I am Chef in Modern Era

Chapter 26

Chapter 26: Rebusan Wortel dan Babat Sapi

Kakek Yang tinggal di rumah sakit selama seminggu sebelum akhirnya pergi. Sebelum melakukannya, dia melakukan pemeriksaan lengkap dan mendapat persetujuan dokter. Namun, dia diminta untuk memperhatikan pola makannya, karena sebagian besar penyakit perut disebabkan oleh makanan.

Kakek Yang memberikan jaminannya sambil tersenyum. Setelah Shen Fu dan Lin ShuYi selesai berkemas, mereka masuk ke dalam mobil dan pergi.

“Ahh, baru seminggu jauhnya dari rumah tapi kenapa terasa lebih lama.” Seru Kakek Yang berdiri di dekat pintu rumahnya.

“Itu karena kamu suka di sini.” Shen Fu menjawab dengan santai.

Kakek Yang mengangguk lalu mengulurkan tangan untuk membuka pintunya, sambil berseru dengan emosi, “Kamu benar, aku sudah lama tinggal di sini, bagaimana mungkin aku tidak menyukainya di sini?” Rumah itu telah menjadi saksi segalanya selama separuh hidupnya, itu adalah akarnya.

Tapi seperti yang dikatakan Zhao XueMei, rumah ini terlihat cukup tua, terutama untuk standar modern.

Rumah tua dengan tipe halaman ini sudah tidak umum lagi saat ini. Jika letaknya lebih dekat ke kota, maka tempat itu akan diubah menjadi gedung bertingkat tinggi. Daerah ini adalah satu-satunya tempat yang belum tersentuh. Mereka selalu berbicara tentang merenovasinya tetapi karena alasan tertentu tidak pernah melakukannya dan itu mempengaruhi harga tempat ini. Saat ini harga rumah di Kota S sedang naik tetapi hanya tempat ini yang hampir tidak bergerak. Bukan tidak masuk akal jika Zhao XueMei mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang akan membeli rumah ini meskipun dia menjualnya.

Kebanyakan anak muda saat ini ingin tinggal di kota agar mereka tidak membeli rumah di pinggiran kota. Orang tua tidak akan mau pindah dari rumah yang mereka tinggali selama bertahun-tahun dan orang paruh baya tidak akan membeli rumah tua yang tidak memiliki ruang untuk tumbuh.

Namun, bagi Yang tua, tempat ini adalah surganya. Dia bisa menanam sayuran, memelihara bunga, sebagian besar waktunya merawat restoran, dan pergi memancing ketika bosan. Jika istrinya tidak meninggal secepat ini, dia tidak akan pernah menukar nyawanya dengan apa pun.

Semua perabotannya sudah tua, meskipun sudah tua, tapi dirawat dengan hati-hati. Mungkin karena istri Kakek Yang meninggal lebih awal, sehingga dia harus menjadi ibu dan ayah bagi Yang JianGuo. Karena itu, ia menjadi pandai dalam segala hal, termasuk pekerjaan rumah tangga. Jadi, meski rumahnya sudah tua, namun tetap tampak mengundang dan hangat.

Sejak Yang JianGuo dan keluarganya pindah, tempat ini menjadi kosong dan dua kamar menjadi kosong. Semua barang mereka dipindahkan ke kota hanya menyisakan tempat tidur dan lemari. Itu ditinggalkan oleh Zhao XueMei karena dia menganggapnya jelek.

Meski begitu, Kakek Yang membersihkan kamar-kamar ini secara teratur, percaya bahwa ketika mereka datang berkunjung, mereka akan membutuhkan tempat tinggal. Namun, itu tidak pernah digunakan sekali pun, bahkan saat itu adalah Tahun Baru, mereka memanggilnya, bukannya kembali. Ketika Kakek Yang ingin kembali, karena dia tidak bisa beradaptasi dengan kehidupan kota, tidak ada yang mau kembali bersamanya. Zhao XueMei tidak menyukai kenyataan bahwa dia tidak bisa membeli apa pun yang ingin dia makan. Yang Xiao tidak menyukai kenyataan bahwa tidak ada komputer atau internet. Meskipun Yang JianGuo ingin kembali, Zhao XueMei akan menangis dan mengeluh tentang hal itu sehingga dia perlahan-lahan menerima begitu saja untuk tidak kembali.

Meski sudah seminggu pergi, tempat itu masih bersih. Bahkan kedua kura-kura yang dibesarkan oleh orang tua Yang telah mengganti airnya dan sekarang sedang berjemur.

Ini karena nenek Xiao Wan meminta kunci rumahnya dan berkata dia akan membantu membersihkan tempat itu sebelum mereka kembali.

Restoran telah tutup selama beberapa hari tetapi mereka tidak terburu-buru. Mendengar Kakek Yang kembali, semua tetangga dekatnya ingin mengadakan pesta untuk menghilangkan penyakitnya.