Debate

953 62 3
                                    


"Mommy,aku boleh nyusu,ga?"

Roseanne berpikir mungkin sebentar lagi akan dapat tamparan keras karena sudah bersikap tak sopan pada ibu tirinya, Lisa.

"What?" Lisa bersuara centil sambil sesekali mengibaskan rambut hitam panjangnya ke samping.

"What you talking about?" Guraunya dengan suara sedikit mendesah.

"I mean, I want to touch you right here" Roseanne selangkah lebih dekat pada Lisa yang sedang berdiri di depannya, mengusap lengan wanita itu secara perlahan kemudian menekan jemarinya di atas payudara sintalnya.

"Stop it. I am your mother" suara manja Lisa malah bikin horny Roseanne semakin naik berkali-kali lipat.

"I can't hear your" Roseanne tak mengindahkan malah semakin nekat mengusap kedua payudara Lisa dengan tekanan lembut. Memelintir ujung putingnya, sesekali mencapit pake ujung jari.

"Roseanne! Stop" cegah Lisa sambil mendorong Roseanne ke tembok, menjauh sedikit dari tangga.

"But why?" Roseanne menatap lekat mata indah ibu tirinya dengan hasrat yang menggebu.

Demi apapun! Ia sangat ingin bercinta dengan Lisa malam ini.

"I am your Mom!. Remember?" Lisa menahan pergelangan tangan Roseanne agar tak menyentuh tubuhnya lagi.

"Since when? Wanita yang melahirkan ku sudah lama mati" balas Roseanne sengit.

"Maaf. Aku tak bermaksud mengungkit dan..." Lisa menyesal karena telah membuka luka lama Roseanne yang tersimpan rapat selama ini.

"Sudahlah. Aku bisa bayar orang untuk menuntaskan gairahku karena melihat tubuhmu yang seakan ingin mengajak bercinta dan berciuman dengan panas di ranjang" Roseanne mendorong tubuh wanita pelan.

"Tetaplah munafik, Lalisa Manoban" cibir Roseanne beranjak pergi dari sisinya.

Lisa menatap kepergian anak tirinya sambil tetap memperhatikan lekuk tubuh Roseanne yang hanya memakai gaun tidur tipis nan transparan.

Dia mengakui bahwa Roseanne memiliki wajah cantik dan juga bibir cipokable yang sangat menggoda iman untuk terus mencumbunya. Ia menggigit bibir bawahnya karena penampakan selangkangan wanita itu ketika menaiki anak tangga.

"She's hot" lirihnya.

Lisa memainkan jemari lentiknya dan enggan kembali ke dalam kamar. Ia penasaran hal apa yang akan di perbuat Roseanne setiap kali ia menolak rayuan maut dari anaknya tersebut. Dengan tetap duduk di atas sofa,ruang tengah, matanya sesekali menengadah ke atas sekedar melihat apakah Roseanne akan pergi lagi malam ini seperti kebiasaannya, keluyuran tengah malam dan berakhir mabuk.

Tepat seperti dugaan, Roseanne muncul dengan pakaian minim berwarna hitam plus memiliki belahan baju rendah hingga payudaranya menyembul ke atas akibat terlalu ketat.

"Apa yang kamu kenakan?" Nada Lisa tajam menghampiri dan tak suka Roseanne mengenakan pakaian tersebut.

Roseanne memutar mata dan berlalu dari hadapan sang ibu,tetap fokus mengetikkan sesuatu di ponsel.

"Aku sedang bicara" tegas Lisa.

"Come on,tak punya mata kah? Aku memakai baju" cuek Roseanne. Siapa suruh menolak bercinta dengannya.

"Pakaian mu terlalu minim" Lisa mengontrol emosi yang terasa di ubun-ubun.

"I don't have time for bulshit, so I'll go" Roseanne sengaja memancing.

"Kamu tidak akan kemana-mana!" Ancam Lisa dan menahan kedua pundaknya dengan remasan keras.

"Temanku sudah menunggu di luar" mata Roseanne celingukan karena ponselnya berdering dari tadi.

STEP MOTHER ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang