42. It's Dark Underneath the Hamster II

317 49 5
                                    

Aku bertahan menjadi hamster hanya untuk satu hari lagi dan langsung berangkat ke ibukota keesokan paginya.

Tentu saja tidak lupa menempatkan replika hamster ke dalam kandang saat melakukan 'Summon'. Aku juga meminta sistem untuk mengeluarkan suata mencicit yang dapat dipercaya, jadi seharusnya tidak masalah untuk sementara waktu.

'Tapi tetap saja, sebaiknya aku segera kembali...'

Kyle, pria itu punya selera humor yang tinggi, dia mungkin akan memanggil dokter hewan dan mengatakan bahwa binatang iblisnya bertingkah aneh. Demi dokter hewan malang yang gemetar seperti daun di depan Grand Duke itu, aku harus menyelesaikan masalah ini secepat mungkin kemudian kembali lagi ke sini.

"Baiklah kalau begitu."

Setelah mengaktifkan 'Summon' ke semak sepi di luar istana, pertama-tama aku melihat lokasi Grup Pedagang Castanet dengan bantuan sistem. Untunya jaraknya tidak terlalu jauh, aku akan sampai disana dalam waktu kurang dari 10 menit jika langsung menuju.

Namun masalah yang sebenarnya adalah hal lain.

"Sungguh, sialan...."

Aku memejamkan mata dan tersenyum manis.

Aku tidak tahu bagaimana bisa hidupku seperti selokan yang tersumbat. Asli, apa aku pernah menjual negaraku di kehidupan sebelumnya atau apa? Apa yang telah kulakukan hingga pantas menerima hukuman seperti ini?

[/(//•/•//)/]

Ha...

Aku memejamkan mata dan menarik nafas dalam-dalam beberapa kali sebelum akhirnya menunduk memandang diriku sendiri.

Sweter yang berlubang karena setiap jahitannya dirajut dengan tangan, sulaman strawberry berukuran besar yang dapat dilihat dari jarak 50 meter. Dan yang lebih buruk lagi, pahaku yang telanjang dapat dengan jelas merasakaan angin hangat dari ibukota kekaisaran...

Ini seperti icing on the cake, benar-benar icing on the cake.

*Icing on the cake = semacam peribahasa bahasa inggris yang artinya sebuah bonus atau tambahan yang membuat sesuatu yang sudah bagus menjadi lebih bagus. Tapi disini si Soohyun lagi sarkas.

Aku duduk meletakkan kepalaku diatas tanganku, dan berteriak dalam hati.

Pada titik ini, kurasa akan lebih bahagia jika jadi hamster. Paling tidak martabatku yang tersisa tidak akan terluka.

"..."

Tidak, bukan itu. Memangnya hamster punya martabat?

"... Ugh."

Aku menghela nafas dan berdiri.

Bagaimanapun, akan lebih baik jika kita segera mengetahui situasinya. Ada beberapa hal yang perlu diselesaikan, dan aku tidak bisa membuang waktuku disini.

Aku menepis segala pikiran yang mengganggu dan melihat sekeliling. Hal pertama yang menarik perhatianku adalah rumah sebuah keluarga dengan tembok setinggi pinggang dan taman mawar yang sederhana namun indah.

"Aku adalah orang yang tidak pernah melakukan kejahatan seumur hidupku, tapi..."

Aku bergumam pada diriku sendiri dan berdiri dekat dengan dinding rumah. Kemudian aku berjinjit dan setelah mengayun-ayunkan beberapa kali, akhirnya berhasil mengambil celana pendek yang tergeletak di tali jemuran.

Ayo pinjam celana saja, celana saja. Aku bersumpah akan mencucinya dan mengembalikannya padamu nanti.

Mataku juga menangkap kemeja yang tergantung tepat di samping celana, tapi aku menahan diri. Setelah sampai di cabang kelompok pedagang, aku bisa berganti dengan bajuku sendiri. Setelah itu aku bisa mengucapkan selamat tinggal pada sweter stroberi yang penuh kebencian ini segera.

Hamster Peliharaan Grand Duke UtaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang