Happy reading📖
Pukul sepuluh pagi di dalam kamarnya Ashel terdampar di atas kasurnya, berguling-guling tak jelas. Bunyi dering ponselnya memecah kesunyian kamarnya. "Eh, sapa nih?"gumamnya sambil mencari-cari ponsel di antara tumpukan bantal.
"Ashel! Udah siang begini masih tidur aja?" ujar suara riang dari Arin, salah satu temannya.
"Aduh, lagi ngantuk banget, Rin. Ada apa sih?" tanya Ashel sambil mencoba duduk tegak di kasurnya.
"Lo lupa ada tugas dari sekolah? . Kita kan harus bikin kerajinan buat acara besok. Lu, Lusi, sama Luna udah di grup chat nih," jelas Arin.
Ashel segera membuka obrolan grup dan melihat pesan dari Lusi dan Luna. Mereka sepakat untuk bertemu jam tujuh sore nanti untuk mengerjakan kerajinan itu. "Oke, jam tujuh sore ya. Gue siap!" jawab Ashel.
Tak lama kemudian, Lusi mengingatkan tentang Gerry dan Jendra yang juga harus bergabung dalam kelompok mereka.
"Eh, gimana nih Gerry sama Jendra? Gue cuman punya nomer Gerry aja," kata Lusi, Di sebrang sana.
"Aduh iya, bener juga. Kita perlu nomer Jendra," sahut Luna.
Arin, yang sejak tadi diam-diam memperhatikan percakapan keduanya di telpon langsung menunjuk Ashel. "Nih, Ashel kan kenal sama Gerry. Coba minta nomer Jendra dari Gerry," goda Arin.
Ashel agak ragu. "Ah, kenapa gue sih yang disuruh-suruh mulu? Tapi ya udah deh, demi kebaikan bersama," ucap Ashel sambil menghela nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Mechanics
Novela Juvenil»»𝐋𝐀𝐍𝐆𝐒𝐔𝐍𝐆 𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐀𝐉𝐀 𝐘𝐀«« Di tengah keramaian sekolah menengah atas di Bandung, Ashel Andisty berdiri sebagai seorang influencer yang dikenal oleh semua orang. Namun, di balik sorotan kamera dan filter Instagram, terdapat sebuah keko...