08

5.8K 425 39
                                        

🚨🚨 DISCLAIMER 🚨🚨

Sebelumnya untuk berbagai organisasi dan institusi yang disebutkan saya mohon ijin 🙏 cerita ini hanya Fiktif belaka, apabila ada kesalahan penyebutan jabatan, gelar maupun SOP dan lain lain mohon di maklumi 🙏


Pagi itu pasangan suami istri Indra Tirtana Wijaya dan Rinjani Chandra Dewi tengah bersiap untuk pelantikan Teddy sebagai Wakil Komandan Batalyon 328 Dirgahayu

Indra memandangi penampilan istrinya dari atas hingga bawah, ia jarang sekali melihat sang istri tampak anggun dengan seragam persitnya

"Cantik sekali istri saya" Rinjani tersipu, rasanya seperti pengantin baru saja

"Sekarang kalimat openingnya buaya begitu? " Kata Rinjani bercanda

"Sama istri sendiri, jangankan buaya jadi ikan hiu juga saya gapapa yangg" Ucap Indra menarik pinggang sang istri untuk mendekat padanya

"Ini kalo di lanjutin kita jelas telat dateng kesana,  lepas ah yangg nanti kalo abang liat bisa ngamuk" Ucap Rinjani memperingatkan suaminya

"Acaranya ga bisa di ganti siang aja apa" Kata Indra melepaskan pinggang ramping itu dan pergi menyiapkan mobil yang akan mereka kendarai menuju kesatrian

Suasana pelantikan dan serah terima jabatan itu berlangsung dengan khidmat, sepanjang acara si kecil Arsen tertidur pulas walau di tengah kebisingan sedangkan si abang duduk anteng bersama Deby dan handphone di tangannya untuk menonton kanal youtube favoritnya

Usai acara dan sesi ramah tamah, Rinjani dan Indra diarahkan menuju rumah dinas mereka yang berada di lingkungan Batalyon tersebut

Ditemani beberapa staff yang lain Rinjani melihat lihat sekeliling rumah yang ukurannya sedikit lebih kecil dan lebih sederhana dari pada yang ia tinggali sekarang

"Gimana? Kamu suka? " Tanya Indra pada sang istri

"Sukaaaa... Selama sama kamu aku suka yangg" Bisik Rinjani pelan di telinga kiri suaminya, Indra tersenyum wanita ini selalu berhasil membuatnya jatuh cinta berkali kali pada orang yang sama

Handphone Indra berdering menampilkan ID penelpon yang tidak di kenal, Indra ijin sedikit menjauh untuk mengangkat teleponnya, cukup lama berselang Indra belum selesai dengan telfon genggamnya hingga memancing rasa penasaran Rinjani

"Siapa yangg? Lama banget telfonnya" Tanya Rinjani usai melihat sambungan telfon itu terputus

"Temen lama saya, udah? Mau balik? " Tanya Indra pada istrinya, Rinjani hanya mengangguk

Sesampainya di rumah Indra terus saja sibuk dengan telephone genggamnya, dan itu bukan hal yang biasa bagi Rinjani

Ia tau sang suami memiliki mobilitas kerja yang sangat tinggi namun entah mengapa masih saja mengganjal di pikirannya bahkan saat tengah berada di kesibukan kampanye Presiden beberapa bulan lalu suaminya tak se sibuk itu dengan handphonenya

"Yangg liatin anaknya sebentar ya, aku mandi dulu, Deby masih ke mini market" Ucap Rinjani menguji sejauh mana suaminya asik dengan benda pipih itu, biasanya se penting apapun jika soal menjaga anak maka suaminya akan meletakkan ponselnya

Belum sempat menyelesaikan mandinya Rinjani sayup sayup mendengar tangisan kedua putranya, dengan cepat Rinjani bergegas menyelesaikan kegiatannya dan pergi keluar

"Kenapa yangg? Bukannya Arsen tidur? " Kata Rinjani mengambil alih gendongan bayi kecil berusia dua bulan itu

"Saya lalai ga liatin abang tadi, maaf ya" Ucap Indra menyesal, Rinjani mengalihkan pandangannya pada putra pertamanya dan melihat sedikit darah keluar dari gusi pria kecil itu

"Sayangg.. Mama lihat giginya" Ucap Rinjani berusaha membuka mulut Alden

"Akitt maaa" Kata Alden di tengah tangisnya, Rinjani melihat suaminya meminta penjelasan

"Tadi abang lari kekencengan, kepleset trus jatuh, karna abang nangis Arsen kaget ikut nangis" Ucap Indra menimang Alden berharap bisa meredakan tangisan bocah itu

"Kamu dari siang tadi main hape terus kenapa sih yangg? Aku cuman nitip sebentar aku tinggal mandi " Tanya Rinjani mencoba menormalkan intonasi bicaranya yang sudah mulai terpancing emosi

Malam harinya beberapa rekan kerja Indra di bawah arahan Pak Prabowo datang berkunjung ke kediaman mereka untuk memberikan selamat atas promosi jabatan yang di terima Indra

"Ijin Bu... Nanti sering sering ajakin abang sama adek ke Istana, ketemu kakeknya ketemu om omnya ini juga ya" Ucap Rajif

"Ijin betul bu Indra, oh ya... Sebentar lagi Rajif mau nikah bu, mohon doanya" Kata Agung menimpali obrolan

"Oh ya?? Jadi siapa wanita beruntung itu om Rajif? " Tanya Rinjani

"Ijin bu, Rajif yang beruntung wanitanya mah enggak dapat beginian spek keong sawah" Ucap Agung lagi memancing tawa mereka semua yang ada disana

"Asemmm liat aja pembalasanku ya" Ucap Rajif

"Gapapa om Rajif, harus di segerakan supaya saya sama Bella ada temannya, bapak juga udah waktunya mantu lagi ini" Ucap Rinjani ikut tertawa, lalu mata Rinjani menangkap sosok sang suami yang lagi lagi tengah asik sendiri dengan telephone genggamnya, Rinjani mengembuskan nafasnya kasar

" Ijin bu Indra, setelah ini jangan lupa sama kita kita ya bu" Ucap Rendy

"Pasti om Rendi, kalau pas day off main aja ke rumah kita.. Kan Sudah tau juga lokasinya dimana, sering sering tengokin saya lah... Ajak mbak inggrid, Amora sama Aqueeno juga" Ucap Rinjani pada Rendi

"Siap bu, semoga Pak Indra Bu Rinjani sehat selalu... Ih kalian ini jangan ribut makan dulu tau makan saja, berdoa dulu jo dang untuk tuan rumah ini ki apa kalian.. " Ucap Rendy memperingatkan teman teman yang lain

"Semoga Pak Indra Bu Indra sehat selalu" Ucap Rendy

"Aamiinn.. " Ucap yang lain serempak

"Banyak Rejeki, panjang umur" Lanjut Rendy lagi

"Aamiinn.. " Kompak yang lain

"Semoga Rajif juga cepat cepat menikah, semoga wanitanya belum sadar sadar sampai mereka menikah" Imbuh Rendy

"Eh apaan nih?" Ucap Rajif tak terima

"Iiii kita su baik hati doakan ngoni, bilang Aamiinn jo" Kata Rendy

"Iya iya Aamiinn... " Ucap Rajif pasrah menjadi bahan bullyan

Waktu menunjukan pukul 10 malam, teman teman yang lain sudah mulai undur diri satu persatu, saat Rinjani bersiap akan pergi tidur sang suami justru meminta ijin untuk pergi keluar sebentar entah kemana

Ini merupakan hari yang panjang bagi keduanya jadi Rinjani putuskan untuk berbicara dengan sang suami besok













Bersambung...
















Kamu dan Negara S2 [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang