윈더퓰데이스 (Wonderful Day's)

182 8 0
                                    

******

Seorang gadis dengan rambut diikat, dan memakai tas selempang berwarna biru muda dan aqua sedang berjalan menuju keramaian kota seoul. Park Yura_ nama gadis itu. Yura hanya ingin berjalan-jalan yang hampir setengah tahun tidak ia lakukan. Sepertinya ini kebiasaan baru. Yah itu karena kesibukannya sendiri. Dan inilah yang ia lakukan, yaitu berjalan-jalan. Lengkungan senyum tipis terpancar dari wajahnya. Hembusan angin yang berada disekitarnya membuat poni dari gadis ini menari-nari begitu saja. Ini hari yang sangat sempurna.
Mata obsidian Yura menangkap sebuah kedai kecil yang bertuliskan 'coffee shop'. Yura tersenyum senang lalu berjalan menuju ke coffee shop tersebut.

Krinngg

Bunyi lonceng kedai coffee shop terdengar tanda adanya pembeli yang masuk. "Yura-ssi, sudah lama tak kesini" seorang ahjumma paruh baya, menyambut kedatangan Yura dengan wajah berbinar. "Mianhae, aku sangat sibuk" Yura mengaruk tengkuknya yang tak gatal. "Eommanim, aku pesan caramel macchiato" Yura tersenyum lebar.

Yura mengambil pen merahnya. Lalu menulis di diary-nya.

Hari ini aku sedang berada di coffee shop milik Shin ahjumma. Ya, aku memanggilnya eommanim. Memang aneh tapi ya begitulah. Pulang sekolah tadi aku langsung berganti pakaian dan berjalan-jalan di sekitar sini. Wah, caramel macchiatoku sudah datang ^_^
(21 december)

"Kamsahamnida, eommanim" Yura kembali tersenyum. Yura meneguk caramel machiato-nya. Sensasi hangat saat meneguknya menjalar ke seluruh tubuh Yura. Rasanya hangat sekali. Berkali-kali Yura tersenyum simpul. Astaga kejadian kemarin benar-benar memalukan. Bagaimana bisa, Luna berteriak didepan most wanted. Jika Yura boleh memuji Luna benar-benar berani dan konyol. Lagipula Yura dan Luna juga belum tahu hubungan apa antara murid baru dan most wanted itu. Rasanya ingin sekali tertawa lepas sekarang. Tapi, kan, you know-lah. Ini tempat umum dan kau tak bisa bebas seperti di apartementmu atau rumahmu. tiba-tiba sebuah pesan masuk. Yura mencari ponselnya, akhirnya ponsel yanh ia cari ketemu dan Yura mulai membaca pesan itu. Matanya membulat seketika seperti Kyungsoo teman sekelasnya.
Pesan ini hanya bercanda kan?

Aku masih mencintaimu Park Yura. Tunggu aku!
- Kim Jongin

Pesan yang hanya terisi berberapa kata itu membuat Yura lemas. Sudah bahagia dia sekarang. Yah walaupun belun sepenuhnya karena memikirkan Jongin. Tapi, kenapa dia muncul disaat Yura sudah ingin melupakannnya dan membuka hatinya. Mata Yura berkaca-kaca, bibir Yura bergetar, tubuhnya menegang. Yura benar-benar shock dengan ini semua. Lalu darimana Jongin mendapatkan nomer ponselnya? Astaga, kenapa semua jadi seperti ini?

Yura pulang ke apartementnya dengan wajah kusut. Dia tak menyangka Jongin mengejarnya. Sebenarnya apa yang dia inginkan? Yura membuang napas kasar lalu mulai berbaring di sofa berwarna merah maroon miliknya. Dan akhirnya terlelap di sofanya.

➡SKIP⬅

Seorang gadis dengan paras yang cantik terbangun dari tidurnya. Dia mulai berdiri dan menata ulang isi tasnya kemarin. Sebenarnya Yura agak enggan berangkat sekolah karena yah, karena Kim Jongin. Tapi mau bagaimana lagi, dia sudah berjanji pada Luna membawakan novel terbaru milik Yura karena Luna kehabisan stock novel tersebut. Bisa saja sih Yura mengatakan jika dia sakit atau apa. Tapi, Yura bukanlah orang yang suka mengingkari janji.

Yura berjalan lesu menuju sekolahnya. Sapaan dari teman-temannya pun sudah tidak ia perdulikan. Yah, walaupun sedikit. Itu dikarenakan Yura yang sangat tertutup, berteman saja hanya bersama Luna. Yang lainnya hanya jika kerja kelompok. "Yura-ah" Suara lengkingan Luna terdengar samar dari kejauhan. "Ige mwoya...?" Yura menunjuk sebuah bingkisan yang entah apa isinya. "Hadiah untukmu. Aku tak tau siapa yang mengirimkan, yang pasti aku disuruh untuk memberikannya padamu" Luna berkata dengan cengiran bodohnya. "Ini Novelnya" Yura menyodorkan sebuah novel berwarna hijau polkadot.
"Aku duluan Yura-ah" Luna berlarian kecil menuju sekolah. "Sebenarnya apa ini?" Tanya Yura pada dirinya sendiri.

Tak jauh dari sana seseorang sedang mengawasi Yura dengan tatapan sendu. "Aku pasti bisa mendapatkanmu kembali Park Yura" gumamnya.

Spring Summer Fall Winter and Spring [EXO FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang