°perjodohan 2° 🔞

650 31 0
                                    

Vote!!
Mau komen juga wkwkwk






••••

warning 🔞

••••




Gyuvin baru saja keluar dari kamar mandi dan hanya memakai handuk yang dililitkan diperutnya. Ia menghampiri Yujin yang fokus bermain ponsel diatas ranjang. Si manis terkejut saat sang dominan merebut ponselnya, rona pink tercetak di pipi Yujin saat melihat tubuh polos Gyuvin yang hanya memakai handuk.

"Kenapa ga pake baju sih om". Yujin menunduk dalam dan menutupi wajahnya dengan selimut.

"Kamu ga mandi?"

"Gamau ah males". Gyuvin mengelas nafas.

"Saya sekarang suamimu, jangan panggil om"

"Nyenyenye". Gyuvin mendengus kasar, ingin sekali mengatup bibir istrinya dengan bibirnya.

"Tsk! jangan salahkan saya kalau saya perkosa kamu sekarang juga"

"Bacot!". Yujin melarikan diri ke kamar mandi dengan langkah kaki besarnya.



••••



Wangi sabun menyeruak di seluruh ruang kamar. Yujin baru saja keluar dari kamar mandi selama 30 menit. Gyuvin mengalihkan perhatiannya pada sang istri, ia membulatkan matannya saat melihat Yujin yang memakai celana pendek dan kemeja putih kebesaran miliknya.

Yang benar saja! Dia tegang!

Yujin yang merasa di perhatikan hanya memutarkan bola matanya. Ia menghampiri Gyuvin yang masih sibuk dengan laptop di pangkuannya. Yujin merebahkan tubuhnya disamping Gyuvin dan memunggungi sang suami.




"Hiks"

Gyuvin terkejut saat mendengar suara Yujin yang menangis disampingnya. Keningnya berkerut bingung begitu menyadari saat istrinya menangis semakin keras.

"Huaaa"

Suara tangis Yujin semakin keras, Gyuvin menutup telinganya tak tahan. Akhirnya Gyuvin mengukung Yujin yang masih menangis dibawahnya.

"Kamu kenapa?". Yujin sedikit terkejut dan mencebik lucu.

"Kangen bunda hiks kangen papa hiks"

Siapapun tahan Gyuvin untuk tidak menciumnya sekarang. Gyuvin benar benar gemas saat bibir Yujin melengkung ke bawah dan bergetar.

Perlahan Gyuvin memeluk sang istri dengan lembut dan membawa kepalanya untuk bersandar di dadanya.

"Sekarang kamu tanggung jawab saya, kamu punya saya. Jangan merasa kesepian karna saya selalu di samping kamu. Meskipun kita belum kenal satu sama lain tapi saya akan berusaha mencintai kamu". Ucapan Gyuvin mampu meluluhkan hati Yujin, rona wajahnya terlihat samar namun bisa terlihat oleh mata Gyuvin. Mereka berpelukan cukup lama larut dalam hening dan degup jantung Yujin sekarang yang tak karuan.

"Mas?"

Astaga.

Tolong pukul kepala Gyuvin sekarang. Ini tidak mimpi kan? Istrinya memanggilnya mas?. Ia harusnya merekam momen ini dan memamerkannya pada seluruh rakyat alam semesta.

"Ya?"

"Mau cium mas. Boleh?". Bisik Yujin dengan malu malu.

Damn!!

"Coba cium"

"Mas aja!". Si manis sedikit mendongak dan bisa dilihat sekarang wajah istrinya merah padam. Gyuvin menahan senyumnya, menarik lembut tengkuk istrinya mendekat pada wajahnya.

"Jangan salahkan saya kalau saya buat kamu ga tidur malam ini". Gyuvin berbisik di depan bibir Yujin.

Belum sempat Yujin membantah, bibirnya sudah di sambar Gyuvin. Mata Yujin terpejam saat sang dominan melumat lembut bibirnya. Bahu Gyuvin diremas saat dirasa sesuatu menyenangkan di dalam perut Yujin. Bibirnya ikut bergerak menyeimbangi permainan namun sedikit berantakan.

"Mmmhhh mashhh~"

Ciuman turun ke leher jenjangnya. Kali ini tak hanya kecupan namun jilatan dan hisapan kecil yang dirasa. Tangan kecil itu terangkat sekedar meremas bahu dan rambut Gyuvin. Tubuh Yujin meremang saat tubuh sensitifnya disentuh Gyuvin berulang kali.

"Akhh~"

Dua kancing kemeja Yujin dibuka oleh sang dominan. Ia membuka akses bahu Yujin, mengecup dada dan bahunya membuat Yujin semakin merintih seperti ada sensasi yang luar biasa.

"Yujin. Can i?"

Cukup lama mereka bertatapan dan akhirnya Yujin mengangguk.

"Sure"

Gyuvin membuka kaos putih tipisnya, menyisakan tubuh bagian atas yang terpahat sempurna. Tanpa sadar Yujin memekik terkejut saat suaminya berhasil membuka bagian tubuh atasnya.
Tangannya terulur menyentuh perut sang suami.

woahhhh ada 8!!! ini punyaku kannn????

Tanyanya dalam hati sambil meraba bagian dada, perut hingga punggung. Gyuvin melumat bibir tebal Yujin, lidahnya menerobos masuk dan menghisap benda tak bertulang. Tangannya mulai membuka satu persatu kancing kemeja Yujin dan melemparnya asal. Gyuvin sekarang sedang memandang surga didepannya. Sungguh Yujin sangat indah. Si manis malu saat Gyuvin menatap tubuh atasnya polos, ia segera menutup dadanya dengan tangan mungilnya.

"Jangan! Ini cantik". Ujar Gyuvin menyingkirkan tangan Yujin yang menutupi dadanya.






••••

Tbc

••••








honestly baru pertama kali nulis ginian
maaf kalau jatuhnya aneh (⁠╥⁠﹏⁠╥⁠)

Beautiful Story | GyujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang