CL 6 - Tak Terduga

30 8 1
                                    

"Baiklah, jadi bagaimana ku akan memulainya."

"Mungkin dari sikap yang membuat Aries dan Gemini tidak suka dengannya?" Libra menganjurkan, ia tidak sabar untuk menunggu lebih lama.

"Kalau dari sikapnya, Capricorn itu sangat kaku dan terlalu pesimis menurutku. Dia terlalu mengutamakan hal-hal negatif yang menjadi kesan pertama kepada orang lain, jadi tidak heran dia dan Aries sering perang dingin. Karena sikap Aries yang terlalu emosional dan sensitif terutama topik yang berkaitan dengan Capricorn, itu alasan utamanya mengapa ku tidak mengizinkanmu untuk bertanya kepadanya."

Sagitarius tidak berniat memberitahu apa yang akan dilakukan oleh Aries jika Libra berhasil memancing emosinya. Mungkin dia akan berakhir sama dengannya, yaitu diikat di pohon besar di depan rumah mereka atau bisa saja lebih dari itu.

"Bagaimana dengan Gemini? Selain tentang hubungan Gemini dan Capricorn, aku juga ingin tau mengapa dia datang ke kamarmu hanya untuk meminta izin mengambil daun jeruk? Dengan alasan yang tidak masuk akal juga."

Bukannya menjawab, Sagitarius malah memintanya untuk diam dan Libra menurutinya.

Langkah kaki terdengar mendekat tetapi kali ini langkah itu tidak berhenti ke depan kamar Sagitarius lagi, melainkan ke kamar sebelahnya.

Libra sempat lupa bahwa Capricorn berada di sebelah kamar Sagitarius, kamar kode 10. Ia hanya berharap bahwa Capricorn tidak mendengarkan pembicaraan mereka selama mereka di kamar Sagitarius.

"Dindingnya kokoh jika kamu mau tau, jadi pembicaraan kita tidak akan terdengar olehnya."

Libra tertegun kemudian dia memandang Sagitarius dengan kesal. "Lalu mengapa kamu malah memintaku untuk diam?!"

"Ku pikir Aries, kami biasanya keluar di jam segini. Itu juga karena Aries gak betah dirumah. Jadi kita lanjutkan perbincangan kita tadi."

Sagitarius berdehem untuk memberi jeda. Salahnya tidak mempersiapkan minuman untuk topik yang menurutnya cukup membuatnya haus.

"Gemini sama Capricorn itu seorang pemain film yang terkenal. Keduanya bisa menutupi rasa tidak suka mereka dengan memasang topeng saat berhadapan satu sama lain."

Libra mengangguk kecil. "Lalu, yang kedua?"

"Ah, Gemini itu punya sifat buruk juga salah satunya seperti tadi. Dia sebenarnya udah tau kamu ada disini,  dia punya rasa penasaran yang tinggi jadi sedikit berhati-hati dengannya."

Sagitarius yang menganggap bahwa topik pembicaraan mereka telah selesai kini menatap Libra dalam diam. "Sudah selesai bertanyanya?"

"Sudah, terima kasih. Lalu jika kamu penasaran tentang masalahku dengan Capricorn, silahkan tanyakan saja. Itu terlihat jelas di wajahmu."

Sagitarius terkekeh kecil. "Ketahuan ya."

"Capricorn memberikanku sebuah permintaan, dimana dia memintaku untuk menjauhi Gemini." Tidak mendapatkan respon apapun dari Sagitarius membuat Libra hendak pergi keluar kamarnya.

Belum sempat ia membuka pintu kamar itu, respon Sagitarius membuat Libra terkejut dan menatapnya tidak percaya.

"Kenapa?"

"Karena suatu hal, suatu saat kamu akan mengerti itu. Untuk pembicaraan itu kita berhenti sampai disini." Sagitarius ikut beranjak dan keluar dari kamarnya mendahului Libra.

"Hei, ini belum selesai!"

Libra mendengus kesal saat Sagitarius tampak tidak mengindahkan panggilannya.

"Tidak menduganya, huh?" Libra menoleh ke sumber suara, di sana ada Capricorn yang bersandar dipintu kamarnya sendiri sembari memberikan tatapan yang Libra sendiri muak melihatnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Caleo LogiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang