I want you

1K 43 2
                                    

Warning! 21+



Lisa




Roseanne begitu indah dengan perlakuannya yang lembut, mengecup setiap bagian wajahku lalu kini turun mengecup dan menghisap kuat jenjang leher, memberi tanda keunguan di sana.

"Mmmmhhh" bibir ku bereaksi saat lidahnya bermain.

Ya, Roseanne teruskan sentuhan mu pada tubuhku. Aku sangat menginginkan mu malam ini. Sentuh aku dengan segenap perasaan, miliki aku seutuhnya,aku rela kau posesif asalkan menyentuh tubuhku secara terus-menerus.

Aku meraih tangannya agar menyentuh bongkahan dadaku. Payudaraku sudah merasa terangsang dan putingnya yang mengeras.

"Mommy,boleh aku,,,? Suara nafasnya tersengal-sengal.

"Boleh aku menyentuhnya?" Roseanne sangat sopan bahkan saat nafasnya sangat terasa di dadaku.

Aku mengangguk,memberi lampu hijau untuknya yang ingin bermain di atas payudaraku.

"Ahhhhh,,,"

Rasanya geli dan hangat saat lidahnya menekan putingku. Benda tak bertulang itu berputar di sana lalu mulutnya menghisap tonjolan pink merah muda di puncak payudara ku bagai bayi kehausan. Tangannya yang satu meremas gundukan yang satunya, membuat lembah basah di bawah sana bereaksi dengan denyutan dan hangat cairan yang keluar.

"Ahhh, lanjutkan sayang, teruskan perlakuanmu,mmmmhhh,,," aku memohon dengan sejuta gelora yang sudah membuatku terangsang,aku benar-benar haus akan sentuhannya.

Bibirnya berpindah pada payudara yang lain. Sebelah tangannya bergerilya mencari titik sensitif yang lain.

"Hhh" aku tersentak saat jarinya menggelitik pusat tubuhku yang paling sensitif. Roseanne mampu membuatku menggigit bibir bawah sendiri. Sejak kapan dia sangat mahir menyentuh tubuhku tanpa aku yang memberi aba-aba dimana aku ingin di sentuh.

"Roseanne,,,"

"Yes, Mommy?" Roseanne berhenti menggerakkan bibirnya di payudaraku.

Kutangkup pipinya dengan telapak tangan seraya tersenyum bangga dengan sentuhannya yang membuatku melayang.



Entah berapa posisi membuatku menggelinjang dalam orgasme. Aku tak perduli jika besok aku tak bisa berjalan seperti biasa. Aku hanya ingin menghabiskan malam panjang dengan wanita yang memeluk pinggangku dari samping dengan jarinya yang mengaduk liangku dalam posisi yang menyamping.

"Kau ingin penis buatan memasuki mu?" Tanya Roseanne lembut.

"Tidak. Aku hanya ingin jarimu"

Kakiku terangkat menyilang menapak di antara kedua kakinya yang panjang. Bibirnya mencumbu belakang leher dan pundakku. Baru kali ini aku merasakan aroma seks yang menguar di dalam kamarku sendiri. Bahkan dengan ayahnya,aku tak pernah seintim ini.

Tanganku bergerak ke belakang,membelai pipinya dengan bibirnya yang terus mengecup belakang telinga,leher dan pundakku. Ini bukan pergumulan panas biasa, Roseanne melakukannya dengan romantis namun tetap bergairah.

Jarinya semakin menusuk ke dalam lubang kewanitaan ku dan aku mulai merasakan panas. Pinggulku ikut memacu dalam tempo untuk mendapatkan orgasme lebih cepat.

"Ahhhhh" jarinya sangat lihai bermain di titik pusat ku.

Ku kecup bibirnya lagi sambil menunggu cairan cintaku menetes secara perlahan-lahan. Ah, keluar banyak sekali bak air, hangat lahar panasnya terasa menetes juga di jariku yang tak sengaja ikut menyentuh klitorisku.

Roseanne mengecup keningku dan perlahan jarinya meninggalkan lubang kewanitaan ku yang semula terasa penuh karena dia memasuki tiga jari sekaligus.

Milikku mulai terasa hampa, sedikit cairan mengotori sprei. Aku berbalik menghadapnya, melumat pelan bibirnya sambil mengusap pipinya yang merona.











STEP MOTHER ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang