02.

675 48 0
                                    

"Jake. Lo manut ama gw apa gw cium"

"Bla bla bla, bacot"

_____

Heeseung memicing kan matanya, "nantangin lo?"

Tak ada jawaban, sepertinya Jake memang ngantuk berat ges.

Heeseung semakin mendekat kearah jek dan mendekat kan palanya ke depan wajah Jake.

Menempelkan bibir tipisnya ke bibir tebal Jake, Jake tak merasa terusik akan hal itu, replej ngantuk berat.

Heeseung mulai melumat bibir bawah jake, sedangkan jake masih tak sadar, geram. Heeseung geram.

Akhirnya ia menggigit bibir jake keras, membuat sang empu terbangun.

"Akh-" Jake melotot atas apa yang heeseung lakukan.

"Hmmhh hmpphh" Jake mencoba untuk memberontak tetapi heeseung mengunci kedua tangannya. Menggenggam kedua tangan jek di samping kepala nya.

Heeseung semakin memperdalam ciumannya, ia menggigit bibir Jake yang mana membuat Jake mau tak mau membuka bibir nya, heeseung tak menyiakan nya lidahnya langsung menerobos masuk ke dalam rongga mulut jek.

Mengabsen deretan gigi gigi Jake dan membelit lidah,
Jake mulai membalas lumatan yang heeseung beri, mencoba  mengimbangi setiap lumatan yang di terimanya, tapi mustahil.

Merasa kekurangan pasokan udara, Jake menepuk bahu heeseung pelan, meminta agar heeseung melepaskan pangutanya.

"Hmmhh! Mphhh!! "

Heeseung melepaskan pangutanya.

"Hah hah hah"
Jake segera meraup oksigen dengan rakus. Heeseung memanglah seorang good kisser.

Heeseung memandangi wajah ngos ngosan Jake. Dan mulai mendekatkan kepalanya pada telinga Jake,

"Hm? Jadi mau makan atau gw cium lagi, baby?" Setelah berucap hal itu, heeseung kemudian menggigit daun telinga Jake.

"Akh- M-makan" Jake menelan ludahnya susah payah.

Heeseung tersenyum miring, " Good boy"

Setelahnya heeseung bangkit dan mengambil ponsel nya yang ada di nakas samping tempat tidur jek.

"Jake, lo makan bubur ya? Terus abis itu minum obat,
Ini gw pesenin makan di mekdi nanti kalo lo udah mendingan di makan"

"Ga mau! Gw ga mau makan buburrr gaenak kakk" Rengeknya.

"Manut ama gw"

"Aishhh" Jake mengacak rambutnya. Sementara heeseung memilih untuk keluar dari kamar jek, jek mah bodo amat.
Ia memilih berbaring kembali dan mencoba menutup matanya.

Setelah 15 menit, akhirnya heeseung kembali membawa nampan berisi semangkuk bubu, air putih sama obat.

"Jake bangun, nih makan dulu" Menaruh nampan pada ujung kasur jek, dan membantu jek buat duduk bersandar.

"Gamau bubur gaenak" Ucapnya sambil memejamkan matanya, ngatukhh besti.

"Jake, please lo harus makan, kasian perut lo kosong dari semalem"

"Bacot lo kak" Masih memejamkan matanya.

Menghela nafas frustasi. Akhirnya heeseung mengambil bubur itu dan duduk di samping jek, guna menyuapi memuda itu.

"Buka mulut lo" Heeseung menyodorkan sesuap bubur pada Jake.

"Aaaa" Dengan terpaksa jek membuka mulutnya.

"Kunyah jake, Jangan di emut"

"Hmmm" Beneran ngantuk jakenya sampe² ngunyah aja ogah dia.

"Jake. Lo kunyah sendiri atau gw kunyahin"

Dengan segera jek membuka matanya. Menoleh cepat pada pria di samping nya, "apa lo bilang"

"Lo kunyah sendiri atau gw kunyahin" Ulang heeseung, ia melambatkan nada bicaranya.

"Ck, iya ini gw kunyah.. Nih liattt em em em"

Heeseung tersenyum menang " Haha good boy" Hisenk mengusap surai jek gemashh.

"Huek-" Jake hampir muntah tapi dengan segera heeseung berucap,

"Jangan di mutahin! Atau gw masukin balik ke mulut lo pake mulut gw?"

"Kak hee.. Please ini gak enakk.."

"Makan dulu itu jake, nanti kalo lo udah mendingan gw traktir lo eskrim vanilla kesukaan lo deh, janji. Asal lo makan dulu"

"Humm... janji ya!" Ucapnya sambil mengerucut kan bibir nya.

"Iya baby"

"Wekk boba bebi, gw gak pacar lo ya kak!" Jake memeraga kan gerakan mutah.

"Heh! Jangan gitu nanti mutah tenan maning" Hisenk langsung melotot horor pada jek.

"Biarin"

"Udah ah nih aa lagi"

Lama kelamaan Jake jadi suka bubur yang di suapin heeseung kepada nya.

Dan sampai pada suapan terkahir.

"Nih terakhir, di dalemnya ada obatnya, sekalian" Heeseung tersenyum puas karena bisa nembujuk bocah nakal ini dengan mudah.

"Kak tolong ambilin minum"

"Cium dulu"

"Ishh kak! Cepetan ni obatnya nyangkut"

"Yaudah kalo gamau. Ambil sendiri"

"Ck" Jake bangkit dari duduknya dan menghampiri heeseung, mencium cepat pipi kanan heeseung.

Heeseung kaget, wahh ni bocah mau aja di jailin, tapi gpp deng mwehehe. Monolog nya dalem atik.

"Udah cepet ambilin!" Rengeknya dan kembali duduk pada ranjang. Memalingkan mukanya. Malu.

Heeseung yang melihat aksi Jake langsung mengulum senyuman, "kenapa tadi gak sekalian ambil?" Godanya.

Eh iya juga ya, kenape gw kagak ambil tuh minum?? Ck aishh bego lu jake! Malu maluin aja... Hueeeeee.
Kata jek dalem ati.

"Haha lucu. Yaudah nih kasian"

Jake Membelalakkan matanya, wahh baru kali ini dia liat heeseung ketawa.
Soalnya biasanya dia kek kulkas.

Setelah menegak habis airnya kemudian ia taruh kembali di nakas.
Dan kemudian membaringkan tubuhnya kembali.

"Lo gak mau mandi dulu Jake?" Tanya heeseung yang membereskan alat makan jek dan ingin membawanya ke dapur.

"Gaah dingin"

"Mau gw siapin aer anget?"

Jake nampak berpikir, "eumm boleh deh. Hehe"

"Yaudah bentar" Ucapnya lalu pergi.

10 menit, dan heeseung kembali ke kamar jek. Tadi dia cuci bekas makan Jake sekalian.

Setelah selesai menyiapkan air anget buat jek, heeseung kembali menghampiri pemuda itu, yang setengah tertidur.

"Jake, hey. Bangun dulu, mandi dulu terus abis itu bobo lagi" Heeseung menepuk pelan pipi jek.

"Hmm dingin kak" Bukannya bangun, Jake malah melanjutkan tidur nya dan membelakangi heeseung.

"Udah gw siapin air anget, gak dingin kok. Ayo gw bantu ke kamar mandi"

Tak ada jawaban dari Jake.

Tak ada cara lain, heeseung mendekat ke arah jake dan mengangkat tubuh jake menuju kamar mandi.



________
____

Hello eprione... Gimana menurut kalian aneh gak??.
Maap kalo masi ada typo

Jan lupa vote yaaaa and komennya, pen tau pendapat kalian kayak gimana hasil cerita ku inii.

BAYYY SEMUAHH MUACHH 😘😘

KETOS ||heejake'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang