1. Pindah Sekolah

21 1 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

1. Pindah Sekolah

"Pokoknya Kev gamau satu sekolah sama cewek sialan ini, Pa!"

"Jaga bicara kamu, Kev. Vania adik kamu," sela sang kepala keluarga menatap tajam putranya membuat Kevan memutar bola mata malas.

Vania mengerucutkan bibir saat mata tajam Kevan menatapnya sinis. Cowok itu memang selalu naik darah saat ada di dekatnya. Memangnya apa yang Vania lakukan? Lagipula ia sudah minta maaf atas kejadian membingungkan beberapa hari lalu.

Oke. Vania Aletta Maheswari adalah nama seseorang atau raga yang sekarang Vania tempati. Entahlah apa yang terjadi Vania juga tidak mengerti. Transmigrasi? Tapi bagaimana bisa? Itu adalah sesuatu yang sulit diterima akal sehat. Tapi satu yang ia syukuri saat berada di sini adalah wajah kedua orang tuanya yang persis seperti wajah orang tua asli Vania. Vania bisa kembali berkumpul bersama orang-orang yang ia sayangi walau harus dioppp tambah dengan satu anggota keluarga yang tidak suka padanya. Tapi tak apa, Vania bahagia. Setidaknya sampai ingatan tentang kakak perempuannya masuk begitu saja. Bagaimana kabarnya sekarang?

"Vania, kamu jangan masukin ucapan kakak kamu ke hati ya sayang." Lamunan Vania buyar saat rambut panjangnya di belai lembut oleh seseorang. Tau-tau saja kedua orang itu telah pergi menyisihkan pasangan ibu dan anak ini. Vania tersenyum menatap mamanya. Sebenarnya ia selalu ingin menangis setiap mengingat jika orang di depannya ini sudah pergi meninggalkannya di dunia asli.

"Iya, Ma. Vania ngerti kok." Sedikit banyak Vania tau jika Kevan itu membencinya. Dia adalah anak kandung dari papa tiri Vania. Jadi mama dan papanya baru saja menikah beberapa tahun yang lalu. Bukankah takdir memang suka bercanda?

"Tapi kamu mau ya turuti permintaan papa. Papa khawatir sama kamu, nak," ucap sang mama dengan tatapan teduh. Vania memang perlu perhatian lebih dibanding anak lain. Dan karena kejadian kemarin, papanya memutuskan untuk Vania pindah dari asrama putri agar Kevan bisa menjaga adiknya. Tentu saja Kevan sangat keberatan. Tapi mau bagaimana lagi? Kevan masih anak sekolah dan ia diancam fasilitasnya akan dicabut oleh sang papa. Kevan tentu tidak ingin itu terjadi.

Ya walaupun harus menahan kesal setengah mati, akhirnya ia setuju dengan syarat Vania harus pura-pura tidak mengenalnya. Entahlah semoga saja ia benar-benar akan menjaga Vania nanti.

Vania terlihat berpikir sejenak. Ia ingin tau apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya. Mungkin dengan mendekati Kevan ia jadi tau?

Ia harus mencari tahu apa yang terjadi.

"Iya, Ma. Vania mau."

IRIDESCENT (new version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang