004

75 11 5
                                    

-ocit & munaroh-

_

Jam di dinding menunjukkan pukul tujuh pagi , Danu sedari tadi duduk anteng di meja makan di temani teh hangat dan koran pagi yang sedang ia baca.

Hari ini Danu mengambil cuti , tak lain dan tak bukan karna hari ini Danu dan sodara nya yang lain akan menyambangi rumah sang engkong.

"Mika belum turun dan ?" Melli bertanya , tangan nya menyimpan satu piring pisang goreng yang masih mengepul di atas meja .

Senyum Danu merekah kala Indra penciuman nya mencium semerbak wangi dari pisang goreng kesukaannya.

"Belum nyak" tangan kanan Danu mengambil satu potong pisang goreng , bibir nya meniup pelan pisang goreng yang masih panas itu.

Mata Melli melihat ke arah jam dan berganti ke arah tangga yang menuju lantai dua "kalo sepuluh menit belum turun , lu samperin dah ya , enya ke depan dulu"

Danu mengangguk , Melli melangkah pergi.

Lima menit berlalu , Danu bahkan sudah menghabiskan tiga potong pisang goreng di piring , pandangan nya langsung beralih ke arah tangga kala suara derap langkah kaki terdengar.

"Bangg , Abang gak ngantor ?" Mikaila berseru kala melihat Abang nya yang masih ada di rumah.

Aneh pikir nya , karna biasanya ketika ia hendak berangkat sekolah Abang nya Danu sudah terlebih dahulu berangkat ke kantor.

"Abang cuti , kan mau ke rumah engkong" jawab nya , Mikaila mengangguk langkah nya mendekat mengecup pipi sang Abang.

"Sarapan dulu ?" Tawar Danu "mika bawa bekel , nanti sarapan nya di kantin bareng sama temen temen" jawab nya.

"Ouh gitu , kalo pisang goreng mau kagak ? Nih masih anget" Danu menyodorkan piring pisang goreng ke arah sang adik.

Tangan nya terjulur mengambil satu potong pisang goreng "mumpung Abang libur , anterin mika yah ... " Wajah itu sedikit memohon.

"Loh bukannya berangkat sekolah bareng Ama raka yah , apa si Raka kagak sekolah ?" Tanya Danu.

Karna setau Danu , sang adik Mikaila memiliki ojek pribadi yang dapat di percaya , yang tak lain adalah Raka adik dari Jery.

"Gamau sama Raka , si Raka alay " bibir cemberut , lucu .

"Loh alay kenapa ?" Bangun dari duduk , Danu tersenyum lebar , ia hafal betul kelakuan Raka , adik dari Jery itu memang sangat usil , terlebih kepada sang adik.

Mikaila menghempaskan rambut bagian samping "ya alay aja , masa nih yah si Raka nyebut mika tuh Munaroh , like what .... Belum lagi kalo ada temen temen mika , si Raka tuh suka di sengajain gitu , kan enggak banget" setengah mengadu dan merengek , Mikaila menjelaskan sebisanya.

Menggeleng pelan , Danu mengelap tangan nya ke celana , kebiasaan , padahal ada lap khusus yang sudah di sediakan.

"Yaudeh iye , Abang anterin dah , mau berangkat sekarang ?"

Mikaila mengangguk "yaudeh , Abang ambil kunci mobil dulu"



Di pagi yang sejuk ini , Melli dengan stelan daster andalan nya sedang di si bukan dengan kegiatan pagi nya menyapu halaman rumah.

" EMUNAROHHHHH..... BANG OCIT DATANG PREPETPREPETPREPET..."

Melli langsung menoleh ke arah suara familiar yang sering ia dengar setiap pagi , dari nada bahkan cengkok nya pun Melli hafal betul , itu Raka anak dari Abang nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

metanoiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang