Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sunghoon memiliki perusahaan kasino terbesar di negaranya, sedangkan Jay mengurus beberapa usaha kecil orang tua mereka. Mereka kembar tak identik.
Bersepupu dengan Heeseung baru diketahui setelah mereka beranjak dewasa. Biasa, lewat kerjasama perusahaan menyatukan saudara tersebut.
Namun pertemuan itu bukan pure masalah bisnis. Yang mempertemukan mereka malah Jake yang saat itu sedang mencari inspirasi baru untuk filmnya.
Jake, ia seorang sutradara film film besar yang dibintangi oleh bintang besar, salah satunya Heeseung. Ia yang saat itu ingin membuat film bertitel "prostitute" mendatangi Sunghoon bersama Heeseung.
"Pak sutradara.. Apa gerangan yang membuat mu kesini lagi?" Sunghoon menyambutnya dengan wine terbaik produksi saudaranya.
Heeseung baru pertama kali pergi ke tempat Sunghoon, begitu asing dengan hingar-bingar di sini.
"Aku punya tip banyak jika kau menunjukkan bisnismu di belakang."
Jake menolak seorang wanita penggoda dengan baju terbuka sana sini yang hendak menyentuh kerah kemejanya.
"Aku akan membuat film prostitute, training dia sebelum semuanya siap." Mata Jake menunju Heeseung.
"Ikuti aku."
Sunghoon tak ingin basa basi, ia menuntun kliennya menuju dunia kesenangan yang sebenarnya. Jake mungkin sudah tahu dari bawahannya, jadi untuk apa di tutupi lagi.
Ruangan yang aneh. Sunghoon menamainya room service.
Ruangan yang bersekat kaca itu terlihat dari manapun mata memandang. Inilah bisnis gelap Sunghoon, menyandra makhluk kecil dan lemah untuk dijadikan pemuas nafsu.
Heeseung seperti melihat film porno bisu.
"Lihatlah sepuasmu. Jika kau ingin memesan salah satu room service pergilah ke asisten ku."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jungwon??!"
Sunghoon mengunci sebuah kamar, kemudian menghampiri Jake yang nampak terkejut.
