Sudah tiga bulan sejak Lee Yoonseo diselamatkan dan mulai tinggal di tempat ini. Dia yang awalnya kebingungan karena tidak berubah liar setelah digigit zombie akhirnya mengetahui alasannya.
Namra menjelaskan bahwa Yoonseo sama sepertinya. Mereka adalah zombie tipe imune. Berkat kekuatan imun yang bekerja untuk mencegah virus mempengaruhi otak, mereka dapat memiliki peningkatan kekuatan lebih dari biasanya, akan tetapi, sebagai gantinya mereka tetap memiliki keinginan untuk mengigit manusia.
Di lain kasus. Ada seseorang seperti Cheongsan. Zombie tipe imortal, setengah zombie yang tercipta karena keinginan bertahan hidup yang tinggi.
Awalnya, Yoonseo kesulitan beradaptasi pada cara hidup baru, terutama bagaimana dia harus mengatasi rasa lapar yang membabi buta. Tapi ada banyak bantuan di sekitarnya, dan dengan hati terbuka, Yoonseo menerima uluran tangan dari mereka yang ingin membantunya. Dalam situasi dimana dia tidak tahu apa-apa, dia berpikir, tidak ada salahnya menjadi tidak keras kepala atau orang yang sulit.
Untuk Chiyeol, pemuda yang saat ini terbaring di bangsal, Yoonseo tidak mengenalnya, dia tidak tahu bagaimana pemuda ini akan mengatasi 'cara hidup baru' sama seperti yang lain 'mungkin' Chiyeol juga belum paham banyak hal. Menjadi setengah zombie adalah sesuatu yang baru.
Mata terpejam Chiyeol bergerak, kemudian dua kelopak itu terbuka, menampakan sepasang iris coklat yang ketakutan, bingung dan ingin tahu banyak hal. "Dimana...dimana ini, apa yang terjadi padaku?" Suaranya putus, tidak stabil dan lemah.
Segera, Yoonseo mengambil alih. "Tenanglah, kau baik-baik saja dan di sini aman." Dia menenangkan pemuda yang panik.
Tatapan Chiyeol tertuju pada Yoonseo, dia mengawasi dengan awas tapi Yoonseo membalasnya dengan senyum tulus penuh ketenangan.
Seseorang baru saja masuk. "Kau sudah sadar." itu Cheongsan, datang bersama Namra. Yoonseo segera mundur dan memberi ruang di samping bangsal.
"Jadi, Chiyeol. Aku tahu kau pasti sangat bingung sekarang." Cheongsan memulai, dia mengambil sikap. "Jangan takut, kami di sini berusaha membantumu..."
"Siapa kalian?" tanya Chiyeol masih bersikap defensif. Matanya masih was-was, menatap satu persatu wajah asing yang sedang menatapnya.
"Aku Cheongsan, Namra dan Yoonseo." Cheongsan memberitahu nama mereka, masih dengan sikap tenang. "Kami bermaksud membantumu, tapi sebelum itu kau perlu memberitahu kami sesuatu."
Alis Chiyeol menekuk, dia tidak paham.
"Sudah berapa lama sejak kau berubah? Maksudku rasa haus darahmu, sejak kapan kau mulai merasakannya?" tanya Cheongsan.
Dengan ragu-ragu, Chiyeol menjawab, "Aku tidak yakin. Mungkin sudah lebih dari sebulan."
"Itu sudah cukup lama," komentar Yoonseo dengan nada prihatin.
"Bagaimana dengan transisinya?" Cheongsan kembali bertnya, dan kali ini Chiyeol juga dibuat bingung. Menghela napas ringan, Cheongsan menjelaskan, "ini untuk mengetahui kau masuk tipe yang mana," kata Cheongsan. Sama sekali tidak mengatasi kebingungan Chiyeol.
Namra yang menyadari tatapan bingung yang masih bersarang di mata Chiyeol, menepuk bahu Cheongsan sekilas. "Mungkin kau harus memberi penjelasan yang lebih spesifik."
Helaan napas tajam Cheongsan terdengar, memberi sedikit gelitikan pada Namra dan Yoonseo yang terkekeh kecil.
"Kenapa ini selalu terjadi setiap kali orang baru datang? Dan kenapa pula harus selalu aku yang menjelaskannya?" protes Cheongsan, menggerutu kecil.
Dia kemudian berdehem dan dengan pelan-pelan memberitahu Chiyeol. "Jadi, ada dua tipe half-zombie. Imune dan Imortal. Transisi Imune hampir tidak terdeteksi, maksudnya kita tidak akan tahu seseorang telah digigt sampai kita melihat tanda gigitannya. Dalam prosesnya, mereka akan mulai mengalami banyak peningkatan, awalnya dengan indra pendengaran yang lebih tajam sampai ke tahap mereka merasa lapar dan ingin memakan..." Cheongsan membuat ekspresi meringis, tidak menyelesaikan kalimatnya dan langsung lanjut ke kalimat baru, "sementara untuk tipe Imortal, mereka bertindak lebih agresif, hampir seperti zombie pada umumnya, tapi masih punya pengendalian diri seperti manusia." Cheongsan menghela napas berat setelah menjelaskan panjang lebar. "Jadi, Chiyeol. Kau adalah tipe half-zombie yang mana?"
"Aku..." Chiyeol menatap Cheongsan, lalu berpindah pada Namra dan terakhir dia menatap Yoonseo yang menanggapinya dengan anggukan kecil seolah-olah mengagatakan padanya untuk tidak khawatir. Chiyeol menatap Cheongsan lagi dan memberitahunya, "aku masih belum tahu. Tapi setelah mendengar penjelasanmu, mungkin aku imune?"
Cheongsan mengangguk-angguk. "Imune cukup langka ditemukan. Kau tahu, karena ada lebih banyak imortal di sini. Orang-orang yang memiliki keinginan bertahan hidup lebih tinggi lebih mudah ditemukan."
"Yak, Lee Cheongsan!"
Panggilan keras itu mengambil alih perhatian mereka yang berkumpul di dekat ranjang Chiyeol. Empat orang itu sama-sama melihat ke arah gadis yang baru saja datang. Kelihatnya sedang kesal entah karena apa.
"Shiah dan Wooram membawa orang baru. Dia imortal dan kau tahu bagaimana sulitnya mengatasi tipe sialan itu? Bisakah kau datang dan membantu?" omel gadis itu, sambil berkacak pinggang dengan sikap bossy.
"Cheongsan, pergilah. Biar aku saja," tegur Namra. Cheongsan mengangguk pasrah dan mengikuti gadis bossy tadi yang sudah lebih dulu beranjak pergi.
Chiyeol yang sejak tadi memperhatikan dengan bingung akhirnya mengalihkan pandangan saat Yoonseo buka suara.
"Yang tadi itu Baek Jena. Dia juga tipe imune, tapi tempramennya memang lebih mirip imortal," kata Yoonseo. Dia memberikan tatapan agar Chiyeol maklum saja.
"Chiyeol. Ada yang ingin kutanyakan. Tentang orang-orang yang kau temui sebelum kami membawamu ke sini." Cetus Namra.
Chiyeol jadi mengingat lagi bahwa dia sempat bertemu Nara, Bora, Ilha dan Taeman. Dia segera menatap Namra. "Aku kenal mereka. Kenapa kalian justru membawaku pergi dari mereka?"
"Mereka hunter," kata Yoonseo. Chiyeol langsung menoleh ke arahnya dengan terkejut.
"Mereka memburu kita. Manusia yang sudah terinfeksi seperti kita." Namra menjelaskan, "kau mungkin tidak tahu karena sudah terlalu lama berjalan-jalan di kota tanpa mengetahui situasi." Namra berhenti sejenak sebelum melanjutkan, "pemerintah membuat unit pemburu yang terdiri dari anak-anak kelas dua belas yang sukarela bekerja di markas. Mereka yang yatim piatu dijanjikan kehidupan layak setelah dystopia ini berkahir. Ada banyak dari mereka. Tidak hanya teman-temanmu, ada teman-temanku juga di sana, teman-teman Yoonseo."
"Chiyeol-aa," panggil Yoonseo lirih. "Aku tahu, kau pasti sangat ingin bertemu teman-temanmu, bersama mereka, orang-orang yang kau kenal baik di situasi seperti sekarang ini. Tapi kau tidak bisa..." dia menggeleng prihatin. "Pemerintah meminta mereka memburu zombie dan membawa orang seperti kita ke laboratorium untuk menjadi objek uji coba. Mereka berusaha menemukan serum yang bisa membuat mereka kebal dari virus..."
"Bukankah dengan begitu kita bisa membantu, kita bisa mengahiri situasi ini..."
Namra menggeleng, membuat Chiyeol berhenti bicara. "Kita bisa, tapi dengan pengorbanan. Setiap half-zombie yang dibawa oleh mereka tidak pernah kembali."
"Maksudmu..." Chiyeol terkejut oleh pemikirannya sendiri, dan Namra memperkuatnya dengan anggukan pasti.
"Mereka semua tewas karena menjadi objek uji coba para ilmuwan pemerintah."
To Be Continued
A/n
Vote dan komentarnya yeorebun~
![](https://img.wattpad.com/cover/359131927-288-k781603.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴄᴏɴᴛʀᴏʟ ➳ᴄʀᴏssᴏᴠᴇʀ
Fanfiction"Apa yang membuat manusia lebih baik dari pada monster?" Crossover | Fanfiction All Chara Drama Series Alternatife Universe