Abi dan rencananya

11 2 0
                                    

"HUMAIRA SINI NAK TURUN!!" teriak seorang perempuan berjilbab ya itu umi Humaira "iya mi sebentar" ujar Humaira yg sedang turun

"Ada apa mi ada yg bisa Humaira bantu?" Tanya Humaira

"Humaira duduk nak" suruh Abi Humaira

"Ada apa Bi humaira ada salah ya"

"Tidak nak kamu tidak ada salah, umi memanggilmu atas perintah Abi" ujar Abi

"Jadi Abi memanggilmu karena Abi ingin menjodohkanmu dengan anak teman Abi" ujar Abi

DEG jantung Humaira seketika berdetak kencang saat abinya mengatakan ingin menjodohkannya.

"Kenapa harus Humaira bi kenapa tidak teteh saja?" Tanya Humaira

"Humaira dengarkan Abi, Abi sudah memutuskan ini secara matang Abi percaya kepada nak ghaffi, dia bisa menjagamu" ujar Abi

'Tunggu jadi nama dia ghaffi' ujar Humaira dalam hati

"Bagaimana nak?" Tanya umi

"Iya Abi umi Humaira mau" ujar Humaira

"Alhamdulillah" ujar umi dan Abi bersamaan

***

Hari yg ditunggu-tunggu akhirnya datang dimana Humaira dan ghaffi akan menjadi suami istri.

"Ghaffi putra Al-ghazziy aku nikahkan dan kawinkan engkau dengan anakku Humaira arrannisa Fatima binti Khalif Maulana al-Faruq dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan logam mulia berupa emas sebesar 500g dibayar tunai" ujar penghulu

Humaira hanya bisa diam mendengarkan calon suaminya berjuang untuk menghalalkan dirinya.

"Saya terima nikah Dan kawinnya  Humaira arrannisa Fatima binti Khalif Maulana al-Faruq dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan logam mulia berupa emas sebesar 500g dibayar tunai" ujar ghaffi

"Bagaimana para saksi sah?"

"SAH!!" ujar semua orang

"Alhamdulillah"

"Allahumma inni as'aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa 'alaih. Wa a'udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha 'alaih." Doa sang penghulu

"Aminn"

"Nah sekarang ndok Humaira Salim sama nak ghaffi" suruh sang penghulu

Humaira hanya bisa pasrah dan Salim kepada ghaffi.

"Selamat ya anak umi, semoga cepet punya momongan"

"Umi ihh"

"Anak Abi sudah besar ya sudah menikah jaga diri baik-baik ya ndok"

"Iya bi terimakasih sudah mau merawat Humaira hingga Humaira besar"

"Huhuhu teteh bakal kangen ira"

"Ira juga bakal kangen teteh"

"Ghaffi" panggil umi Humaira

"Eh iya mi ada apa?"

"Jaga Humaira baik-baik ya jangan sampai kecewa atau pun sakit hati"

"Iya umi ghaffi akan menjaga Humaira sekuat tenaga ghaffi"

"Selamat ya anak umma"

"Makasih umma"

"Ghaffi janji sama Abah kamu akan membahagiakan istrimu"

"Iya Abah ghaffi janji"

"Jika kamu membuat dia sedih atau kecewa jangan harap kamu bisa tinggal di pesantren lagi"

"Iya Abah"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


𝐡𝐮𝐦𝐚𝐢𝐫𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐠𝐡𝐚𝐟𝐟𝐢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang