내머리속의시우개 (A Moment To Remember)

151 11 1
                                    

Tubuhnya menegang, keringat bercucuran dari dahinya, tubuhnya lemas. Itulah yang dirasakan oleh Park Yura. Air mata yang ada di plupuknya mulai mengenang, Kim Jongin-namja itu, dia telah kembali. Tapi bagaimana bisa? Ini tak mungkin. "Duduklah, ada bangku disamping Yura atau, disamping Dajung" Yura menatap resah bangku kosong disebelahnya. Yura hanya berharap Jongin tidak menduduki bangku disebelahnya. Tapi, itu tak mungkin, Yura mengetahui dari mimik wajah Jongin. Tentu saja, Smirk andalah seorang Kim Jongin. Astaga, mungkin ini akhir hidup dari seorang Park Yura. Jongin mulai menduduki bangku disebelah Yura, tapi sebelum itu Jongin berjalan ke arah Yura dan membisikan sesuatu.
"Kau takkan lolos dariku Park Yura" bisik Jongin lalu duduk dibangkunya. Senyum kemenangan terpancar dari seorang bernama Kim Jongin. Sementara Yura hanya bisa mematung atas bisikan yang dilontarkan Jongin.

➡SKIP⬅

Yura hanya diam bergeming dibangkunya. Kepalanya pening seketika. Rasanya ingin pecah jika memikirkan bisikan itu terus. "Yura" panggil Luna seraya membawa setangkup roti yang ia beli.
"Kau mau?" Tawar Luna semangat, sementara Yura hanya mengeleng lesu. Luna menyadari ada yang berbeda dari sahabatnya ini menjadi bingung sendiri.
"Yura, kau tak apa?" Luna meremas ujung roknya pertanda bahwa ia sedang gelisah akan sahabatnya. Asal kalian sebodoh-bodohnya Luna atau sekonyol-konyolnya Luna. Dia akan peduli dan bersifat care pada sahabatnya. "Luna, jangan khawatir. Aku tak apa" Yura berkata lirih yang membuat Luna semakin resah.

"Ya, akhirnya kau pindah juga kesini, kkamjong" seorang namja dengan seragam sekolah yang masih menempel di tubuhnya memegang sebuah ponsel berkata pada seorang namja dengan tubuh atletisnya. "Masih mempermainkan wanita?" Ujar namja bermabut coklat keemasan. "Hei, aku baru datang. Ya!Luhan kebiasaanmu ternyata masih sama ya dan kau Chanyeol, aku sedang mengincarnya. Jadi tenang saja" ujar Jongin licik. "Sudahlah, mau sampai kapan kau seperti ini?" Dengus Jongdae. Yah, jika ingin tahu, Jongin berbicara dengan siapa. Most wanted. Kalian tahu? Berisikan 5 anggota yaitu, Jongdae, Luhan dan juga Yixing, dan ditambah dengan Chanyeol, dan Jongin. Mereka adalah sahabat sejak kecil bahkan, saat Jongin dan Chanyeol berbeda sekolah dulu mereka masih sering berkomunikasi dan sekarang mereka sudah satu sekolah yang artinya mereka bisa kapan saja berintraksi tanpa susah membuang uang ataupun hal yang merepotkan.

➡SKIP⬅

Cahnyeol pov 

Aku melihat seorang yeoja dengan wajah sembabnya menunduk dan terus gemetar. Oh, ya aku baru ingat kalau yeoja itu adalah teman sekelasku-Park Yura. Sorot matanya terlihat ketakutan. Ada apa dengannya? Sementara aku sedang melihat Yura, aku menatap Jongin sebentar, disana ada sebuah rencana licik yang tercipta, aku tak tau itu untuk siapa. Yang pasti, rencana itu pasti sangat jahat. Aku kembali menatap Yura tapi dia sudah menghilang dibelokan koridor.

Kami berlima menuju kantin, tatapan para pemuja selalu begitu, menyebalkan. Jika boleh aku katakan 'pergilah kau mahluk genit kurang ajar' tapi tak mungkin, kan? Jadi, daripada meladeni mereka aku memilih duduk duluan di bangku paling dekat dengan jendela.

Author Pov

"Ya! Kenapa kau meninggalkanku?!" Dengus Jongdae seraya duduk.
"Hey! Sedari tadi aku tak melihat Yixing. Kemana bocah itu?" Ucap Luhan bersungut-sungut.
"Sudahlah hyung, mungkin dia sibuk"
"Benar mungkin ia sibuk. Baiklah karena aku baik hati dan tidak sombong, akan kupesankan menu kalian. Eitss, tapi bayar sendiri" ucap Luhan, yang membuat ketiga orang disana mempoutkan semua pipinya..
"Kalau begitu, curry ramyun hyung dan juga capucchino latte" ucap Jongdae.
"Aku capcahe saja hyung" Jongin berkata, lalu memainkan ponselnya.
"Chanyeol kau apa? Jangan diam saja" sungut Luhan. "Aku tak pesan" Ucap Chanyeol malas. Luhan mengangguk lalu berjalan untuk memesan pesanan dari dongsaengnya.

******

Ada yang masih nunggu nih cerita gak? Nah udah aku update, sebenernya ini bukan perkiraan akan update soalnya males, bikin tapi jam 1 pagi ini aku mempunyai hasrat untuk membuat cerita. Yah, aku pinginnya seminggu-seminggu. Ini diluat perkiraanku. Mian... tapi bukankah lebih cepat lebih bagus?

Spring Summer Fall Winter and Spring [EXO FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang