typo bertebaran
____________
akhirnya keinginannya yang ke 24 terselesaikan walaupun dengan menyelesaikannya membuat Jake sedikit menjadi ragu"Apa yang kau pikirkan?" Tanya sunghoon dengan mengusap wajah Jake
Jake menggeleng, namun dia bisa merasakan bibir Sunghoon yang sudah menempel padanya "aku selalu mencintaimu Jake..... sepertinya orang yang pertama suka adalah diriku, sejak kecil aku tidak bisa jauh darimu bahkan setiap memiliki mainan ataupun makanan aku selalu memikirkanmu"
Jake menatap dalam mata Sunghoon, perkataan Sunghoon membuat dia semakin menyesali perbuatannya namun, apakah jika Jake tidak bunuh diri waktu itu Sunghoon akan mengatakan cinta padanya? apakah cinta Sunghoon hadir karena merasa bersalah padanya? atau justru Jake saja yang kurang bersabar dan kurang ber effort untuk menyadarkan perasan Sunghoon?
"Apa kau mencintaiku karena rasa bersalah?"
Sunghoon terkejut, sungguh dia tidak pernah terpikirkan walaupun rasa bersalah itu tidak akan pernah hilang sampai ia menjadi debu tapi Cintanya pada Jake sungguh murni bahkan dia tidak mempunyai alasan yang jelas mengapa dia mencintai Jake makanya saat SMA dia menjauhi Jake karena merasa bahwa cinta mereka salah dan juga melihat masa depan yang tidak ada gambarannya. disaat Sunghoon sedang membenci dirinya karena menyukai Jake yang sama dengannya malah menemukan fakta yang membuat dia semakin merasa aneh, Fakta bahwa Jake menyukai dirinya.
Sunghoon tidak bisa marah pada Jake, dia mengerti keraguan Jake karena perbuatannya juga
Sunghoon meraih tangan Jaka dan mengelusnya "Kau berhak meragukan cintaku Jake! Tapi aku juga akan menunjukkan cintaku padamu! Setelah acara pernikahan kita aku tidak akan menikah lagi!"
Jake yang akan membuka suaranya di tahan dengan jari Sunghoon yang sudah berada di bibirnya
"Aku tahu kau menganggap pernikahan ini hanya untuk memenuhi keinginanmu, Tapi tidak dengan ku! Aku menganggap pernikahan ini saha dimata tuhan, aku juga sudah berbicara pada kedua orang tuaku dan mereka mengerti! Aku akan membawamu ke runahku sekarang! Tidak ada penolakan darinu ataupun kau membantah, ini keputusanku dan aku tidak akan menyesali ini"
Sunghoon menarik kepala Jake dan menyatukan bibir mereka, 3 hari lagi mereka akan melangsungkan pernikahan dengan mengucapkan janji di hadapan Tuhan dan di saksikan oleh teman²nya dan juga keluarganya!
untungnya Winter mencari pendeta yang bisa melihat Jake, walaupun awalnya dia tidak ingin menikahkan mereka namun karena bujukan dan juga melihat kisah cinta mempelainya Dia pun ingin
Jake menggenggam erat tangan Sunghoon, sekarang mereka sudah berada di kediaman Park dan menunggu kedua orang tua Sunghoon
Entahlah sejak mengijakkan kaki di rumah ini Jake merasakan mual dan juga dadanya terasa sesak, Mungkin dia mengingat masa lalu indah yang dia habiskan bersama Sunghoon disini
"Jake"
Jake dan Sunghoon terkejut ketika Nyonya Park bisa melihatnya, Apakah karena keinginan Jake menikah sehingga nyonya Park dan Tuan Park bisa melihatnya, pikir mereka berdua
Nyonya Park memeluk Jake sangat erat "Terimakasih, terimakasih" Ucapnya dengan menangis
Jake membalas pelukannya, sejak kecil Nyonya Park sudah di anggap sebagai ibunya sehingga mendapat pelukan seperti ini membuatnya merasa tenang
"Papah akan merestui kalian berdua! Apapun kebahagiaan mu nak" Ucapnya dengan mengusap kepala Sunghoon
Sunghoon tersenyum dia sangat bersyukur telah dilahirkan dari orang tua yang sangat menyayanginya bahkan mendukung apapun keputusan Sunghoon selagi dia bahagia dengan keputusannya
"Mah sudah! lihat Mantuku jadi menangis karenamu" Ucap Tuan Park yang melihat istrinya masih menangis dalam pelukan Jake
Nyonya Park menatap Jake dan mencium pipinya "Ibu sangat menyayangimu.... maafkan Ibu! Semoga kau bahagia selalu"
Jake tersenyum senang "Terimakasih"
Nyonya Park menghapus air mata Jake dan tersenyum ke arah Jake, Jake bisa melihat ketulusan dimata Nyonya Park dan juga rasa sedih di dalamnya, Jake berfikir bahwa Nyonya Park memang tahu bahwa ini bukan Jake namun raga Jake sehingga nyonya Park tampak begitu bersedih dan bersalah
Sunghoon menatap kagum ke arah Jake yang mengenakan jas putih dan di antar oleh sang kakak, Sunghoon meneteskan air matanya sangat berterimakasih pada Jake bahwa dia berkeinginan untuk menikah dengan seorang bajingan seperti Sunghoon
walaupun dia merasa takut jika mereka sudah mengucapkan sumpah dan Jake menghilang dari hadapannya, Namun Sunghoon menetapkan hati bahwa dirinya akan iklas sedalam dan seluas lautan, Dia mengembalikan semuanya kepada Takdir, dan juga berterimakasih pada Takdir yang mengembalikan Jake walaupun bukan manusia
Kakak Jake memberikan tangan Jake pada Sunghoon yang langsung di ciun dan juga di genggam dengan sangat erat, bahkan pendeta yang berada di depannya menggelengkan kepalanya melihat Sunghoon yang sudah mencium punggung tangan Jake
"Kau sangat cantik"
Jake tersipu dan mecubit pinggang Sunghoon
Mereka pun mengucap sumpah pernikahan lalu memasangkan cincin bergantian"sekarang boleh kan aku menciumnya?" tanya sunghoon pada sang pendeta
Pendeta mengangguk "tapi hanya..."
belum juga menyelesaikan kalimatnya Sunghoon sudah menempelkan bibirnya dengan bibir Jake
semua orang yang menyaksikannya bertepuk tangan dan juga mengeluarkan air matanya, bahkan Sunoo, jungwon dan Heeseung walaupun tidak bisa melihat Jake tapi mereka bisa merasakan kebahagiaan di ruangan itu
Semua orang menghentikan tepukannya
"Jake" teriak Sunghoon
___________________
KAMU SEDANG MEMBACA
penyesalan
Fanfic{End} Bullshit! apakah kata PENYESALAN dan SEHARUSNYA akan datang jika hari ini tidak terjadi? hari dimana kau kehilangan seseorang yang berharga untukmu