°•°4°•°

907 27 2
                                    

"BERHENTI!"

"Rein?!"

Ya,dia datang orang yang dengan tidak sengaja menghamili moza.

"KAINATA KENAPA KAMU MALAH MENIKAH DENGAN DIA SEDANGKAN KAMU MASIH BERSTATUS ISTRIKU!?" Teriak Rein.

Dengan kesal nata menghampiri rein dan langsung mencengkram kerah bajunya.

"KAMU PIKIR AKU MAU APA NIKAH SAMA DIA? INIPUN AKU NIKAH SAMA DIA KARNA KAMU NGEHAMILIN DIA REIN" Teriak nata tak kalah keras dan melepas cengkramannya

Rein terdiam sejenak mendengar apa yang dikatakan istrinya itu, dia..? Menghamili seseorang?

"A-aku? Menghamili dia?" Tanya nya dengan menunjuk moza,kemudian menatap nata sedangkan nata hanya mengangguk

"Berhubung orang yang hamilin ada disini... mending kamu aja ga sih yang nikahin dia?"

"Apa apaan,aku gamau aku kan masih suami kamu"

"Kita kan bisa cerai,lagipula gue gasudi punya suami kaya lo"

Rein terbelalak,nata memanggilnya dengan lo-gue?

"GA AKU GAMAU"

"Ahh yasudah lo nikah aja sama dia dulu,kita gabakal cerai kalo lo mau nikah sama dia."

"Tapi..."

"Hei,tau bertanggung jawabkan?" Tanya nata dengan nada yang seperti ingin membunuh,rein menanggapinya hanya dengan mengangguk.

Moza sedari tadi hanya terdiam melihat dan mendengar percakapan suami istri itu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kaina,kita tidur bareng kan?"

"Dih,ngga ada ya lo tidur aja noh di sofa"

"Kok gitu?"

"Ya disini cuman ada dua kamar doang" ucapku.

Hening

"Ee gatau lah,terserah lo aja" lanjutku,aku berubah pikiran karna...aku tidak enak dengan rein.
Tunggu,kenapa aku begini?

"Berarti aku boleh tidur bareng kamu?" Tanyanya dengan mata binarnya.

Ugh,kalau begini mana bisa aku nolak

"Hm" balasku singkat.

Rein pun dengan semangat menuju kasurku,dan aku mengikutinya.Aku hanya bisa pasrah melihatnya.

Tuhan, tolonglah hambamu.

Aku membaringkan tubuhku, aneh rasanya tidur bersama setan disebelahku.

"Kaina, itu siapa?" Tanya Rein dengan menunjuk salah satu poster idol Kpop boygroup yang kupajang.

"Ah dia idol Kpop, lo gabakal tau"

"Siapa namanya?"

"Jay, Jay ENHYPEN dia suamiku satu satunya... hanya dia" ucapku tanpa sadar.

"Huh? Tapi yang benar benar sah menjadi suamimu ada di sebelahmu sekarang, Kaina" balasnya, tau bahwa istrinya ini sedang halu.

Aku tidak membalasnya dan langsung buru buru ingin menuju alam mimpi, lebih tepatnya aku bingung harus menjawab apa.

"Apakah dia begitu lelah sehingga tidur secepat ini? Padahal yang menikah dengan wanita itu aku..." gumamnya yang tentu masih bisa aku dengar.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

KRIINGGGGG

"Ugh alarm brengsek itu" kesalku karna alarm yang tugasnya membangunkan seseorang malah ikut membangunkanku sepagi ini.
Wait, siapa yang menyetelnya sepagi ini?

"Pagi Kaina" ucap seseorang yang baru saja keluar dari bilik kamar mandi.

Eh

"LHO, KOK LO BISA ADA DIKAMAR GUE?" Ucapku dengan berteriak,karna kaget tentunya.

Rein terkekeh "kamu kenapa jadi amnesia sih, padahal dari kemarin lho aku disini" jawabnya.

Ah, aku lupa.

"Mending kamu mandi gih" suruhnya.

"5 menit lagi" balasku.

Rein tidak terlalu peduli dan memilih untuk memakai pakaiannya dan turun untuk memasak.

Jujur, dia suami idaman tapi entah kenapa ngga banget di aku.

*30 menit kemudian

"Nata..."

"Ngh... kenapa?" tanyaku dengan masih memejamkan mata.

"Bangun yuk, kamu udah terlalu lama tidur dan kamu harus sarapan sekarang" pintanya.

Suaranya... itu suara Moza.

"Jam berapa sekarang?" Tanyaku.

"09.06"

"HAH"

Astaga aku tidak sengaja tidur terlalu lama, padahal aku sudah bilang akan bangun 5 menit lagi pada Rein.

"Yaudah aku bangun, kamu udah sarapan?" Tanyaku pada Moza.

Moza hanya mengangguk "yasudah aku kekamarku dulu" ucapnya.

Saat moza keluar aku bergegas kekamar mandi dan menyelesaikan rutinitasku seperti biasanya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Saat ini aku tertekan, karna penghuni baru apartemen ini (setan) sedang memelukku.

Aneh.

"Hei! bisa lepas gasih? gue risih" akhirnya aku mengeluarkan kata kata terbaik, tapi rein masih enggan melepasnya dan malah memelukku semakin erat.

"Dia kenapa sih? Perasaan hari pertama nikah ngga gini deh.. bener bener freak nih setan" batinku.

Aku memutuskan membiarkannya terus memelukku, aku pasrah sampai penyelamat datang membantuku.

"Eum Nata, bisa anter aku ke supermarket?" Tanya si penyelamat.

Tentu saja aku tidak menolak!

"Bi-"

"Ngga, lo pergi aja sendiri dasar tamu tak diundang" ucap rein menyelaku.

Sepertinya setan ini perlu kaca deh, ada yang punya gak???

"Rein gue belum selesai ngomong."

"Kaina kamu pasti maunya sama aku terus kan!" Ucapnya.

Eh hah?

Mendengar itu seketika tanganku reflek mendorong rein keras sehingga ia terjatuh dari sofa, sumpah apa yang dia ucapkan benar benar membuatku jijik dan muak.

"Berisik setan."









Tbc...

Hii, udah up niehh, maaf yg udh nunggu lama, sy maunya up 5 mei pas ci shani last show tpi ceritanya blum selesai jdi yaudah up nya skrg hehehheeyy. Maaf kalo ceritanya gajelas, jadi kalian  jelas jelasin aja yaww.

Oh iya kayaknya sy bakal ilang lagi karna mau belajar buat ujian kelulusan, HUEE DOAKAN SY LULUS.😭

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KaizaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang