2.

62 12 1
                                    

[Name] berada di depan kelasnya menuju tempat duduknya.
Saat di tempat duduk dia diberikan beberapa pertanyaan dari teman sebangkunya, Yoimiya.

"[Name]! tugas math yang minggu kemaren mau nyontek dong." [Name] menghela nafas dan duduk di kursinya, dia mendecak kesal.
"Kamu kenapa mukanya, kok bete gitu?," tanya Yoimiya. "Nggak, aku cuma kesel sama tetanggaku tadi pagi" [Name] mengambil buku catatannya lalu menyerahkannya pada Yoimiya. "Hah, kenapa tetanggamu." Wajah [Name] memerah saat menanyakan tersebut, dia ingin mengatakannya tapi seperti ada sesuatu yang tertahan di tenggorokan nya, alhasil dia terlihat seperti orang cecungukan.
"Mukamu merah, apa jangan jangan.....KAMU SUKA DIAA???" [Name] reflek memukul bahu Yoimiya karna Yoimiya mengatakannya terlalu keras, wajahnya semakin merah tanpa di sadari "GAK!," sahut [Name].
Yoimiya terpekik kaget, karna pukulan [Name] lumayan sakit, dia mengusap ngusapkan bahunya. "Terus itu mukanya merah, kalau bukan suka apaan," tanya Yoimiya. "Ngga yang kaya kamu pikirin, ah udah ah." [Name] menutup wajahnya dengan kedua tangannya untuk menutupi ekspresi malunya, melihat itu membuat yoimiya tertawa karna tingkah teman sebangkunya, dia menggeleng gelengkan kepalanya. "Yaudahh dehh, santai aja dong," ucap Yoimiya sambil menggoda yang kemudian menyalin tugas milik [Name]. [Name] membuka wajahnya dan tersisa sedikit rona merah di telinganya.

—————

Istirahat kini telah tiba, semua murid pergi ke kantin untuk jajan dan sebagian mungkin ada di tempat sekolah lainnya. Namun [Name] tetap berada dikelas untuk memakan bekalnya bersama Yoimiya, itulah rutinitas yang mereka lakukan setiap istirahat pertama.

"[Name], hari ini kamu bawa bekal apaan?," tanya Yoimiya.
[Name] loading sebentar saat ingin menjawabnya, teringat kalau dirinya lupa membawa bekal miliknya. [Name] membuka tasnya untuk memeriksa, dan benar benar tidak ada. "Miya, hari aku ga bawa bekal," kata [Name]. "Hah, tumben? Biasanya kamu bawa," tanya Yoimiya. "Aku lupa, padahal tadi udah disiapin sama bunda." [Name] pasrah dan tidak tahu harus apa, tapi terpaksa dia harus ke kantin untuk membeli sesuatu, namun belum beberapa menit dia melihat sosok yang dikenalnya masuk ke dalam kelas, dan itu adalah Scaramouche. "[Name], itu kan kakel kita yang anak 6reeze itu ga sih, namanya Scara," kata Yoimiya. [Name] tidak merespon kata kata Yoimiya, dia malah pura pura sok sibuk dan bertingkah seperti tidak sadar Scara ada dikelas itu. "[Name], kok diem aja?" [Name] menyuruh Yoimiya diam dengan isyarat, dan Yoimiya pun tambah bingung.

"Nih bekal lo, makanya kalau berangkat di inget inget dulu apa yang mau dibawa." [Name] yang sedang menunduk hanya mengangguk tanpa bersuara, tentu hal itu membuat Scaramouche menjadi heran dengan [Name], tanpa aba-aba Scara menggenggam pipi [Name] dan mengangkat wajah [Name] agar menatapnya. Semua perhatian menuju ke mereka berdua, terlebih lagi Yoimiya yang menyaksikan dari jarak dekat membuatnya speechless.
"Bisu ya lo?," tanya Scara. [Name] reflek menarik wajahnya dari tangan Scara, "Apasih, gausah pegang pegang!" Scara nyengir dan kemudian dia berjalan menuju pintu kelas tersebut. [Name] menggerutu kesal, dia ingin menonjok Scara dari belakang tapi dia sempat di tahan oleh Yoimiya. Jika saja Scara kesini bukan untuk mengantarkan bekalnya mungkin mereka berdua sudah ribut adu mulut.

to be continued~

Hi, jangan lupa support aku dengan kasih feedback yaa :)

Tetangga Rese! Scaramouche series by MeyyaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang