menggeleng ia mengeratkan lekukannya pada tubuh Rinjani

"Bobok sama mama aja ya" Tawar Rinjani lagi, Alden mengangguk dan membaringkan dirinya di samping sang ibu

Setelah Alden tertidur, Rinjani keluar dari kamar mencari suami dan anak keduanya yang ternyata sudah lelap di gendongan sang ayah sambil menonton siaran bola

"Yangg... " Rinjani merengek memeluk lengan kanan Indra dan menangis di sana, hatinya penuh dengan rasa bersalah terhadap putra pertamanya

"Kita sama sama belajar ya" Ucap Indra menenangkan sang istri, Rinjani mengangguk

"Sudah tidur abang? " Tanya nya lagi lagi Rinjani mengangguk

"Nanti habis Aqiqah Arsen, kita ajak abang jalan jalan ya" Ajak Indra berusaha mengembalikan semangat Rinjani

"Trus kepindahan kamu ke Yonif? " Tanya Rinjani

"Ya pas libur aja jalan jalannya" Ucap Indra, setelah pelantikan Presiden RI ke 8 memang Indra sudah bukan lagi ajudan beliau jadi Teddy di kembalikan ke kesatuan dan bergabung bersama YONIF 328 Dirgahayu sebagai wakil komandan batalyon

Setelah pernikahan kurang lebih 3 tahun akhirnya Rinjani akan benar benar berperan sebagai istri seorang mayor dalam dunia militer, sebelumnya karna sang suami di tugaskan di kesekretariatan negara Rinjani memang tidak terlalu sering mengikuti kegiatan persatuan istri tentara atau kerap disapa PERSIT

Di tambah setelah ini mereka akan pindah ke rumah dinas di Batalyon membuat jiwa introvert Rinjani mendadak kambuh




*****



"Bang... Hari ini abang pake baju yang green atau red? " Tanya Rinjani menunjukan baju berwarna merah dan hijau pada Alden

"Yang buu" Jawab Alden

"Oh mau yang blue? Oke" Rinjani selesai memakaikan Alden baju lalu kembali menanyakan pendapat Alden

"Kalau Arsen, pakai warna apa bang? Blue atau orange? " Tanya Rinjani lagi

"Buu"

"Waaaa sama dong baju abang sama Arsen ya? Lucunyaaa, Adek lucu ga bang? " Tanya Rinjani lagi

"Shoes mama shoes" Ucap Alden menunjuk kaki adiknya, Rinjani yang hormonnya belum stabil ini mendadak mudah terharu... Perhatian kecil Alden pada adiknya membuat Rinjani terharu dan berkaca kaca

"Adek pake shoes nanti bang, abang pakai shoes juga? Aduuuhhh mama cengeng nih abang kiss mama dulu dong" Alden mencium Rinjani lucu sekali

"Mama cy?? " Tanya Alden

"Iya... Mama cry, abang pinter banget soalnya mama happy sekali" Ucapnya memeluk Alden

"Ini abang... Abang Aden" Kata Alden sambil menepuk nepuk perutnya lucu sekali

Ponsel Rinjani berdering menandakan panggilan masuk dari sang suami

"Sayang, anak anak tidur? " Tanya sang suami di sebrang sana

"Istrinya dulu dong yang ditanyain" Jawab Rinjani dengan suara seraknya

"Kamu nangis lagi? " Tanya Indra lagi

"Aaaaaa anak aku pinter banget yangg, aku terharu banget" Bukannya berhenti Rinjani justru melanjutkan tangisnya

"Yangg... Papa... Yangg" Alden menatap layar telepon genggam mamanya

"Loh.. Papa ga ada" Ucap Alden keheranan dan menatap Rinjani penuh tanya

"Pindah video call papa.. Abang mau liat papa" Ucap Rinjani sambil menekan tombol video pada ponselnya

"Hallooo... Jagoan jagain mama sama adek ya" Ucap Indra mencoba memberi arahan pada Alden

"Haaaaii.. Papa" Alden berbinar binar melihat wajah kesayangannya

"Ndra coba liat cucu saya" Ucap Pak Prabowo, setelah pelantikan Presiden memang Indra belum bisa langsung transfer ke Yonif karna urusan administrasi, sembari menunggu proses administrasi kepindahan dan serah terima jabatan Indra memang masih senantiasa menjaga Pak Prabowo

"Waaaa papa sama kakek tuh bang" Ucap Rinjani pada Alden dan mengarahkan kameranya pada batita yang sibuk itu

"Keekk... Acen kek acen" Ucap Alden menunjuk adiknya seolah memperkenalkan saudaranya itu pada sang kakek













Bersambung...


















Kamu dan Negara S2 [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang