12

81 8 0
                                    

(Name) membeku, apa yang harus dia lakukan?, apa kah dia akan tetap mengikuti alur cerita nya atau merubah nya.

(Name) menghela nafas. "Baiklah Itadori, aku mengandal kan mu"

(Name) akhir nya menyerah dia akan tetap mengikuti alur nya saja.
______________________________________

________________________

Happy reading
__________________________

Setelah perdebatan singkat antara Itadori dan fusiguro.

Kini fusiguro akan mencari Kugisaki terlebih dahulu, lalu Itadori dan (Name) akan menyusul nya.

Kini Itadori dan (Name) mengambil ancang-ancang.

"Tsumetai kōri: Mangetsu no mikadzuki" rapal (Name).

*Note: kalau penyihir lain kan make energi negatif dalam diri nya kalau (Name) memakai energi negatif dari orang di sekitar nya, atau bisa juga energi roh yang gentayangan*

Kini, baju jujutsu nya berubah menjadi.

Baru saja saat (Name) ingin menegur Itadori, kutukan tersebut sudah menyerang nya terlebih dahulu.

Kutukan itu melempar tubuh Itadori ke arah dinding.

(Name) melihat dinding yang menjadi korban lemparan kutukan tersebut, ada beberapa bagian dinding yang retak.

"Kau tidak apa-apa Itadori-san?" Tanya (Name). Pria itu mengangguk "Sebaik nya kau serang saja kutukan nya (Name), jangan khawatir kan aku" kata nya

Tidak tinggal diam (Name) kini bergerak ke arah kutukan tersebut, dia berlari menghindari serangan demi serangan dari kutukan tersebut.

Tangan nya membentuk tembakan, ia menembak kutukan tersebut, namun seperti nya dia tidak ahli dalam menambak.

Jujur saja ini baru pertama kali nya.

Tapi kok (Name) tahu dia bisa gitu?.

Setiap malam Howaitoenjeru selalu membawa nya dalam domain nya dan melatih nya.

Jujur saja, rasa nya badan (Name) mau remuk, Howaitoenjeru tidak pernah menahan diri nya saat melawan nya.

Saat serangan terakhir dari (Name), ia berhasil melubangi perut kutukan tersebut, namun sayang nya kutukan tersebut dapat meregenerasi kan diri nya.

Kutukan yang menyadari hal itu segera membuat uap Api (?) dari energi kutukan nya.

Hal itu membuat (Name) beserta Itadori terpental ke ruangan samping nya.

(Name) kini sedang meringis terdapat luka bakar di beberapa bagian tubuh nya.

Tapi bukan itu yang dia khawatir kan.

(Name) mencoba bangkit, diri nya menghampiri Itadori yang tergeletak di lantai.

(Name) mengguncang tubuh nya "Itadori!, kau mendengar ku?, apa kau mati?!" (Name) tidak henti-henti nya mengguncang tubuh Itadori.

Itadori mencoba untuk merespon perkataan dari (Name) "(Name) aku dapat mendengar mu... Aku tidak mati, justru kalau kau mengguncang ku seperti itu, mungkin kini aku sudah berada di samping kakek ku" ucap Itadori yang terdengar seperti bisikan untung nya pendengaran (Name) tajam.

Sadar akan perbuatan nya, (Name) berhenti mengguncang tubuh Itadori "Maaf, dasar kau ini bisa-bisa nya di saat seperti ini kau malah bercanda" (Name) kembali menggeleng-geleng kan kepala nya.

Can I be free?... (JJK × Readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang