Chapter 10

584 82 9
                                    

Malam itu Jungkook terbangun karena dadanya terasa sakit. Dia tahu Jin sedang tidak baik-baik saja, ia merasakan sesuatu yang buruk pada Jin.

Dia mencoba bangun dari tempat tidur, Namjoon masih belum pulang, jadi dia memutuskan untuk pergi ke apartemen Jin, dia harus memastikan kondisi Jin baik-baik saja.

Dengan tubuhnya yang masih lemas, Jungkook pergi dengan taksi, ia meremas dadanya beberapa kali yang masih terasa sakit.

"Pak, apa tidak sebaiknya kita pergi ke rumah sakit?" Tanya sopir taksi itu.

"Tidak, aku baik-baik saja" ucap Jungkook.

Setelah sampai di apartemen ia bergegas menuju kamar Jin, keringat sudah membasahi tubuh Jungkook. Saat ia sampai di depan kamar Jin, kakinya terasa lemas, ia tahu Jin pasti merasa lebih buruk dari yang dia rasakan. Tak lama kemudian dia mendengar teriakan Jin dari dalam kamar.

Dia mencoba membunyikan bel pintu sambil menggedor-gedor pintu kamarnya dengan keras.

"Jin, tolong, buka pintunya, kumohon!!! Jin, aku disini... Sayang aku disini, kumohon buka pintunya." Jungkook menangis dan terus menggedor pintu kamar Jin, tapi yang dia dengar hanyalah teriakan Jin yang semakin menyakitinya.

Jungkook mencoba mendobrak pintu kamar Jin berkali-kali dan akhirnya pintu itu terbuka. Dia sangat kelelahan hingga terjatuh beberapa kali sebelum akhirnya masuk ke kamar Jin dan melihat Jin meringkuk memegangi perutnya sambil berteriak.

Jungkook langsung menghampiri Jin dan mengangkatnya, menyuruhnya untuk duduk dan memeluknya, meletakkan kepala Jin di lehernya.

"Aku disini... Aku disini sayang, aku disini... Maafkan aku..."

"Jungkook..." Jin menangis dalam pelukan Jungkook. Saat dia merasakan aroma Jungkook, rasa sakit yang dia rasakan perlahan menghilang. Tubuhnya basah kuyup dan tangannya masih berada di perutnya.

"Jungkook, aku takut..."

"Aku disini, aku disini sayang..." ucap Jungkook sambil mencium kepala Jin dan mengusap punggungnya.

"Tolong jangan tinggalkan aku lagi, kumohon" ucap Jin saat tangannya perlahan meraih kemeja Jungkook dan meremasnya.

"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu, tidak akan pernah, aku mencintaimu Jin, maafkan aku, maafkan aku, sayang"

"Aku juga mencintaimu, aku mencintaimu Jungkook" Jin memeluk Jungkook dengan erat dan sebaliknya.

"Maafkan aku, seharusnya aku tidak pergi meninggalkanmu Jin, maafkan aku"

Jin melepaskan pelukannya dan menatap Jungkook.

"Sekarang kau disini, aku disini, tolong Jungkook apa pun masalahnya jangan pernah tinggalkan aku sendiri, aku lebih baik mati selama itu bersamamu. Tapi jangan pernah tinggalkan aku sendiri"

Jungkook menangkup pipi Jin dan menciumnya. Jin meremas kemeja Jungkook dengan erat dan menciumnya kembali.

"Aku menyukainya" ucap Jungkook.

"Aku juga" Jin menarik tubuh Jungkook untuk bangun dan duduk di tempat tidur lalu dia duduk di pangkuan Jungkook.

Jungkook memegang pinggang Jin dan Jin melingkarkan tangannya di leher Jungkook.

"Aku merindukanmu Jin" Jungkook mencium leher Jin dan merasakan aromanya.

"Aku suka aroma tubuhmu"

"Tolong jadikan aku milikmu lagi Jungkook..." Jin menggerakkan tubuh bagian bawahnya, ia merasa bokongnya perlahan-lahan merasakan tonjolan dari celana Jungkook.

"Kau menginginkanku Jungkook"

"Kita tak bisa melakukannya sekarang"

"Kenapa? Aku merindukanmu"

Jungkook menjauhkan kepalanya dari leher Jin
dan mereka saling memandang. Jungkook menangkup pipi Jin dan membelai lembut dengan ibu jarinya.

"Kita harus bertemu Yoonjin, aku ingin bertemu dengannya, aku juga ingin bertemu dengan Daniel dan yang lainnya... Aku merindukan mereka semua" Air mata mengalir dari mata Jungkook

"Hei... Hei, jangan menangis sayang" Jin mengecup mata Jungkook.

"Ayo kita pulang"

"Itu bukan rumahku, itu rumah mereka, rumahku di sini" ucap Jungkook meletakkan tangannya di dada Jin.

"Kau dan Yoonjin adalah rumahku" ucap Jungkook. Mata mereka saling bertatapan satu sama lain.

"Aku mencintaimu Jungkook, jangan pernah tinggalkan aku lagi"

"Aku mencintaimu sayang, aku tak akan pernah meninggalkanmu lagi. Itu adalah kesalahan terbesarku, jadi tolong maafkan aku"

"Aku tidak akan memaafkanmu sekarang"

"Kenapa?"

"Yoonjin selalu meminta adik untuk teman bermain, aku akan memaafkanmu jika—"

"Tidak... Tidak Jin... Aku tidak akan melakukannya lagi, aku tak ingin kau merasakan hal yang sama, aku—"

"Jika itu terjadi, kita hadapi bersama. Kumohon Jungkook, aku ingin terus melakukannya denganmu, aku ingin kau menyentuhku, bukan orang lain. Aku membiarkannya menyentuhku karena saat itu aku merasakan aromamu, aku merasakanmu, tapi sekarang aku ingin itu adalah kau, hanya kau Jungkook"

"Apa kau yakin?"

"Denganmu aku sangat yakin" Jin mencium Jungkook dengan penuh gairah dan memeluknya dengan erat.


Buku ini tersisa beberapa chapter lagi yeorobun 🤗🤗🤗

Revolution | Kookjin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang