Chapter 7

483 68 6
                                    

Selesai makan malam dengan Ny. Mina dan Tn. Jake, mereka bertiga duduk di ruang tamu, berbicara tentang banyak hal hingga rasa ingin tahu Jin kembali muncul di benaknya.

"Maaf Nyonya Mina, tentang kamar 503 itu, apa dia benar-benar jarang keluar dari kamarnya? Selama aku disini, aku tak pernah bertemu dengan pemilik kamar itu."

"Ahh, aku juga hanya beberapa kali bertemu dengannya, aku lupa siapa namanya. Dia keluar pagi dan pulang saat tengah malam, aku tidak tahu apa yang dia kerjakan, tapi kadang-kadang tamu suka datang ke kamarnya, ada apa?"

"Tidak apa-apa, Nyonya Mina"

"Kenapa Alphamu meninggalkanmu?" Tuan Jake bertanya.

"Hmm sebenarnya aku yang meninggalkan Alphaku, dia bukan mate-ku yang sebenarnya, ceritanya panjang dan..."

"Apa maksudmu? Dia bukan pasanganmu yang sebenarnya? Apa dia memperkosamu?"

"Tidak, bukan seperti itu, pasanganku meninggal saat menyelamatkanku dan anakku. Dia meminta temannya untuk menandaiku agar nantinya ada seseorang yang akan menjagaku dan anakku."

"Apa seorang Alpha akan melakukan itu? Dia mengizinkan Alpha lain untuk menandaimu?" Jin mengangguk.

"Aku seorang Alpha, bahkan dalam kelompok Alpha hal itu sangat dilarang, karena meskipun ada Alpha lain yang menandai pasangan mereka, koneksi mereka tidak akan pernah putus malah akan merusak hubungan dengan Alpha baru"

"Apa maksudmu?"

"Kau dan Alpha-mu memiliki koneksi satu sama lain. Jika Alpha lain menandaimu, maka kalian bertiga akan terhubung satu sama lain dan itu akan memutuskan koneksimu dengan Alpha barumu."

"Tunggu, apakah mungkin itu alasan aku tak bisa merasakan hubungan dengan Alphaku sekarang?"

"Apa kau tidak merasakan hubungan dengan Alphamu?"

"Tidak"

"Aneh, seharusnya hubungan dengan Alpha pertamamu telah terputus sekarang karena dia sudah mati dan kau seharusnya bisa merasakan hubungan dengan Alpha barumu." Ucap Tuan Jake.

Mata Jin terbelalak mendengarnya.

"Yeobo, apa maksudmu Alpha-nya masih hidup?" Tanya Nyonya Mina

"Aku tak bisa memastikannya, tapi jika kau masih bisa merasakan hubungan dengan Alpha-mu, itu berarti dia masih hidup"

"Tapi tidak mungkin, aku melihat dia mati di depan mataku dan di rumah sakit..."

"Ada apa Jin?"

"A-aku tidak melihatnya lagi setelah kami keluar dari rumah sakit, aku tidak membuka peti mati lagi bahkan sampai peti mati itu dikuburkan"

"Apa menurutmu peti mati itu kosong?"

"Tuan Jake, apa ini mungkin?"

"Jin, alam semesta selalu memiliki caranya sendiri, apa yang tidak mungkin di dunia ini? Tidak ada, bukan?"

Sebulan kemudian

"Daddyy... Daddy..."

"Yoonjin, bangun, Yoonjin" Daniel meletakkan punggung tangannya di dahi Yoonjin dan merasakan bahwa anak itu mengalami demam tinggi.

Yoonjin membuka matanya perlahan, wajahnya memerah, dia pasti sangat membutuhkan Appa dan Daddynya.

"Uncle.. dimana Appa dan Daddy? Aku ingin pergi bersama mereka." Daniel terkejut dengan pertanyaan itu.

Ini pertama kalinya Yoonjin memanggil ayahnya dalam mimpi.

"Yoonjin, aku akan membawamu ke rumah sakit, setelah itu aku akan menelepon Appa-mu dan bertanya kapan dia akan kembali, oke?" Yoonjin mengangguk.

Daniel menggendong Yoonjin dan membawanya turun. Saat mereka berpapasan dengan Taehyung dan Jimin di ruang makan, mereka bertanya ada apa dengan Yoonjin.

"Aku harus pergi ke rumah sakit, demamnya semakin tinggi dan dia mengigau tadi"

"Aku ikut denganmu," ucap Taehyung.

"Tidak, kau harus menjaga pasanganmu, sebulan lagi dia akan melahirkan, kau harus selalu bersamanya sampai hari itu tiba"

"Baiklah... Hati-hati, ini sudah larut" ucap Taehyung dan Daniel mengangguk lalu membawa Yoonjin ke mobilnya dan pergi ke rumah sakit.

.
.

Sementara itu, di tempat lain, Jin mencoba segala cara untuk bertemu pemilik kamar di depannya tapi dia sudah mencoba membunyikan bel beberapa kali tetap tak ada yang keluar dari sana.

Ini sudah jam 11 malam, dia ingat Nyonya Mina mengatakan bahwa orang itu selalu pulang tengah malam, jadi Jin keluar dan duduk di depan pintu kamarnya, menyandarkan tubuhnya ke dinding dan menunggu orang itu datang.

Satu jam menunggu, orang itu masih belum datang, dua jam menunggu, orang itu masih belum datang juga. Sampai dia perlahan-lahan membuka matanya dan terkejut karena dia sudah berada di kamarnya, berbaring di tempat tidur dengan selimut yang menutupi tubuhnya dan ia melihat ke luar jendela bahwa hari sudah pagi.

"Bagaimana bisa... Apa dia memindahkanku ke sini?" Jin membuka selimutnya dan dia menyadari jika dia mengenakan baju yang berbeda dari semalam, dia sudah mengenakan piyama hitam Jungkook yang dia bawa.

Dia berlari keluar dari kamarnya dan memencet bel kamar 503. Namun seperti biasa tak ada yang menjawab, dia mengetuk pintunya, sampai berubah menjadi gedoran keras di pintu.

"Seokjin, ada apa?" Nyonya Mina keluar dari rumahnya, itu pasti karena Jin sangat berisik.

"Nyonya Mina, apa kau tahu siapa yang memindahkanku ke kamar?"

"Apa maksudmu?"

"Aku berada di luar sini tadi malam, tapi saat aku bangun aku sudah ada di tempat tidurku dengan piyama ini"

"Aku tidak tahu, tapi kau bisa lihat dari CCTV" ucap Nyonya Mina dan Jin mengangguk.




Gaiiisss... Maaf ya ceritanya banyak loncat waktu...
Seminggu kemudian, sebulan kemudian dll 🤭🤭🤭
Karena buku ini emang pendek, jadi alur ceritanya dibuat cepat sama author asli buku ini.

Revolution | Kookjin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang