PENGAKUAN

142 99 262
                                    

Laut tidak pernah menjelaskan mengapa airnya asin,dan langit tidak butuh pengakuan jika ia sangat tinggi.
-Ann
.
.
.
.
.
Happy reading semua

Bantu tandain pake komen ya kalau ada yang typo/di singkat.mimin suka kebiasaan soalnya😪😪😪

.
Jangan lupa untuk vote,karna vote itu gak bayar kok🥰🌹
________________

Sudah satu Minggu aku menghindari Tama. Memang benar aku selalu berkhayal dia menanyakan hal itu. Tapi kenapa? Tapi kenapa itu dalam bentuk pertanyaan bukan dalam bentuk pernyataan? . Terus kalau aku jawab "ya", ya kalau dia benar suka aku kalau nggak kan aku yang malu.

Dasar Tama sialan kenapa juga dia tanya. Memangnya tidak terlihat kalau aku sangat menyukainya. Harusnya dia lebih mengerti, kan dia yang sering membuatku salting.

"Anneth sepulang sekolah mau ke rumah aku nggak," ajak Tata menyadarkan lamunku.

"Ah iya ayo, nanti langsung ke rumahmu aja lah nggak usah pulang mama sama papa nggak ada di rumah kok," Kataku.

Kalian kesal tidak kalau ada yang menguping obrolan kalian? aku juga pasti sangat kesal dan asal kalian tau tanpa aku sadar ada yang menguping percakapanku dengan Tata.

Hari ini terasa sangat panas. Rasanya Matahari sedang sangat bahagia sekali. Sehingga ia sangat semangat bersinar. Meskipun aku sudah habis dua gelas es teh jumbo, tenggorokanku rasanya masih sangat kering.

Screeeeeeeeeettt........ Gubrakkk!!!!!!!!!!!

Aku tersentak. Tata sudah tersungkur di depan kelas. Bukan, bukan karena terjatuh sendiri melainkan di jahili anak kelas sebelah.

Dean, anak yang menjahili Tata namanya Dean. Anak dengan tubuh tinggi besar. Berpakaian tidak rapi bajunya tidak dimasukkan. Anak ini suka sekali bikin ulah. Bahkan guru-guru pun geram. Dengan wajah yang cukup tampan dia selalu tebar pesona ke perempuan.

"Sialan ya Lo, basah kan baju gue," Ucap anak laki laki itu.

"Ya kamu yang mulai, ngapain juga kakimu ngehalangi jalanku. Jadi jatuh kan aku!!!!! Rasain jadi basah juga kan kamu," Balas tata emosi.

Aku hanya melihat dari bangku ku,"Seru juga nih kalau dia ribut sama Tata," benakku sembari menonton mereka.

"Bersihin baju gue sekarang,"perintah Dean.

"Najis bersihin sendiri," kesal Tata

"Punya tangan kan?" Lanjutnya

"Bersihin nggak atau gue siram lo balik," ancam Dean.

Sebelum Tata disiram Dean dengan sigap aku.......

"Sreeeeeeeeettt,"

"Yap tepat sasaran," ucapku dengan bangga.

Aku melempar kain lap bekas membersihkan jendela kelas. Kain lap itu mendarat di wajah Dean.Dean sangat kesal, terlihat dari tangannya yang mengepal tinju. Bayangkan saja siapa yang tidak kesal dilempar kain lap bekas. Puas sekali aku menertawakannya.

Jangan tanya kenapa kelas tak kunjung masuk dan malah terjadi sedikit keributan begini. Karena ini hari Sabtu. Setiap Sabtu sekolah kami memang tidak pernah ada pelajaran. Biasanya para siswa setelah senam pagi akan membersihkan kelas masing-masing kemudian melakukan aktivitasnya masing-masing.

Di hujani RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang