4.Hiding!

843 146 24
                                    

HAPPY READING...🐊

.

.





.

.

#POV

.

.

Chika dan ashel menangis karna takut,kini mereka semua turun dari atas pohon tersebut,

"Kita cari jalan pulang sekarang,kita tersesat,kalo kita udah bisa pulang kita langsung minta bantuan."kata zee yang menarik marsha

"Tunggu dulu,terus kita biarin adel sendirian dikejar² beruang gitu?"tanya olla

Zee terdiam,benar juga apa kata olla adel adalah sahabatnya dari kecil mana mungkin zee membiarkan adel mati konyol di gunung ini.

"Olla,lo bawa marsha sama ashel pergi dan minta bantuan buat jemput gue,adel sama chika."kata zee pada olla

"Loh kok gue sih zee?,gue aja lah yang pulang dan nyari bantuan,"protes chika

"Chik,seenggaknya lo harus balas budi adel karna udah ngejauhin beruang tadi dari pohon yang lo panjat,kalo adel gak ngalihin perhatian tuh beruang,lo bakal mati dari tadi."jelas zee menatap chika

"Ya tapi kenapa gue?"tanya chika yang masih tak terima

"Gue bukan gak percaya sama lo,olla sedikitnya bisa ngatasin kalo pas jalan pulang ada apa² chik,lo kan paling takut ama serangga apalagi kalo ada apa² di jalan chik,gue harap untuk saat kayak gini lo ngerti,keselamatan lo juga bakal gue tanggung jawabin kok."kata zee berharap chika mau pergi bersamanya.

"Heuhh,,oke dan gue harap gue masih hidup pas udah keluar dari gunung ini."kata chika menghela nafas berat.

"Kamu yakin?"tanya marsha pada zee

Zee mengangguk meyakinkan marsha
"Pulang dan selamatlah duluan,kalian juga hati² di jalan."kata zee yang diangguki olla,marsha dan ashel

Zee menitipkan ranselnya pada olla dan mengambil tas kecil yang diisi beberapa kebutuhan genting saat berada di qlam liar,untungnya zee adalah seorang petualang yang berpengalaman,jadi dia selalu berjaga² dengan alat²nya jika ada sesuatu yang di butuhkan nantinya.

Mereka berpisah di sana,sesuai kompas yang zee kasih pada olla,mereka bertiga pergi ke barat,sementara zee dan chika kini pergi ke selatan,

Mereka kini menyusuri setiap hutan tanpa menimbulkan suara apapun,zee juga memberi chika satu pisau untuk berjaga jaga.

"Gue gak bisa pake pisau buat beranten zee."keluh chika memandangi pisau yang ia pegang,

"Itu berguna buat keselamatan lo kalo nanti ada apa²,"jelas zee yang terus berjalan beriringan dengan chika yang terus menoleh ke kanan kiri untuk berjaga².

.

.

.

.

.

Hari mulai sore,langkah yang sedari tadi berjalan tanpa henti kini ambruk di bawah pohon beringin yang besar,

Ara,terlihat sekali wajahnya memucat lemah,keningnya di penuhi keringat,ara rasa tenaganya sudah terkuras semua,bahkan kini perutnya lapar,

"Key,kek nya gue bakal mati sekarang deh."gumam ara lemah

"Huhu hahaha.."

Seakan mengerti key menarik² kerah baju ara seperti seseorang yang sedang marah karna berucap tidak baik.

AM I A BABBY AGAIN ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang