Part VI (Bahaya)

9 3 0
                                    

Selamat membaca~

__________
The Holy's Kingdom.

"Kau yakin dengan cerita itu, seungkwan?"

"Aku tidak tau, tetapi aku mendengar nya langsung dari Yeonjun. Dia mengatakan ketiganya seusia dengan putraku. Bukankah itu sama dengan-"

Seungkwan mengunci mulutnya saat menyadari perubahan ekspresi sang Malaikat. Kesedihan.

Pria yang tengah duduk di singgasananya itu menghela nafas berat.

"Dari cerita yang kau katakan, kau belum mendengar cerita lengkapnya bukan? Jadi, itu belum tentu sperti yang kita pikirkan. Tiga pemuda dengan usia yang sama dengan putramu, itu umum sekali."

Walaupun Jeonghan mengatakan kalimat itu, namun ekspresi gelisah masih tercetak jelas di wajah anggun-nya.

"Tapi Angel-"

"Biar aku yang mencaritahu kisah lengkapnya, Seungkwan. Kau tidak perlu khawatir. Kau hanya perlu melatih Yeonjun dan menjaga yang lainnya dengan baik"

"Baiklah, Aku mengerti"

Beberapa detik kemudian Jeonghan sudah melesat menuju ruang khusus teleportasi menuju ke dunia manusia. Diikuti Seungkwan di belakangnya.

_________
Dunia Manusia

Saat ini Yeonjun tengah melanjutkan ceritanya mengenai semua kegelisahan dirinya yang kemarin sempat tertunda. Namun kini dirinya bukan lagi dengan seorang peri, melainkan malaikat.

Seungkwan sendiri Jeonghan tugaskan untuk mengawasi anak-anak lain yang saat ini masih berada di sekolah. Jeonghan khawatir apa yang ia bayangkan benar adanya. Jika benar, itu artinya bahaya begitu dekat dengan anak-anak yang belum memiliki kekuatan itu.

Benar saja. Setelah selesai  mendengar seluruh kejadian yang Anak-Naga itu alami, tubuh Jeonghan seketika menegang. Kepanikan melanda dirinya. Pertanyaan bermunculan di kepalanya. Kekhawatiran jelas tercetak di wajahnya.

'Aku harus segera memberitahu Seungkwan dan menghubungi kelima Raja lainnya. Ini gawat. Semua terlalu cepat'

Terlihat jelas Jeonghan begitu gelisah di tempatnya. Membuat Yeonjun khawatir yang ia lihat beberapa hari lalu benar-benar sebuah bahaya. Bisa membuat Seorang Malaikat yang selalu tenang itu gelisah seperti ini, tentu membuatnya juga ikut gelisah.

"H-hyung ada apa? Semua ba-" belum sempat ucapan Yeonjun rampung, tiba-tiba Jeonghan berdiri dari tempatnya lalu berlari menuju depan Asrama. Yeonjun mengikutinya dengan panik.

'Ada apa? Kenapa aku merasa sangat panik?' Batin Yeonjun

Tentu, melihat keduanya berlari panik, Ibu panti yang sedang memasak di dapur itu segera mematikan kompor dan mengekor.

Tak lama mobil milik Seokmin terparkir asal di depannya, sang pemilik turun lalu membuka pintu belakang mobil dengan menggendong.... Kai.

Diikuti Taehyun yang turun dengan panik luar biasa.

"Kai, Ada apa dengannya" panik ibu panti

"Hyung, ada apa? Tyun, Kai kenapa?"

Tanpa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang memenuhi telinga nya, Seokmin segera membawa Kai ke dalam kamar milik pemuda itu.

Dengan nafas terengah, Seokmin menatap Jeonghan.

"Angel's Yoon, bagaimana ini?"

Sedangkan yang di tanya masih mematung melihat luka cakaran di leher Kai. Ia mengepalkan tangannya. Vampire! Itu luka cakaran khas Vampire.

"Dimana Soobin dan Beomgyu?"

"Ah aku tadi panik, jadi tidak mencari mereka terlebih dahulu"

"M-mereka mengejar orang yang melakukan ini pada Kai" ujar Taehyun takut, ia bisa merasakan jika tatapan Jeonghan sangat berbeda, tidak hangat seperti biasanya. Perkataam Taehyun tentu membuat Jeonghan dan Seokmin membelalakan matanya

"Kenapa kau tak mengatakannya padaku?" Melihat tatapan Jeonghan, Seokmin dengan cepat kembali berlari keluar rumah menuju mobilnya yang tadi diparkirnya asal. Ia harus segera sampai di sekolah sebelum terjadi hal yang lebih buruk.

"Hyung! Aku ikut" merasa ia lebih di butuhkan untuk membantu mencari Soobin dan Beomgyu, Yeonjun memilih ikut bersama Seokmin.

Jeonghan mengurut keningnya pening.

"Hyung, apa yang harus kita lakukan? Kenapa kita tidak boleh membawa Kai ke rumah sakit?" Tanya Taehyun. Dia tidak peduli lagi jika dirinya saat ini sudah menangis.

Ia panik setengah mati saat seseorang melesat seperti angin kencang ke arah mereka berdua---Kai & Dirinya--- mengakibatkan Kai meringis memegangi lehernya yang mengeluarkan darah dari luka cakaran yang baru saja ia terima. Kejadian itu juga dilihat oleh Soobin dan Beomgyu yang memang saat itu akan menghampiri mereka. Tanpa basa-basi Soobin mengejar orang itu, sedangkan Beomgyu setelah mengetahui Taehyun sudah menghubungi Seokmin, kaki jenjangnya ikut mengejar pelaku bersama Soobin.

Itulah yang terjadi.

"Tuan Jeonghan, tolong lakukan sesuatu" Ibu panti menangis sembari mengompres leher Kai. Ia tau ini bukan luka biasa dan pertolongannya tidak berguna. Maka dari itu dengan gemetar ia meminta Jeonghan membantu Kai.

Ada dua pilihan yang Jeonghan pikirkan saat ini, Dirinya harus meminta bantuan sang Merman yang memiliki kekuatan penyembuh, atau mengizinkan Seungkwan melakukan itu. Tetapi untuk menghubungi Woozi---sang merman--- tidaklah mudah. Membutuhkan beberapa hari untuk sampai di bumi. Sedangkan kondisi Kai tidak mungkin bertahan selama itu. Bagaimanapun Kai masihlah seorang anak biasa yang belum memasuki masa peri-nya.

Luka yang di sebabkan oleh makhluk dunia sana kepada tubuh manusia biasa tidak bisa sembarang di sembuhkan. Bahkan Jeonghan sendiri tidak berdaya.

Merasa tidak ada lagi pilihan, Jeonghan akhirnya mengizinkan Seungkwan melakukannya setelah pria itu meraung sedari tadi meminta izin. Tentu setelah menyuruh Taehyun dan Ibu panti keluar terlebih dahulu. Walau berat, tapi akhirnya mereka berdua menunggu di luar kamar.

"Lakukanlah, Seungkwan. Jika kau tak keberatan"

"T-tentu tidak, terima kasih" masih dengan sisa segukannya, Seungkwan menampakkan diri lalu dengan cepat menyentuhkan dua jarinya ke atas kening Kai. Cahaya kuning segera memancar.

Bukan, tujuannya bukan untuk menyembuhkan, tetapi lebih dari itu. Jeonghan mengizinkan Seungkwan untuk melakukan kontak darah, artinya setelah ini Kai sudah bisa melatih kekuatannya walaupun dia belum genap 18 tahun. Dan luka itu akan sembuh dengan sendirinya.

Pada umumnya kekuatan mereka akan muncul alami pada saat usia 18. Namun melalui kontak darah ini, pemunculan kekuatannya akan dipaksa lebih cepat. Tentu ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki darah yang sama.

Efek menggunakan kontak ini adalah kekuatan milik pelaku kontak utama---Sang Induk--- akan mengalami penurunan sebanyak 30%. Inilah alasan Jeonghan menahan para Raja untuk tidak melakukannya dan manyarankan sabar menunggu hingga muncul secara alami. Dan tentu saja untuk melakukan kontak darah ini harus dengan izin darinya, sebab dialah sang kunci.

Setelah ini ia harus segera menghubungi ke-lima Raja lainnya untuk mendiskusikan hal ini. Semuanya sudah diluar kendali dirinya.

______







Sorry baru update..
Biasalah udah mulai sibuk di real life:)

Btw guys, kalau kalian kesal aku ga update selama berbulan-bulan, kalian bisa ngeluh di komen.

Soalnya diriku gabakal sadar kalo ga disadarin hahaha.

Eh mumpung lagi bulan puasa, boleh dong ngasih amal dengan cara vote? Xixi

Thanks!
🌸🌸🏹🏹
______

Kritik dan saran diterima~

Vii🏹

The Succesors | K-pop (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang