9

649 89 2
                                    

Bel istirahat telah berbunyi sedari tadi, Chika masih didalam kelas mengerjakan tugas yang belum terselesaikan juga, guru meminta jika sudah disuruh mengumpulkan ke kantor.

Dirasa sudah selesai dengan pekerja'an nya Chika bangkit dari duduk membawa buku tugas untuk ia kumpulkan kepada sang guru.

Selesai dari ruang guru, Chika berjalan menuju kantin karena Ashel dan Jessi sudah berada disana. Sampai di kantin ia mengedarkan pandangan nya mencari teman nya itu. Ashel mengangkat tangan melihat Chika yang mencari Jessi dan juga dirinya itu " Disini Chik " Chika berjalan kearah meja yang sudah berpenghuni atas Ashel, Jessi, Zeero, Ollan, dan juga Gitan.

" Zee, gak papa kan Chika ikut gabung " Tanya Ashel menatap Zeero yang tengah memakan makanan nya, Zeero mendongak sedetik kemudian ia mengangguk dan fokus kembali pada makanan nya.

" Lo udah pesen Chik?" Tanya Jessi yang melihat Chika langsung duduk.

" Belum " Jawab Chika singkat

Jessi pun berdiri bangkit dari duduknya berniat memesankan makanan untuk Chika tapi tangan nya ditahan oleh Ollan, " Biar gue yang pesenin, lo mau apa?" Ollan ikut bangkit.

Jessi yang tangan nya di pegang oleh Ollan pun mendadak gugup, " G-gue bakso aja " Jawab Jessi, " Eh sorry " Ucap Ollan ketika tersadar tangan nya masih menahan pergelangan Jessi.

" Minumnya?"

" Es jeruk "

" Lo apa Chik? "

" Samain aja " Setelah mendengar jawaban dari Chika Olla pun pergi memesan.

Setelah 10 menit kini Ollan kembali dengan nampan yang ia bawa berisi bakso milik Jessi dan Juga Chika. Ia meletak kan dimeja.

Setelahnya mereka makan dengan diselingi obrolan.

" Shel nanti gue bareng lo, boleh ya " Ucap Chika.

Zeero yang mendengar percakapan Chika langsung menyela, " Lupa sama omomgan gue " Zeero menatap wanita itu dengan mata elangnya yang tajam dan wajah yang datar.

" Hah " Beo Chika, sebenarnya ia ingat akan ucapan laki laki itu tapi hanya saja malas pulang bersamannya.

" Tapi gue mau bareng Ashel " Chika menatap Ashel penuh harap.

Ashel melirik pada Zeero, laki laki itu menatap tajam dirinya seolah olah menyuruhnya beralasan lain, " Sorry Chik, gue mau jalan sama cowok gue " Chika yang mendengar jawaban Ashel pun lesu.

Kini Chika beralih menatap Jessi di sampingnya itu, " Ya udah gue pulang sama lo, ya jess " Jessi yang mendengar itu mendongak kan kepalanya, " Gue ?" Tanya Jessi sambil menunjuk dirinya sendiri dengan jari telunjuknya.

" Iya, siapa lagi " Chika jadi ngegas kalau begini.

Jessi menatap Ashel yang berada didepan nya itu, wanita itu memberikan kode 'wink'. Seakan paham dengan maksud Ashel yang berada didepan nya.

" Kali ini gue gak bisa Chik, gue mau kerumah sepupu jemput nyokap dulu disana" Ucap Jessi.

Chika menatap sendu para sahabatnya itu, jika sudah begini ia terpaksa bulang bersama Zeero.

" Soo? Lo pulang bareng gue nanti " Ucap Zeero dengan senyum kemenangan.

****

Bel yang dinantikan setelah bel istirahat, yaitu bel pulang sekolah telah terdengar di seluruh penjuru SMA GARUDA.

Seperti yang dikatan oleh Zeero tadi, Chika kan pulang bersama dengan nya, sebenarnya ia malas tapi jika menolak lantas ia akan pulang bersama siapa? Orang tua nya pasti masih bekerja pikirnya.

Lihatlat, para sahabatnya saja sudah pergi meninggalkan ia seorang diri, emang temen lucknut ya gini.

Dengan langkah malas ia bejalan kearah parkiran menemui Zeero.

" Zee, Chika tu" Cetus Ollan menyenggol lengan Zeero yang fokus dengan ponselnya.

" Ayo cepet anterin gue pulang " Ucap Chika setelah berbidir didepan Zeero

Zeero mengangguk dan memasukkan kembali ponsel ke celana sakunya.

Ia menyodorkan helm dan juga jaket nya pada chika, tanpa mau bertanya Chika menerima itu, ja memakai helmnya dan melilitkan jaket Zeero pada pinggangnya.

Setelah dirasa siap iapun lantas menaiki motor Zeero dengan hati hati, yang dihati kapan jalan jalan?

" Pegangan! " Peringat Zeero dari balik helm, Chika mendengus mendengar itu tapi ia tetap melaksanakan perintah Zeero. Ia pun akhirnya melingkar kan tangan nya pada pinggang milik Zeero.

" Gue cabut duluan Lan, Git " Ucap Zeero pada Ollan dan Gitan

" Hati hati "

Zeero pun mengangguk dan melesat pergi meninggalkan area sekolah.

Selama perjalanan tak obrolan apapun, mereka sibuk dengan dunia masing masing. Mau ngobrol pun tak ada topik, di balik helm Zeero tersenyum tipis melihat Chika yang memeluknya dari belakang melalui kaca spion.

Setelah beberapa menit ia melajukan motornya, ia berbelok pada sebuah Cafe, ia tidak langsung mengantar Chika pulang kerumahnya, melainkan ia ingin mengajak Chika makan terlebih dahulu.

Merasa motor yang dikendarai berhenti, Chika pun melepas pelukan nya dan turun dari motor. Tidak lupa juga ia melepas helm dan juga jaket yang melilit di pinggangnya.

" Lo ngajakin gue ke Cafe mau ngapain?" Tanya Chika kebingungan.

" Makan " Setelah menjawab, Zeero berjalan masuk kearah Cafe meninggalkan Chika sendiri disana.

Chika? Ia mendengus dan tak lama ia pergi menyusul Zeero masuk kedalam, mengedarkan pandangan mencari meja yang diduduki oleh laki laki itu. Setelah ketemu ia berjalan mendekat dan menduduk kan dirinya disana.

Tak lama pelayan pun datang, " Permisi kak, mau pesen apa?"

" Spagheti bolognese satu, sama Coffe latte Satu " Ucap Chika memberitahukan pesanan nya.

" Kalau masnya?" Tanya pelayan itu.

" Samain " Jawab Zeero dingin.

" Baik, ditunggu ya " Ucap pelayan tersebut lalu pergi menyiapkan pesanan mereka dan pengungjung cafe lain nya.

Sembari menunggu pesanan Chika memilih memainkan ponselnya. Zeero? Dia menatap lekat wajah Chika, senyuman terukir tipis dibibirnya, cantik sekali gadisnya ini, wait! Gadisnnya? Oke! Mulai sekarang ia akan mengklaim Chika adalah miliknya.



Sekte kacila gue sertain....

Zerro Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang