1️⃣

183 14 0
                                    


My Prince

Jaemin Pov

Rasa penat luar biasa yang menyerang tubuh membuatku melangkah gontai menuju kursi di pojok ruangan. Aku menghabiskan waktu sebagian besar di klinik untuk menangani banyak pasien, dari berbagai usia dan keluhan. Menjadi dokter adalah impianku sejak kecil, meski aku tahu benar jika pekerjaan itu tidak mudah, namun karena sudah bertekad untuk mewujudkannya, yang bisa ku lakukan hanya menjalaninya.

Aku memijit dan memukul-mukul pelan bahu juga paha yang terasa pegal.
"Dari pekerjaan ini setidaknya aku bisa mencukupi semua kebutuhan hidup yang semakin lama semakin banyak." Helaan nafas sejak tadi tidak berhenti keluar dari celah bibirku. Aku terdiam sejenak, menenangkan diri, sebelum meraih ponsel dan mulai memainkan game untuk menghilangkan rasa penat yang mendadak datang.

Terlalu fokus bermain membuatku tak sadar jika waktu telah berlalu. Beruntungnya semakin sore pasien berkurang jumlahnya, tidak sebanyak tadi siang, sehingga tidak masalah untukku bersantai sejenak. Namun, saat tak sengaja aku melihat jam tangan dan waktu sudah menunjukkan pukul empat sore, aku segera bergegas bangun, jam shiftku telah berakhir, aku harus segera absen.

Aku membawa tubuhku bangun dari posisi duduk dan segera pergi ke ruangan dimana barang-barangku berada. Segera ku bereskan semuanya, memasukkan ke dalam tas punggung lusuh milikku. Tas punggung yang sudah menemanimu sejak lama. Aku melepas jas dokter dan menggantungnya dengan rapi di dalam loker. Saat keluar dari ruangan aku membalas sapaan beberapa perawat dan rekan dokter lain, setelah absen, baru ku langkahkan kaki menuju keluar klinik. Gaji di tempat ini tidak sebesar rumah sakit, namun cukup untuk makan dan membayar biaya sewa apartement.

Letak apartement yang kutempati posisinya lumayan jauh dari klinik. Jika menggunakan bus, maka perjalanan hanya memakan waktu sekitar sepuluh menit, namun jika berjalan kaki, waktu tempuhnya menjadi dua kali lipatnya.

Aku keluarkan handphone ku dari saku kemejaku dan memilih game yang aku mainkan tadi untuk mengetahui ending dari cerita game tersebut, aku berjalan dengan memainkan game yang membuatku terlalu hanyut hingga tidak memperdulikan sekitar, kakiku terus melangkah hingga ke tengah jalan raya, aku tidak peduli pada lampu lalu lintas yang sudah berganti warna.

Tiba tiba dari arah berlawanan sebuah truk bermuatan bahan bakar minyak melaju kencang tepat ke arahku, naas aku tidak bisa menghindarinya, truk dan merasakan tubuhku terhempas hingga berapa meter, aku melotot tidak percaya dan aku melihat handphone ku yang mengeluarkan suara "you win' yang menandakan aku memenangkan game tersebut, aku merasa miris karena kematian ku sudah di depan mata, dan suara dengungan yang keras membuat kesadaran ku menghilang, dan gelap.

Jaemin POV End

Jaemin terlalu hanyut memainkan game di ponselnya, ia tidak mengindahkan seruan orang-orang sekitar yang memintanya untuk berhenti, kakinya terus melangkah hingga ke tengah jalan raya, tidak peduli pada lampu lalu lintas yang sudah berganti warna.

Dari arah berlawanan sebuah truk bermuatan bahan bakar minyak melaju kencang tepat ke arah di mana Jaemin berada.
Naas bagi Jaemin yang terlambat menyadari keadaan, truk tersebut menghantam tubuhnya, membuatnya melayang, terlempar beberapa meter dari tempat awal ia berdiri, matmanya terbuka lebar penuh ketidakpercayaan dan ponselnya tergeletak tak jauh darinya, menayangkan sebuah kata "YOU WIN" dari game yang ia mainkan. Miris, karena kebodohannya, kematian datang menghampirinya, tak ada yang bisa ia dengar, telinganya berdengung dan kemudian, gelap.

****

Kelopak mata berhias bulu mata panjang nan lentik itu terbuka perlahan, bola matanya bergerak pelan menatap sekitar, sinar matahari dari luar jendela sedikitnya mengganggu penglihatan. Jaemin, sosok itu perlahan bangun dari berbaringnya dan menatap ruangan tempatnya berada, luas nan elegan adalah kesan pertama yang Jaemin dapatkan.

My Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang