°pengasuh 2°

289 26 6
                                    

Votement dong maniezzz (⁠ʃ⁠ƪ⁠^⁠3⁠^⁠)














••••

Langkah lebar pria itu membawanya berjalan menuju kearah dapur, kebiasaannya ketika bangun tidur adalah memasak untuknya dan Daniel.  Ketika Gyuvin ingin memasuki dapur, tiba tiba ia berhenti diambang pintu. Pria itu melihat Yujin yang memasak di dapur, dengan celana pendek sepaha dan baju kebesaran berwarna putih. Pikiran Gyuvin kemana mana, melihat keadaan yujin seperti ini ia mengusap pelan wajahnya, segera ia tepis pikiran yang tak jelas itu. Baru kali ini ia melihat Yujin yang memasak di dapur seketika membuat hatinya menghangat. Bahkan Gyuvin tak pernah melihat mantan istrinya memasak atau pun menyentuh dapur seperti ini.

Gyuvin melihat Yujin yang sepertinya ingin mengambil mangkuk di lemari atas, namun pemuda itu kesusahan. Gyuvin berinisiatif membantu, lalu ia berjalan ke arah Yujin dan berdiri tepat dibelakangnya. Dada bidang Gyuvin dapat dirasakan Yujin saat pria itu menempelkan tubuhnya di punggung Yujin.

"Ayam!". Pekik Yujin kaget saat sebuah tangan yang terulur di atas tubuhnya. Kedua tangannya reflek diletakkan di depan dadanya, sungguh ia terkejut bukan main.

"Ini". Gyuvin memberikan mangkuk tersebut dengan tubuhnya yang masih menetap di belakang tubuh Yujin.

Pemuda itu menelan salivanya saat menerima mangkuk dari tangan Gyuvin. Rasanya ia ingin menghilang saja. Segara ia menjauh dari tubuh Gyuvin dan melewati tubuh Gyuvin begitu saja.

Gyuvin tersenyum saat melihat tingkah konyol Yujin, sungguh itu sangat menghibur. Hari biasanya yang monoton dan lelah kini berangsur berubah. Padahal baru satu hari Yujin berada disini, tapi hati Gyuvin seperti ada rasa yang menyenangkan.

••••


Yujin bingung dengan apa yang baru saja dilakukan Gyuvin kepadanya. Ia masih bergetar saat mengingat hembusan nafas pria itu tepat di belakang lehernya. Sungguh itu tidak baik bagi kesehatan jantung Yujin. Ini baru hari kedua ia bekerja, namun jantungnya terdeteksi tidak aman. Yujin bergegas masuk ke dalam kamar Daniel, ia melihat tubuh kecil Daniel yang memeluk guling.

"Daniel sayang~ bangun yuk". Panggil Yujin pelan sambil mengelus pipi Daniel pelan.

Daniel merasa terusik akan sentuhan Yujin, tubuh kecilnya menggeliat perlahan dan matanya terbuka, menampilkan sosok Gyuvin kecil.

"anak sama bapak, sama sama bikin jantung gak sehat"

"kalo jantungmu ga sehat, saya bisa bantu bawa ke rumah sakit". Celetuk Gyuvin di depan pintu kamar.

Yujin merutuki kesalahannya, sungguh ia hanya asal bicara. Ia menelan salivanya kuat kuat dan segera menggendong Daniel. Yujin menundukkan kepalanya dalam segera berjalan keluar kamar meninggalkan pria tampan itu. Gyuvin kembali di buat tersenyum dengan tingkah laku Yujin.

••••


Yujin mengelus rambut Daniel di pelukannya, anak kecil itu mendekap tubuh Yujin walaupun matanya tertutup. Yujin tak bisa menahan gemas, ia mengecup beberapa kali rambut dan dahi Daniel. Yujin dan Daniel sedang berada di taman menikmati angin dan sekedar refreshing. Daniel belum pernah ke taman sekalipun karena waktu orang tuanya yang tidak bisa di bagi. Peranan alam juga penting bagi anak seusia Daniel dalam menjaga keseimbangan pertumbuhan dan perkembangan dari segi emosional, fisik, intelektual dan spiritual.

"yuyu". Panggil Daniel pelan.

"ya sayang?"

"boleh main ayunan?". terdapat anggukan dari Yujin.

Beautiful Story | GyujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang