Bab IV

389 20 11
                                    

Chapter sebelumnya ....

"Ya Diez, kamu tenang saja dan jangan khawatir. Mulai sekarang, mommy sama daddy bakal jagain Diez selalu."




«The Good Husband»


Just mengingatkan, y/n itu kalian baca pakai namamu sendiri ya (your name) dulu pernah ada yang nggak paham
y/n itu siapa, haha ... it's okay. Happy reading guys.

Y/n merasa sangat senang sekarang, ia tersenyum lebar menampakkan giginya, tatapannya juga sangat tulus menatap Diez yang ada di pelukan Rizwan, ini adalah sikap Y/n yang tersembunyi, Rizwan bahkan tidak pernah melihat sikap Y/n yang setulus ini.

Y/n merasa sangat tenang dan aman dengan Rizwan yang ada disini dan akan menjaga Diez selalu, Y/n sekarang mulai memikirkan perasaannya berhubung tadi pagi Rizwan mengungkapkan cinta padanya, dan ini semua terjadi berkat Diez, Y/n yang sebelumnya dingin pada Rizwan mulai mencair karena Diez sangat menyayangi mereka berdua sebagai Mommy dan Daddy.

Rizwan masih memandang Diez, ia terlihat sangat senang dan antusias untuk menjadi Daddy Diez dan melindungi selalu anak angkatnya bersama Y/n.

Di saat sama, mata Rizwan pun tampak memandang kehadiran Y/n yang tampak sangat tenang menatap Diez di pangkuannya.

Y/n lalu menengok jam tangannya, dan ia beranjak pergi dari sana untuk pergi ke lantai atas sesuai dengan niatnya tadi.

"Ajak Diez main dulu ya" pesan Y/n pada Rizwan lalu dia segera pergi.

Rizwan segera mendongak lalu ia mengangguk pelan. "Ya."

Y/n tersenyum melihat anak angkatnya itu telah akrab dengan Rizwan.

Y/n pergi ke kamarnya di lantai dua untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian yang lebih santai, setelah itu ia turun dan pergi ke dapur untuk memasak mengingat sebentar lagi waktu makan siang sudah tiba.

Y/n juga mulai memikirkan perasaannya pada Rizwan, karena sepertinya ia harus lebih lembut lagi dengan Rizwan karena Diez menyayangi Rizwan, mereka seolah terikat dalam hubungan keluarga yang tidak sah.

Rizwan yang masih memangku Diez.

"Ayo Diez, kita main aja Diez," Rizwan pun mengangkat Diez dari pelukannya dan mengajak Diez untuk bermain, ia mengambil boneka berbentuk bola.

Diez berlarian memberi jarak antara dirinya dan Rizwan. "Daddy daddy, lempar bolanya!" ucap Diez bersemangat untuk bermain bola bersama Rizwan

"Oke Diez, siap-siap, ... tangkap!"

Rizwan cukup bersemangat melempar bola dan menangkap bola yang di lemparkan Diez kembali.

Sementara bocah itu berlarian kesana-kemari menangkap dan mengambil bola dari Rizwan, ia benar-benar ceria sekarang.

Diez melempar bola itu lebih cepat. "Awas daddy!"

"Ah! haha, nak kamu harus hati-hati, aku bisa tersingkir jika aku tidak begitu terampil haha." Rizwan yang tampak cukup senang berlarian menyusul Diez untuk mengambil bola yang dilempar Diez.

"Hahahaha, ayo Daddy!" Diez berlarian kesana-kemari membawa bola itu, tapi ia tidak berhati-hati dan tidak fokus ke depan sehingga menabrak ujung sofa hingga terjatuh.

Tubuhnya yang kecil itu terpental ke belakang dan kepalanya sempat kepentok ujung sofa, membuat Rizwan panik dan langsung menghampirinya.

"Diez! Ya ampun Diez!" Rizwan tampak panik saat Diez terjatuh dan kepalanya terbentur ujung sofa, Rizwan seketika langsung mengambil Diez dan mengangkat Diez yang tampak mulai memar di kepalanya.

Ejen Rizwan X y/n : the good husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang