13

78 7 0
                                    

Aneh rasa nya padahal (Name) 'Hanya' di lempar tapi mata seketika buram bersamaan dengan darah yang terus mengalir dari mata, mulut, dan ke dua telinga nya.

Hal terakhir yang (Name) dengar sebelum mata nya menutup sepenuh nya adalah fusiguro yang meneriaki nama nya dengan khawatir.

"(Name)!"
________________________________________

____________________

Happy reading
_______________________

Di sebuah desa kecil, lebih tepat nya pegunungan di desa tersebut.

Terdapat sesosok pria bertangan empat sedang berbaring di hamparan rerumputan.

Pria itu memejamkan mata nya, membiar kan angin menerpa tubuh nya.

Di tempat lain, sesosok wanita sedang menuju ke tempat tersebut.

Ia berjalan tanpa mengeluar kan suara.

Wanita itu berjalan ke tempat berbaring nya pria tersebut.

Wanita itu menutup ke dua mata pria tersebut dengan tangan mungil nya "Tebak ini siapa?"

Pria itu tersenyum tipis "Akari"

Jawab pria itu tanpa ragu.

Wanita yang di sebut Akari itu melepas kan tangan nya dari ke dua mata pria tersebut "Heee... Kok tau?". Kata wanita tersebut dengan nada kecewa.

Pria tersebut atau lebih tepat nya Sukuna mengelus-elus kepala Akari dengan lembut, seolah Akari adalah kaca yang rapuh.

"Tentu saja aku tidak akan melupa kan bau lavender dari diri mu, walaupun kamu tidak mengeluar kan suara saat berjalan ke sini" setelah mengucap kan nya, Sukuna berhenti mengelus Akari dan lanjut ke aktivitas nya.

Wanita itu cekikikan kecil "Boleh aku duduk?" Tanya Akari

"Tentu saja, siapa yang melarang?".

Sukuna yang di kenal sebagai kutukan tanpa belas kasih kepada manusia, kini justru sangat lembut kepada wanita di depan nya.

"Oh yaa" suara dari Akari berhasil mendapat kan atensi dari Sukuna.

Wanita itu mengeluar kan sebuah kotak (?) makan siang.

"Aku membuat sandwich, kamu mau?" Tanya Akari antusias "Aku berhasil membuat nya sendiri loh!, ya walaupun aku sedikit meminta bantuan ke Urame" lanjut nya tak kala semangat.

Akari menyodorkan sepasang sandwich ke depan Sukuna "Buatan mu?" Tanya nya. Akari mengangguk "iyap!".

Setelah mendapat jawaban dari Akari, Sukuna mengambil satu sendwich yang di sodor kan Akari.

"Kalau buatan mu pasti itu enak" kata sukuna sambil memakan sendwich tersebut "Oishi".

Walaupun hanya satu kata yang keluar dari mulut Sukuna, Akari tersenyum puas akan buatan nya.

"Nanti aku bikin lagi mau ga?" Tanya Akari "Ya buat lah yang banyak, mungkin untuk beberapa saat aku tidak akan memakan daging manusia dulu".

_________________________________

|•'﹏⁠'•|☞  thank you for vote :D
__________________________________

(Name) Perlahan membuka mata nya, hal pertama yang ia lihat adalah dinding-dinding atap.

Can I be free?... (JJK × Readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang