Prolog

140 3 0
                                    

"Saya menikahi kamu bukan atas dasar cinta. Tapi karena terpaksa, jadi jangan berharap apa apa!!"

Seorang gadis bergamis putih dengan balutan hijab yang senada menunduk mendengar apa kata suaminya.

"Dan perlu kamu tau. Saya hanya mencintai Viona bukan kamu. Jazil!"

Gus Rayyan melempar tatapan tajam Ning Jazil. Selangkah Gus Rayyan maju ke depan membuat Ning Jazil mundur.

"Sampai kapan pun saya tidak akan pernah mencintaimu. Jazil!!"

Air mata Ning Jazil jatuh seketika mendengar ucapan suaminya barusan. Hatinya seperti di iris iris oleh pisau, baru saja jadi seorang istri ia sudah mendapatkan sakit apalagi kedepannya nanti.

Gus Rayyan hendak pergi. Namun, langkahnya berhenti saat Ning Jazil memanggilnya, "Mas. Rayyan"

Dengan tatapan dingin, Gus. Rayyan menoleh, "Jangan panggil saya, Mas!" tekannya.

"M-maaf"

"G-gus, Rayyan. Mau kemana?" tanya Ning Jazil dengan suara lembutnya.

"Bukan urusan kamu saya mau pergi kemana. Lagian saya tidak sudi satu kamar dengan kamu, apalagi sampe satu ranjang" jawab Gus Rayyan.

"T-tapi, Gus. I-ini sudah malam. Gus, Rayyan mau tidur dimana?"

"Dimana saja yang penting tidak dengan kamu."

Cowok itu langsung pergi tak lupa mengambil kunci motornya dan keluar meninggalkan istrinya sendirian di dalam.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Suka dengan cerita ini, di vote and komen ya😀😀🙏🏻

Cintai aku gus, rayyanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang