How to Survive as A Maid in A Horror Game

Bab 22

Adrian bosan.

Dia sudah bosan sejak dia membuka matanya di dunia ini.

Mungkin itu adalah sesuatu yang dia rasakan sejak dia berada di neraka, tempat dia tinggal bertahun-tahun yang lalu.

Adrian Caesar von der Palzgraf.

Sebelum terlahir kembali ke dalam tubuh ini, yang sepertinya akan mati hanya dengan satu sentuhan, namanya adalah Satan.

Pengikut raja dunia bawah yang paling setia, pedang paling tajam, panglima tertinggi pasukan iblis.

Dia adalah lambang bagaimana seharusnya iblis ketika dia hidup dalam kehormatan. Tidak ada setan di luar sana yang tidak akan tunduk hanya dengan menyebut nama Satan. Puluhan ribu setan memandang ke arahnya ketika mereka membungkuk di kakinya.

Raja yang dia layani memiliki seorang putri. Terlahir dengan darah bangsawan, Lilith terlahir menjadi iblis. Dia adalah gambaran kejahatan murni, dan Satan cukup senang padanya.

Dia mencintainya seperti dia mencintai anaknya, merawatnya sebagai murid, dan melayaninya dengan setia sebagai bawahannya di masa depan.

Dikenal sebagai malam itu sendiri, sebagai kutukan—Lilith, iblis nafsu.

Mungkin karena garis keturunannya, tapi segalanya baginya wajar. Pertumbuhannya cepat, terlebih lagi kemampuannya untuk belajar dan kemahirannya dalam mendapatkan kepercayaan bawahannya. Saat dia tumbuh sebagai iblis hari demi hari, keinginannya untuk naik takhta juga datang sejak dini.

"Nak, kamu tidak perlu memulainya. Ketika saatnya tiba, kamu akan mengambil tempat ini secara alami alih-alih dicap sebagai pengkhianat."

"Saya akan mengambil takhta yang layak saya dapatkan, raja tua."

Sejak itu, dunia akhirat telah terlibat dalam perang yang berlangsung selama ratusan tahun.

Mereka yang memiliki sesuatu dan seseorang untuk dilindungi, melawan mereka yang ingin menang. Itu adalah perang antara pemegang takhta dan mereka yang menginginkan perubahan.

Lilith ingin Satan berada di sisinya, namun Satan malah mengangkat pedangnya atas nama raja dan bersumpah akan menghukum semua orang yang berani memberontak. Setiap kali mereka berhadapan di medan perang, Lilith akan berteriak kesal atas pengkhianatannya.

Perang tersebut tidak berakhir dengan mudah. Setiap pertempuran yang dilakukan, baik kecil maupun besar, meninggalkan luka besar di kedua sisi.

Seiring berjalannya waktu, Lilith semakin membenci Satan, dan setiap kali dia menghadapinya, dia akan mengutuknya. Dan akhirnya, ketika darah Lilith telah tumpah, kutukan itu pun berakhir.

【Guruku dan temanku, pengkhianat dan orang yang memimpin musuh. Sama seperti aku kehilangan segalanya karena kamu, kamu juga akan kehilangan segalanya karena aku. 】

Sudah berada di ambang kematian, bibirnya mengeluarkan suara yang mengerikan. Darah yang menetes ke lantai berubah menjadi bahasa iblis dan menyebar.

【Kamu akan dilahirkan ke dalam tubuh manusia, dianggap paling rendah, dan kamu tidak akan dapat bertahan hidup karena kamu tidak akan menggerogoti vitalitas mereka. 】

【Bertahanlah dalam keabadian dengan parasit itu dan hisap darah babi itu. Saat penjaga kawanan menemukanmu, mereka akan mencabik-cabikmu. 】

【Akhirnya, kamu akan bertemu musuh alami yang tidak dapat kamu bunuh dengan kedua tanganmu sendiri. 】

【Dan jika kamu terbunuh, duniamu juga akan berakhir. 】

Kutukan itu merayapi kulitnya, meresap seperti racun, dan segera terukir di dalam darahnya.

Itu adalah kutukan yang dibuat oleh iblis yang mewarisi darah raja, dilengkapi dengan sisa vitalitasnya. Bahkan Satan, yang dianggap sebagai salah satu iblis terkuat, tidak dapat sepenuhnya menghilangkan kutukan tersebut. Maka, saat tubuhnya menerima kutukan ini, dia diasingkan dari dunia bawah.

Persis seperti yang diucapkan Lilith, Satan kehilangan seluruh kekuatannya dan membuka matanya terhadap tubuh manusia.

Karena dia hidup dengan kekuatan dan tubuh yang tidak ada bandingannya dengan iblis mana pun di luar sana, kelemahan manusia mengejutkannya.

Iblis bisa berjalan segera setelah mereka membuka mata dan juga sudah bisa menggunakan kekuatan mereka secara alami, tapi manusia perlu berbaring dalam waktu lama bahkan setelah mereka lahir.

Dia tidak bisa berbicara, dia tidak bisa berdiri, dia bahkan tidak bisa makan tanpa bantuan manusia lain. Ketika dia akhirnya bisa bangun sendiri, setiap langkah yang dia ambil terasa lambat dan rumit untuk dilakukan. Dan meskipun dia hampir tidak bisa bertahan saat itu, itu masih belum cukup.

Tapi dia bertahan. Dia membayangkan bahwa sama seperti Iblis akan tumbuh dengan sempurna setelah umur enam tahun, begitu pula manusia.

Namun tidak peduli berapa lama dia menunggu, tubuh manusia ini tidak pernah bertambah kuat. Kulit manusia ini sangat rapuh sehingga mudah ditembus, tubuh ini sangat rentan terhadap berbagai penyakit, dan rentan jatuh sakit.

Alih-alih menjadi lebih kuat selama bertahun-tahun, ia malah menjadi semakin lemah.

Ada juga masalah mentalitas yang lemah. Wanita yang melahirkannya begitu lemah hingga dia menjadi gila saat menyadari bahwa putranya tidak dapat dibaptis.

"Itulah mengapa mereka lebih menarik, bukan? Bukankah menyenangkan kalau mereka memiliki tubuh yang lemah namun jiwa yang sombong."

Lilith dulunya tertarik pada manusia. Dia mengatakan bahwa hal tersebut menarik dan layak untuk dicermati.

Sebagai gurunya, Satan meremehkan rasa ingin tahu murid mudanya dan berpikir bahwa minatnya akan segera memudar. Itu adalah sesuatu yang sejalan dengan kehidupan saat ini. Pasalnya, dia cenderung tidak tertarik pada hal yang sama dalam waktu lama.

Namun, keingintahuan Lilith bertahan lebih lama, yang membuatnya terkejut. Selain itu, dia menghabiskan lebih banyak waktu mengamati manusia daripada iblis. Mungkin itu sebabnya dia mengutuknya menjadi tubuh manusia. Hanya untuk membuatnya merasakan betapa lemah dan tidak berartinya dia sekarang.

Apalagi tubuh Adrian jauh lebih lemah dibandingkan manusia normal. Jika dia tidak meminum obatnya tepat waktu setiap hari, dia akan muntah darah. Jika dia berjalan dalam waktu lama, dia sering kehilangan kesadaran.

Jadi bisa dikatakan, jika dia adalah seorang Iblis dan ini adalah kondisinya, para Iblis lainnya pasti sudah memakannya sebagai makanan. Tapi masyarakat manusia tidak seperti itu, dan berkat tingginya gelar bangsawan dari orang tua kandungnya, dia bahkan bisa mengendalikan manusia lain sesuka hatinya.

Manusia di rumah ini sangat hormat sehingga dia bisa mengenali bagian atas kepala mereka lebih dari wajah mereka.

Kemudian, pada usia tujuh tahun.

Dia secara tidak sengaja membunuh satu manusia.