Forbidden Apple

1K 62 48
                                    


"Caleb?"

Pintu kamarnya sedikit terbuka. 

Kamu menyelinapkan pandangan mencari dari celah sempit. Entah kemana perginya eksistensi yang tinggi menjulang itu, tapi kamu tau dia ada di dalam sana. Harum cologne khasnya meyakinkanmu.

"Caleb, aku masuk, ya?"

Tak terdengar jawaban. Kamu mendorong pintu hingga cukup celahnya untukmu masuk.

Kamar Caleb selalu bersih dan rapi. Membuatmu melayangkan pengamatan ke segala arah dengan iri yang mengusik. Tapi iri pun rasanya tak pantas. Andai saja kamu konsisten telaten seperti Caleb, mungkin kamu takkan tiba-tiba tersandung plushie yang tergeletak sembarangan atau bingung pagi-pagi mencari salah satu kaos kakimu yang hilang.

Sebenarnya tak jarang Caleb mencerewetimu untuk merapikan kamarmu. Dan sebenarnya kamu juga tak semalas itu. Tapi entah bagaimana, hanya beberapa jam setelah beres-beres, kamarmu pasti akan kembali lagi berantakan seperti diacak-acak Wanderer. 

Lagipula, bukan masalah besar jika pada akhirnya ada sesosok "kakak laki-laki" yang selalu siap sedia dan bisa diandalkan menangani segala kekacauan di rumah, kan?

Oh, apalah kamu tanpa Caleb.

"Caleb."

Langkahmu terhenti. Kali ini terdengar sayup-sayup gumam  dan nyanyian di bawah aliran shower yang keras. Ternyata orang yang kamu cari sedang mandi. 

Untunglah, suara Caleb tak begitu merdu. Bahkan bisa dibilang, dia tidak mengerti nada. Hal itu setidaknya cukup melegakan karena "seseorang yang bisa segalanya" seperti Caleb nyatanya punya kelemahan juga.

Sambil menunggu, kamu mendudukkan diri tanpa permisi di tepi tempat tidur Caleb yang bersprei hitam kotak-kotak. Sengaja. Dia sering menjahilimu selama ini, jadi tidak apa-apa jika sedikit membalas dendam dengan mengacau sprei yang terpasang kencang dan belum tersentuh itu, kan? Ah, Caleb memang benar-benar mengerikan! Bahkan sprei tempat tidurnya saja tertata sempurna tanpa lekuk dan lipatan yang mengganggu mata!

'Hm... lembut... harum... Caleb nyemprotin apa ke tempat tidurnya?'

Niatmu yang tadi hanya ingin duduk saja luntur menjadi nyaman yang membuatmu tak sadar. Kamu kini telah berbaring di atas landasan yang empuk dan menenangkan inderamu itu. Menghirup aroma keberadaan Caleb yang menandai teritori pribadinya. Segalanya lalu seakan tenggelam dalam hening. Membiarkanmu pulih. 

Sampai tiba-tiba, terdengar suara "ding" yang familiar diikuti getaran di meja nakas.

Ponsel Caleb.

Kamu membuka mata. Melihat pesan hologram yang muncul di atas layar ponsel yang aktif untuk beberapa detik. Namun dalam rentang yang singkat itu pula, amuk badai seketika menghampiri dan menghantam lautan hatimu yang tenang. 

Pesan itu adalah surel yang dikirim oleh Deepspace Aviation Administration, menyatakan jika Caleb lulus tes ujian masuk Akademi DAA yang kedua dan dikenal sangat "kejam" menyaring calon-calon terbaik dari yang terbaik. Tak hanya itu, yang mencengangkan adalah Caleb berada di peringkat teratas dengan nilai sempurna.

Kamu pun dibuat tersadar oleh kenyataan jika Caleb bukan semata si tengil jangkung yang gabut hingga suka mengerjaimu. Sebenarnya dia salah satu jenius harapan masa depan, sebelas dua belas dengan Zayne. Sementara kamu—ya, kamu, hanya anak rata-rata biasa saja yang terhimpit reputasi mengagumkan dua orang itu.

Hela nafas berat terlepas darimu. Mengungkapkan cemburu... dan juga resah.

Zayne sudah pergi ke Snowcrest. 

LOVE WINS ALL  ∥ 【MC ♡ Xavier/Rafayel/Zayne/Caleb/Sylus】∥  Indonesian FF ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang