Sambil mengatur posisi hp dan memastikan pencahayaan sudah pas. Gadis berambut coklat ini menarik nafas dalam lalu...
"Yow what's up guys! Kali ini, aku rencananya mau buka puasa bareng temenku yang asli orang sini niiih. Siapa lagi kalau bukan..... Hiraooooo"
Lalu ia mengarahkan kamera depannya ke gadis yang langsung berdiri di sebelah si gadis yang memegangi kamera.
"Halo.. assalamualaikum geys!" Ucap si gadis dengan rambut hitam berkilau dan diikat ponytail.
"Hihi.. guys loh Hirao, bukan geys"
"G-Geys?"
"Hihihi.. lucu banget ya guys. Temenku ini orang Pekanbaru asli, jadi logatnya agak agak melayu gitu. Jadi.. kita bakal ngulik kuliner khas di sini, ditemenin sama Hirao. Penasaran kaaan? Pantengin terus Haruharu channel ya!"
Lalu ia menekan icon 'stop' yang ada di tengah bawah layar hp-nya.
"Kita mau kemana dulu nih?" Tanya si pemilik kamera, Haruka atau lebih dikenal dengan Haruharu.
"Mau cobain takjil ndak? Aku udah siapin beberapa yang khas di sini sih"
"Oh! Boleeeeh. Nanti makannya dimana? Jadi di restoran chinese yang kamu bilang waktu itu?"
"Jadi! Aku juga udah bilang sama yang punya"
"Yes!! Pasti unik nih. Aku jadi ga sabar"
..
..
..
Hirao dan Haruka tiba di salah satu restoran chinese yang sebelumnya pernah dibahas oleh Hirao. Restoran chinese yang dikelola oleh warga keturunan chinese asli tanpa ada persilangan kewarganegaraan. Makanya kadang sulit untuk berkomunikasi dengan si pemilik restoran. Satu-satunya cara untuk memesan hanyalah melalui karyawan yang bertugas. Restoran ini khusus menjual masakan vegetarian dan sudah mendapatkan sertifikat halal dari MUI. Tidak heran kalau restoran selalu kedatangan tamu muslim.
Balik lagi ke Hirao dan Haruka. Sambil menunggu bunyi bedug, Haruka mengatur posisi kamera yang sekarang sudah dipasangi tripod. Sementara Hirao menaruh hidangan takjil di atas meja.
Ada kue asidah, kue putri mandi, bolu kemojo, es laksamana mengamuk dan es air mata pengantin. (Untuk foto cari sendiri di google yak. Mwehehe)
"Oke. Tinggal jemput kue serabi!" Ucap Hirao.
Haruka malah tertawa, "Ngapain hidangin kue serabi? Aku udah sering makan kue serabi di kampung"
"Ih, ini kue serabi-nya beda. Ndak sama kaya kue serabi di Bandung doh"
"Hmm.. emang apa sih bedanya? Sama-sama dimakan pakai kolak kan?"
"Iyaaa. Tapi kolak di sini beda. Pokoknya kamu coba aja nanti. Aku jemput dulu ya"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
