DUABELAS [Revisi]

2.4K 293 71
                                    

Mencintai tidak harus memiliki
Tapi memiliki
Adalah keinginan orang

Yang mencintai

🦋🦋🦋🦋🦋🦋

بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Meera menatap kearah luar dengan lebatnya hujan yang mengguyur kota, ia menghela napas, rasa sesak belum juga reda, tapi Azzam sudah menambahkan lukanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Meera menatap kearah luar dengan lebatnya hujan yang mengguyur kota, ia menghela napas, rasa sesak belum juga reda, tapi Azzam sudah menambahkan lukanya

Azzam berucap “Kamu jangan lagi ketemu tiya. Saya salah bawa kamu kesana tadi, semuanya jadi kacau seperti ini gara-gara kamu.”

“Maaf”

Hanya itu yang bisa aku ucap. Sepertinya menggunakan cadar adalah hal yang tepat aku lakukan sekarang. Ia mengambil cadar dalam tas nya yang memang sengaja ia bawa lalu memakai nya. Membiarkan air mata jatuh membasahi pipinya

Setidaknya, jika di tutup seperti ini kak Azzam nggak bisa melihat aku menangis.

Harusnya, Meera sadar bahwa kehadirannya dalam hidup Azzam tidaklah begitu berarti. Memberi ruang pada hatinya sama sekali tidak bisa ia lakukan. Seharusnya juga Meera tau sejak awal kehadirannya tidak pernah di tunggu.

Anehnya waktu di perjalanan pulang aku sama kak Azzam terjebak hujan, tapi waktu kami menginjakkan kaki di pondok, kering, tak berair sedikitpun

Aku melangkah pergi lebih dulu dari pada kak Azzam, melepas cadar ku di depan ndalem sebelum masuk, memastikan bahwa mataku tak lagi sembab lalu masuk ke dalam

Assalamu’alaikum..”

Wa’alaikumussalam..”

Aku melihat ada beberapa santri di sana, dengan ummi Hanum yang sedang membuat kue?

“Ummi sedang bikin apa?”

Wanita itu tersenyum, terlihat dari matanya yang mengerut sedikit walaupun tertutup oleh cadar “Meera kamu lupa sesuatu sayang?”

Aku menatap bingung ummi Hanum yang tengah menatapku dengan senyumannya

“Lupa apa?”

“Besok itu kan milad nya Azzam, karena barengan sama Buya juga jadi setiap tahun kita ada makan makan keluarga untuk mensyukuri nya”

“Yaampun ummi, Meera lupa”

Aku segera membantu ummi Hanum dengan menaruh tas ku terlebih dahulu “Oh besok ya mi, jadi ini buat kue apa?”

ZAMEERA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang