4.

45 10 0
                                    

***

Hari sudah mulai malam, [Name] sedang berdiri di balkon melihat pemandangan langit dimalam hari. Dia memandang bulan sambil mendengarkan playlist musicnya. Tidak lama kemudian Scara membuka pintu balkonnya dan menatapnya dengan heran. "Kalau malem jangan ngelamun, gaboleh." ucap Scara. [Name] meng-pause musicnya saat Scara mengatakan sesuatu. "Ngga ngelamun, cuma ga pengen ngomong aja." Scara tidak menjawab, dia hanya menatapnya saja sambil meminum teh pahit yang dia bawa, matanya tidak sengaja tertuju pada headset milik [Name] yang berada di telinga [Name]. Karna dia penasaran maka dia mengambil 1 headset itu dan memakaikannya di telinganya lalu dia duduk di kursi yang terletak di balkon itu. "Dih, permisi dulu kek." pekik [Name] kepada Scara.
"kaya sama siapa aja" Scara tanpa permisi lagi megambil ponsel milik [Name] untuk melihat playlist yang sedang [Name] putar.
"Playlist lo jelek banget, mendingan dengerin lagu fav gua," kata Scara.
"Gatau diri lo ya ra." [Name] menatap scara dengan tatapan yang  jijik, tapi tetap saja dia mendengarkan lagu yang sedang diputar Scara itu.
Pada menit 3:05 -   3:23 entah kenapa [Name] terpesona sendiri dengan lagu itu. "Judul lagunya....kasih tau gue," kata [Name].

"About You - The 1975" Scara mengotak atik Spotify di ponsel [Name] untuk mencari lagu lainnya.

"The song is beautiful," kata [Name].

"Yeah, beautiful. Just like you." [Name] langsung menatap Scara dengan kaget. Scara menyadari tatapan [Name] ke arahnya, dia tidak ingin terlihat panik walau sebenarnya dia ingin lari sekarang. Saat durasi laguya sudah habis dia dengan cepat mengganti ke lagu yang lain.

"Pernah dengar yang ini gak lo?," tanya Scara kepada [Name].
[Name mengingat ngingat untuk sesaat. Rasanya dia pernah mendengar lagu ini namun dia hanya mendengarkan cuplikannya saja.
"K - CAS, ya?" Scara menepuk dahinya dan menggeleng geleng kepalanya.
"Kebalik tolol, yang inimah Apocalypse." [Name] menggaruk garukan kepalanya yang tidak gatal dan ngeles kepada Scara. "Ya kalem dong, kan gue jarang dengerin langu beginian. Biasanya juga sering dengerin lagu Taylor Swift," kata [Name].

Ya lagian yang di denger Taylor mulu, ga minat dengerin lagu lain gitu.?" [Name] menggeleeng gelengkan kepalanya sebagai arti dia tidak minat mendengarkan lagu dari artis lain selain Taylor Swift.

"Dih, sipaling Swifties," ejek Scara. 

"Ya emangnya gue kaya lo gitu yang suka puter playlist angkot di siang panas? ga waras." [Name] mengambil ponselnya dari genggaman Scara dan mencari lagu lain.

"Yang penting asik," balas scara pada [Name].

Saat lagu Apocalypse sudah selesai [Name] memutar lagu August, alias lagu dari Taylor Swift. Mereka berdua menghabiskan waktu malam itu untuk mendengarkan musik dan berbagi lagu favorit satu sama lain.
Mereka terlalu asik mendengarkan lagu sampai tidak sadar kalau hari ini sudah menuju tengah malam.

(23:00)

Seorang gadis datang dari kamar Scara, dia berumuran 16 tahun atau bisa saja dibilang seumuran denganku. Seorang gadis dengan rambut berwarna ungu dalam keadaan di kepang, dia adalah Shogun. Adik Scara yang sekolah di tempat yang berbeda dengan kami berdua. 

"Kak, udah malem. Ibu nyuruh kakak tidur, besok masih sekolah." Scara menghela napas dan melepas headset yang ada ditelinganya lalu menyerahkan headset itu pada [Name].

"Iya, ini mau tidur," kata Scara kepada Shogun. Beberapa menit kemudian Shogun turun ke bawah dan kini hanya ada [Name] dan Scara di keheningan.

"Gue duluan, lo jangan kemaleman. BIsa telat besok." Scara berdiri dari kursinya membawa bekas gelas teh yang dia bawa tadi. Saat Scara berdiri di tengah pintu [Name] memanggilnya dan itu membuatnya berhenti melangkah.

"Ra." Panggil [Name] kepada Scara.
"Makasih udah Nganterin bekal gue di sekolah tadi pagi." Scara menatapnya dengan datar seperti biasa.
"my pleasure, anw good night [Name]". Scara menutup pintu balkon dan tirainya lalu dia pergi untuk beristirahat.
[Name] tersenyum dan membalas ucapan selamat malam itu juga.
"Too, sleep well ra".

Scara's side.

Kini Scara sudah merebahkan dirinya di kasur, dia memikirkan apa yang dia katakan pada [Name] tadi dan itu membuatnya malu.

"The song is beautiful"

"Yeah, beautiful. Just like you."

Percakapan itu membuatnya memukul wajahnya sendiri.
"Oh what the f*ck. What did i just say to her......"

To be continued~

Hey, jangan lupa support aku dengan kasih feedback ya, kalau engga jadinya males update tolong deh.

Tetangga Rese! Scaramouche series by MeyyaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang