CL 4 - Berbicara

38 5 2
                                    

"Aku ada permintaan kepadamu."

"Permintaan apa?"

"Aku--"

Tok Tok Tok

Ketukan pintu membuyarkan pikiran Libra, ia menoleh dengan enggan dan tak berniat untuk bergerak bahkan untuk menyuarakan suara kepada sang pengetuk pintu.

Ketukan tak kembali terdengar, Libra bangkit dan membuka pintu. Bersamaan dengan sesuatu yang menghantam wajahnya.

"Ouch."

"Ups."

Libra mendengus kesal karena mood-nya sedang buruk dan semakin buruk saat pelaku pelemparan bola kasti tidak menunjukkan rasa bersalah sama sekali, ia bahkan terkekeh saat melihat wajah Libra terutama di bagian dahinya ada benjolan merah.

"Bisa jelaskan apa maksud pelemparan bola kasti ini, Aries?"

Aries terdiam, ia menundukkan kepalanya dan meminta maaf.
Meskipun terkenal sebagai zodiak yang pemarah dan tidak suka dibentak. Aries termasuk ke sosok yang akan menundukkan kepalanya dan meminta maaf jika ia benar melakukan kesalahan.

Libra berdecak pinggang menunggu Aries memberikan alasan.

"Aku melakukan itu karena kamu tidak membukakan pintu kamarmu. Kami sudah mengetuknya berulang kali, tapi kamu tidak membukanya. Kami juga tidak mendengar suara apapun dari kamarmu, jadi aku berniat mendobraknya."

"Lalu jelaskan kepadaku cara mendobrak pintu menggunakan lemparan bola kasti?"

Aries berdehem pelan untuk menetralisir rasa canggungnya. "Sebenarnya bola kasti ini berguna untuk berjaga-jaga, takutnya ada maling."

Bugh!

"Kamu malingnya." Libra memukul lengan kanan Aries yang di respon hanya kekehan dari empunya.

"Tunggu dulu, kamu bilang 'kami' siapa saja yang mengetuk pintu kamarku?" Libra baru menyadari ada sesuatu yang ia lewatkan.

"Yang pertama ada Sagitarius, lalu ada Gemini dan terakhir aku yang mengetuknya. Kamu sudah melewatkan jam sarapan dan kamu belum juga keluar saat mendekati waktu makan siang."

Libra membeku. Apakah dia terlalu larut dalam pikirannya sehingga tidak menyadari bahwa langit sudah semakin terik dan matahari sudah berada di puncaknya. Ia hanya menyadari ketukan pintu dari Aries, pelaku terakhir. 

Tunggu, dimana Capricorn.

Seperti mendengar isi pikiran Libra, Aries menunjukkan kamar yang berkode 10. Kamar Capricorn.

"Dia menunggumu disana."

Belum sempat Libra beranjak, Aries membisikkan sesuatu di telinganya. "Jangan terlalu percaya kepada Capricorn. Aku sangat tidak menyarankan."

Deg

Aries meninggalkan Libra sembari memainkan tongkat bisbolnya di tangan kanannya. Libra masuk ke dalam kamarnya dengan maksud mencari bola kasti yang mencium dahinya.

"Apa yang di bisikan tukang pemarah itu?"

Tanpa Libra menoleh pun, dia sudah tau siapa yang menyuarakan hal itu. Siapa lagi kalau bukan si kambing gunung, Capricorn.

"Tidak ada. Apa yang kamu butuhkan? Sepertinya kedatanganmu kemari tidak memiliki tujuan yang sama seperti penghuni lainnya."

Libra adalah zodiak yang dikenal sebagai pecinta damai, ia tidak akan menggunakan kalimat-kalimat yang membuat lawan bicaranya terpancing dalam hal pertengkaran mulut.

Caleo LogiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang