BAB 12 kecelakaan??

168 15 4
                                    

"LEPAS!" saat udah lepas Fiat berjalan kembali, Fiat menengok kearah kiri ada mobil truk besar kearahnya

singto yang melihat itu, ia langsung berlari kearah Fiat, ia langsung mendorong Fiat namun…

"fiat?!!!" Teriak Krist

BRUK!

Krist mematung melihat kecelakaan itu, ternyata yang kecelakaan bukanlah Fiat melainkan…

“SINGTO!!!!”  Krist langsung berlari kearah singto, singto tadi terpental 2 meter, Fiat melihat itu hanya terdiam membisu ditempat

Ia masih syok dengan apa yang terjadi, ia hanya menangis ditempat, ia tak kuat melihat keadaan singto yang sudah berlumuran darah

“TOLONG!!! TOLONG!!! hiks hiks”

“bangun sing, aku mohon hiks” ía tak memperdulikan bajunya yang terkena noda darah singto yang ía perdulikan adalah keadaan singto

Fiat langsung menelpon ambulans rumah sakit untuk datang segera, berselang waktu datanglah ambulance dan membawa singto kerumah sakit

•••••••

“sing aku mohon bertahanlah” ucap Krist sambil memegang tangan singto, singto menatap kearah Krist dengan sayu sungguh ia tak tahan dengan rasa sakit ini semua

“a-aku cinta dengan mu” Krist melihat singto tersenyum dibalik alat oksigen itu

“s-sakit Krist, ga k-kuat” Krist menggeleng kepala dan air mata meluncur begitu deras ke pipi Krist

“kau jangan ngelantur!! Aku jug-”

“maaf tuan, tuan tunggu disini ya” dan Krist hanya menatap ruangan itu dengan tatapan kosong

“mamah!”

“s-sayang?” Fiat langsung memeluk tubuh sang mamah dengan erat, ia menangis dipelukan sang mamah

“maafin Fiat mah, hiks hiks ini semua karena fiat” Krist  pun menenangkan anaknya itu

“ini bukan salah kamu nak, udah papa ga kenapa kenapa” ucap Krist dengan lirih, mereka menunggu berjam-jam karena sang dokter tidak kunjung keluar dari ruangan singto

CEKLEK

Krist melihat kearah sang dokter, ia ingin berdiri namun Fiat tidur dan kepala nya berada di paha nya itu, sang dokter menghampiri Krist

“singto mengalami retakan di kepalanya, dan itu menyebabkan amnesia sementara, karena memory ada yang hilang dari ingatan tuan singto” Krist yang mendengar hal itu terdiam membisu ditempat

“kalau gitu saya permisi” sang dokter pun meninggalkan Krist dan Fiat, Krist masih terdiam mematung ditempat

Apa singto melupakan nya?? Sungguh ia tak siap saat singto bertemu dengan nya dan Fiat lalu singto tak mengenal mereka berdua

Fiat Bangun dari tidur nya itu, ia menatap mamahnya dengan kebingungan, pasalnya fiat melihat mamahnya menangis dan menatap keruangan sang papa

“mah? apa dokter sudah keluar?” ucap Fiat Dengan lirih, Krist mengangguk kepala pelan tampa menjawab pertanyaan Fiat

“apa kata dokter mah?” Krist hanya terdiam saat diberi pertanyaan seperti itu, Fiat yang tau mamah nya ga mau menjawab  ia berjalan masuk keruangan singto

CEKLEK

Ia melihat papanya memakai alat oksigen, Fiat menatap sang papa dengan sendu karena dirinya papa nya berbaring lemas di bankar

Ia menghampiri sang papa dengan air mata yang udah meluncur ke pipinya, ia memegang tangan sang papa

“papa aku mohon bangun…. A-aku minta maaf pa”

“fiat ga masalah papa bukanlah papa kandung fiat, kaulah tetap papa ku”

“ayo kita bermain bersama pa, Fiat kangen kita main hujan-hujanan kaya kemarin”

“fiat juga kangen main PS Dengan papa, Fiat mohon papa siuman” Fiat tahu papa nya tidak akann mendengar coletahan nya itu

“s-saya dimana?” Fiat mendengar suara Fiat langsung melihat kearah papa nya, ternyata papa nya sudah siuman, Fiat memencet tombol untuk memanggil sang dokter

Sang dokter pun memeriksa kondisi singto,sang dokter menengok kearah Fiat

“tuan, gini kamu pasti ga tahu keadaan dia kan??”

“iya dok gimana keadaan ayah saya?” sang dokter menghela nafas panjang, sang dokter melihat kearah Fiat

“ayah kamu mengalami retakan di kepala dan itu membuat ingatan ayah kamu menghilang tapi tenang saja itu hanya sementara bukan permanen, saya permisi tuan” sang dokter pun keluar dengan suster dibelakangnya, Fiat Yang mendengar hal itu apa ga terkejut, jadi ini membuat sang mamah tidak mau menjawab pertanyaan nya tadi??

“papa” Fiat berucap lirih, singto melihat kearah Fiat dengan tatapan kebingungan

“kamu siapa? Kenapa kamu memanggil ku papa?” Fiat terdiam membisu ditempat, benar kata sang dokter, papa nya tidak mengingat nya

“apa kamu tahu nama saya? Beritahu saya” Fiat pun duduk di kursi yang sudah disediakan oleh rumah sakit, Fiat tersenyum sendu kearah papa nya itu

“nama Papa Singto prachaya Mahesha, nama saya fiat Patchata Abimanyu” singto yang mendengar hal itu terdiam sejenak

“saya seperti mengenal nama belakang mu, tapi tidak tahu siapa dan saya kenal dimana” ucap singto Dengan lirih, Fiat tersenyum tipis seperti nya papah nya itu seperti mengingat nama belakang mamah nya

“krist perawat Abimanyu, itu nama mama ku” singto langsung memegang tangannya, seperti ditusuk oleh beberapa jarum, tiba-tiba ada sebuah memori terlintas dikepalanya itu

"papah...hiks hiks"

"hiks nda! Utan tata tapi papah!!"

"papah... hiks mama na? Hiks"

"papah angun"

"kau siapa?"

“saya Krist, tolong kembalikan anak saya"

“maaf ini anak saya, saya permisi "

“papah!! Hiks hiks mama Fiat au papa mama hiks hiks"

kamu mau es cream?

eumm!

Singto membuka matanya saat ingatan itu Hilang dan rasa sakit yang ia tahan akhirnya hilang juga, singto melihat kearah Fiat dengan tatapan sulit diartikan

“sing?” singto melihat kearah pintu terdapat Krist menatap dirinya dengan sendu, Krist langsung menghampiri singto dan langsung memeluk tubuh singto

“maafin aku” singto hanya terdiam, Krist berucap lirih sekali lagi

“a-aku juga cinta sama kamu, aku cinta sama kamu bukan karena kamu mirip dengan Kong tetapi aku cinta dengan dirimu sing”  

_jumat, 15, 03 , 24

Kecantol anak Bu RT || singkitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang