33

500 87 6
                                    

Tok tok.

Kyle tidak menanggapi ketukan yang singkat dan jelas itu.

Setelah menghitung sampai tiga dalam hati, aku memasuki ruang belajar. Dia masih duduk di sofa seolah sedang memikirkan sesuatu untuk waktu yang lama.

Keheningan yang menyelimuti ruangan itu seolah mewakili kesepiannya. Aku berjalan di sampingnya dan membuka bibirku.

"Apa yang sedang kau pikirkan?"

“……Aku bilang aku akan membunuhnya.”

“Bunuh siapa.”

"Saudaraku."

Saudara.

Aku merasa pahit.

Kyle, Belial, dan Lorenz menghabiskan masa kecil mereka di istana bersama.

Jika dibilang hubungan mereka saat itu harmonis memang berlebihan, tapi mereka tidak terlalu membenci satu sama lain. Itu semua karena masalah antar orang dewasa. Mereka pasti menghabiskan waktu untuk berlatih ilmu pedang bersama dan saling memberkati saat ulang tahun masing-masing.

Tapi dia bilang akan membunuhnya.

Kapan dia mengucapkan kata-kata itu? Dan bagaimana perasaan Kyle kecil saat mengucapkan kata-kata itu?

Aku tidak tahu cerita seperti apa yang ada dibaliknya, tapi mungkin itu sebabnya Kyle diasingkan ke Utara. Kyle yang merupakan anak dari selir bernama Jane pasti menjadi duri di mata orang-orang di istana.

Aku duduk di sebelah Kyle dan mengawasinya dengan tenang. Ekspresinya merupakan campuran antara kekecewaan dan penyesalan.

“Awalnya aku ingin bertahan untuk menunjukkan pada mereka. Menunjukkan bahwa dunia tidak selalu berjalan sesuai keinginan mereka. Dan aku ingin memprotes. Hanya karena mereka ingin menyingkirkan sesuatu bukan berarti hal itu bisa dihilangkan dengan mudah. Itulah mengapa aku bertahan, bertahan, dan bertahan, apa pun yang terjadi…….”

Baginya, tidak ada kata-kata yang lebih melelahkan untuk didengar selain bertahan hidup. Memang benar, manusia tidak bisa bertahan hidup hanya dengan bernapas.

Ujung-ujungnya kita harus makan, dan saat matahari terbenam, kita akan tidur. Saat suhu turun, kita memakai lebih banyak pakaian, dan untuk bisa melakukan apa pun, kita butuh uang.

Itu benar.

Inilah mengapa aku menyukai Kyle di <Winter's Heart>. Kehidupannya setelah diasingkan ke Utara mirip dengan kehidupanku.

“…….”

Aku tidak bisa mengatakan apa pun kembali padanya. Aku merasa tak ada kata-kata yang mampu mengukur dalamnya kesedihan yang terkandung dalam nada suaranya.

Namun, aku tahu bahwa dia kesepian selama ini. Rasa kesepian ini lebih dingin dan lebih parah dari iklim di Utara sendiri.

“……Tapi kemudian aku menyadari bahwa balas dendam bukanlah segalanya. Aku menyadari hal ini setelah sekian lama. Hanya karena aku membalas dendam bukan berarti aku akan bahagia. Aku tidak akan bisa memaafkan orang-orang Duke Klein sampai aku mati, tapi aku tidak punya niat mengabdikan hidupku hanya untuk balas dendam.”

Hamster Peliharaan Grand Duke UtaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang