3. BAD DAY

8 1 0
                                    

"PAK! STOP!"

"BERHENTI WOIHH!",

Maya berlari mengejar bus.

Bus itu berhenti dan Maya pun menaiki bus.

Saat sampai di dalam bus, Maya ingin duduk tetapi tidak ada tempat duduk yang kosong. Terpaksa Ia hanya berdiri di dalam bus.

Aduhh, sial banget gue hari ini. Udah telat, trus kepanasan lagi dalam bus. Hmm tau tadi gue bareng kak Astrid sam Dinda pake mobil.

Bus yang terus berjalan tiba tiba berhenti karena hampir menabrak sesuatu. Maya yang sedang berdiri hampir terjatuh, tapi untuk ada seorang cowok disebelahnya yang langsung menangkapnya.

Maya memeluk cowok yang ada di sebelahnya itu sambil menatapnya.

Mereka bertatapan dengan sangat lama.

Tiba tiba Maya langsung dengan cepat melepas pelukannya. Ia sangat malu sekali dengan tingkahnya yang sangat berlebihan. Maya langsung membuang muka dan tidak ingin melihat wajah cowok itu.

Cowok berkulit putih dengan menggunakan jaket hitam, merasa lucu dengan tingkahnya Maya. Ia hanya tersenyum tipis tanpa melihat wajah Maya.

****

Maya yang sudah sampai di depan gerbang sekolah, tampaknya Ia begitu kecewa karena pagar sudah di tutup.

"Yah, udah telat dong." Ucapnya sambil memegang pagar besi seakan akan ingin masuk kedalam lingkungan sekolah.

Telat. Hari ini hari dimana gue sial banget. Kenapa sih gue harus telat kayak gini. Mana pagarnya udah tutup lagi, ngak enak kalau manjat. Tapi mau gimana lagi, itu adalah satu satunya cara untuk masuk kedalam.

Maya pergi kearah belakang sekolah.

Ia mulai memanjat pagar yang ada dibagian belakang sekolah. Saat Ia hampir masuk kedalam lingkungan sekolah, tiba tiba Ia terjatuh dari atas pagar yang Ia panjat.

"Auuwwww!" Jerit kesakitan dari Maya.

Untung Maya jatuh kedalam lingkungan sekolah.

"Sial banget sih gue." Berusaha berdiri kembali.

Maya dengan diam diam bersembunyi agar tidak ada yang melihatnya.

Maya sedang berjalan pelan pelan sambil melihat keadaan sekitar, tiba tiba di panggil oleh seseorang dari belakangnya.

"Neng mau kemana?" Tanya security sembari menghampiri Maya.

Langkah Maya langsung berhenti dan menoleh kebelakang. "Emm A-anu em saya ma-mau ke kelas pak!" Jawab Maya gugup.

"Ohhh ke kelaaaas." Sengaja mengulang kata kata Maya. "Trus neng tadi masuknya lewat mana?" Tanya nya lagi.

Maya langsung tersenyum manis, serta malu dengan pertanyaannya pak security.

****

"Kasian yah, cantik cantik dihukum." Sindiran dua orang cewek yang melewati Maya saat sedang mengepel lantai depan toilet.

"Eh, kalau mau lewat, lewat ajah, ngak usah lebarin mulut lo yang kayak sampah. Lagian juga gue yang dihukum bukan lo." Decak Maya dengan sangat marah.

Dua cewek itu tidak mendengarkan Maya dan mereka terus menjauh dari arah Maya.

"Dasar cewek katro. Bisanya cuma nyindirin orang doang." Lanjut Maya kesal.

****

"Ngapain lo pada disini?" Tanya Maya dengan tegas kepada tiga cewek yang sedang berdandan di dalam toilet.

"Kalau mau dandan di luar ajah, nih. . .loh ngak liat apa gue lagi ngepel." Menunjukkan ember pel kepada mereka.

Cewek cewek itu tidak mendengarkan omongan Maya. Mereka lanjut merias diri mereka.

"Eh, lo ngak denger apa, gue bilang keluar!" Terus membentak mereka yang tidak mempedulikannya.

"Lo bertiga punya kuping ngak sih."

Maya dengan sangat marah langsung mengambil air yang ada di ember dan menyiram mereka.

Saat Ia ingin menyiram air itu kearah mereka, tiba tiba seorang cewek masuk kedalam toilet dan cewek itu yang terkena air yang Maya siram.

"AHHHHHH!" Teriak cewek itu dengan sangat kuat.

Nama cewek itu Maura. Maura adalah cewek yang bermusuhan dengan Maya. Jika ada pertemuan antara Maya dan Maura, pasti ujung ujungnya akan terjadi sesuatu yang heboh.

"Kok kena dia sih. . ." Batin Maya.

"Woiihh, lo punya mata ngak sih." Maura kesal karena seragam bagian depannya basah. "Liat ngak baju gue jadi basah. Ada mata tuh di pake!"

"Trus kalau lo tahu gue mau nyiram mereka kenapa lo masuk." Sambung Maya ngegas.

"Emang lo ada bilang kalau lo mau nyiram mereka. Lagian ini toilet umum, jadi lo ngak bisa larang gue buat masuk."

"Terserah! Salah siapa sendiri." Maya membuat Maura semaikin kesal.

Maya pun langsung keluar dari dalam toilet meninggalkan Maura dan tiga cewek itu.

"Arrrgghhh, dasar cewek aneh." Kesal Maura tak henti henti.

Tiga cewek itu langsung keluar dari toilet.

"Kenapa lo." Tegas Maura dengan kasar kepada seorang cewek yang melihat dia ketika mereka keluar dari toilet.

Mereka takut kepada Maura dan cepat cepat meninggalkan toilet.

****

DUNIA MAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang