0020

153 21 4
                                    

✺÷✺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✺÷✺

"Ayah bilang akan datang lebih pagi. sekarang sudah jam berapa, ayah? Aku harus pulang, sekolah"

"iya, ayah minta maaf. mendadak ada urusan"

"yang benar saja, pagi-pagi buta begitu?"

"Iyaa, sudahlah.. ayah-kan sudah di sini. tidak perlu pulang, ayah membawa seragam, tas, dan sepatumu. nanti ayah antar sekalian"

"ayah tidak harus membawa ini semua. Lihat, ada yang kurang. aku tetap harus pulang untuk mengambilnya. dan ayah tidak perlu mengantarku, aku bisa naik bus"

"Seungmin, ada apa? kenapa kamu memarahi ayah kamu seperti itu? itu tidak sopan tau"

dari saat seungmin bangun, kurang lebih dua jam dia menunggu ayahnya datang. di hubungin juga engga tersambung, jadilah dia jengkel pagi-pagi buta begitu.

engga buta juga sih, uda sekitar jam enam. matahari uda nongol.

sedang iliyas masih tidur sebenarnya. tapi karena keributan itu mengusik telinga iliyas, anaknya jadi kebangun.

"lo gausah ikut campur dan ngajarin gue sopan santun"

"Seungmin?!" gapeduli panggilan ayah-nya, seungmin nyelonong kedalam melewati iliyas.

sebenernya dia mau langsung pergi, sialnya ponsel punya dia ketinggalan yang mengharuskan seungmin kembali kedalam.

Merasa gaenak sama sikap kasar seungmin, kyuhyun meminta maaf pada iliyas.

"tidak apa-apa paman, iyas baik-baik saja. jangan khawatir" halus iliyas pada kyuhyun. dia ngerti paman kim-nya pasti gaenak sama dia. jadi iliyas mencoba untuk membuang perasaan itu.

kemudian, iliyas kedalam dan bertemu seungmin yang kembali akan pergi. "seungmin" menuli dengan panggilan iliyas, seungmin tetap berjalan.

"Kamu jijik ya, sama aku?"



DEG!



Kening seungmin mengerut, berbalik melihat iliyas. keempat manik mereka bertemu cukup lama.

"Kamu gamau tidur seranjang sama aku, sekarang kamu juga gamau semobil sama aku" raut iliyas semerbak merah akan nangis. "Kamu pasti mikir kalau aku manusia jadi-jadian, makanya kamu jijik sama aku, kan?"

"Lo ngomong apa sih, yas?"

Iliyas menunduk karena dengan mudah matanya sudah penuh dan ga mampu nampung cairan-nya lagi.

melihat tak hanya sebutir cairan yang jatuh membuat seungmin panik sekaligus bingung.

barang-barang di tangan dibiarkan jatuh hanya untuk dirinya segera menghampiri iliyas.

"lo kenapa sih? Ini masih pagi jangan buat gue bingung. jijik?! Jijik apa?!"

iliyas masih terus menangis. tanpa suara, karena dia gamau kalau sampai kedengeran paman kim.

ASTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang