السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Selamat membaca sodaraku><
°°°
°
°
°Motor hitam yang dikendarai olah Shazia memasuki halaman rumah yang lumayan cukup luas. Shazia melepas helm full facenya dan melangkah masuk kedalam rumah dengan memakai kaca mata hitamnya.
"Anak Mama sudah pulang!" teriak Fanya menuruni anak tangga dan langsung memeluk Shazia.
"Aduh Mama, ada apa sih," kesal Shazia membuka kaca matanya.
"Malam ini kita akan kedatangan tamu" ucap Fanya mengikuti langkah Shazia yang pergi kedapur untuk mengambil minum.
"Terus, emangnya ada sangkut pautnya dengan Shazia gitu?"
"Tentu, tamu yang akan datang malam ini adalah keluarga dari calon suami kamu"
Uhuk Uhuk
Shazia tersedak ketika mendengar ucapan dari Mamanya.
"Ma, apa-apaan sih, Shazia gamau nikah muda" kesalnya menaiki anak tangga.
"Mau gamau, kamu akan tetap menikah Shazia!"
Saat Shazia ingin masuk kedalam kamarnya dirinya malah berpapasan dengan sang Oma.
"Ma, kenapa ga Oma aja suruh nikah!" ucapnya kesal dengan berteriak, sebelum dirinya dijewer oleh sang Oma, Shazia sudah masuk dan mengunci pintu kamarnya.
"Dasar cucu kurang ajar," omel Oma Dila kesal terhadap cucu perempuannya.
Malam pun tiba dan kini Shazia sudah didandani secantik mungkin oleh Fanya.
"Ma, Shazia gamau nikah" rengek Shazia.
"Shazia nikahnya bukan langsung malam ini juga, malam ini adalah sesi pertemuan sekaligus acara makan malam bersama" ucap Fanya sambil sibuk memakaikan hijab kepada Shazia.
"Ish, kenapa Mama ngotot sekali sih"
"Sayang dengerin Mama ya, kamu anak kesayangan Mama, Mama ingin yang terbaik buat kamu, dan Mama juga menginginkan kamu menikah dengan laki-laki yang bisa merubah kamu menjadi lebih baik lagi. Ya walaupun ini cepat sekali tapi Mama yakin, nanti dia akan selalu mendukungmu dan selalu ada untukmu"
"Tapi Ma... "
"Tidak ada tapi-tapian, selama ini Mama dan Papah memberikan kamu kebebasan yaitu Balapan Motor. Tapi, untuk sekarang Mama dan Papah memohon kepadamu untuk menerima perjodohan ini Shazia"
"Kalau kamu tau, calon suamimu adalah seorang Gus, dia sangat tampan dan mapan. Mama waktu pertama kali bertemu dengannya saja Mama dibuat terpesona apalagi kamu" ucap Fanya dengan senyuman diakhir ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMMAR AL-AZZAM
Jugendliteratur"Jika cinta membuat saya gila, maka biarlah saya gila karena saya sudah mencintai dirimu ya Zaujati." ~Ammar Al-Azzam~ Ammar Al-Azzam, adalah laki-laki yang selama ini kesibukannya hanya mengajar disebuah pesantren milik keluarganya. Ammar yang memi...