Laki-laki Itu Lagi? (1)

130 69 17
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Sholawat dulu~

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

"Allahumma sholli 'alaa sayyidina Muhammad, wa 'alaa aali
sayyidina Muhammad"

Tandain jikalau ada kesalahan penulisan, kesalahan Ayat Al-Qur'an, hadist, typo, dll.Jangan lupa follow, vote, dan komennya terimakasih^_^

Gimana puasanya? Sudah ada yang bolong belum? Atau masih full?

"Jika kau memulai karena Allah, maka jangan menyerah karena manusia."

- Gus Baha.

-Happy Reading-

Ceklek...

Bunyi suara pintu kamar seseorang terbuka, terlihat seorang perempuan menggunakan hoodie kebesaran, tak lupa juga kerudung yang membalut kepalanya yang ia masukkan ke dalam hoodie itu dengan rok plisket yang ia pakai untuk bersiap siap pergi keluar rumah. Malam ini setelah selesai sholat Isya, ia ingin pergi keluar rumah untuk mencari angin serta membeli cemilan, ia pikir otaknya perlu refreshing , sebelum hari ujian itu tiba.

Ayana melangkah anak tangga itu, ia akan izin kepada orang tuanya terlebih dahulu. Ayana menuju kamar orang tuanya, dan mengetuk pintu kayu itu dengan perlahan.

Tok tok tok...

"Assalamualaikum, Bunda, Ayah..." panggilnya.

Pintu pun terbuka, terlihat Bunda Hawa yang sedang memegang Al-Qur'an kecil. Sepertinya ia baru selesai mengaji. "Wa'alaikumussalam, iya Nak..." sahut Bunda. Ia meneliti penampilan anaknya dari atas hingga kebawah, kelihatan rapi. Ia pikir mungkin anaknya ini akan pergi keluar rumah.

"Mau kemana, Nak?" tanya Bunda Hawa.

"Um..., Itu Bund. Aya mau izin keluar rumah sebentar, mau cari angin, sekalian mau jajan Bund." ucapnya dengan memilin jari jari tangannya.

Belum sempat Bunda Hawa menyahut, Ayah Harun sudah lebih dulu menyambar. "Sudah malam begini, jangan kemana kemana Nak." ucap Ayah yang tak mengizinkan anak gadisnya itu untuk keluar rumah, karena ia takut terjadi hal yang tidak tidak pada anaknya itu.

"Ayah..., sudah izinkan saja Aya keluar rumah sebentar, paling Aya jajannya ke Alfa depan, lagipun Aya sebentar lagikan akan menempuh ujian. Barangkali Aya nya mau merefresh otak." ucap Bunda Hawa, Bunda nya ini memanglah sangat pengertian. Tak perlu Aya menjelaskan panjang lebar.

Aya mengangguk setuju apa yang dikatakan Bunda nya. Ayah Harun terlihat memikirkan hal itu, akhirnya ia mengizinkan anaknya untuk pergi keluar rumah. "Ya sudah, tapi jangan lama lama ya. Perginya jangan jauh jauh dari Alfa, nanti kalau sudah selesai jajannya. Langsung pulang saja ya Nak." ucap Ayah Harun yang mengizinkan anaknya.

"Siap, Ayah..." ucapnya dengan gaya hormat kepada Ayah Harun.

"Kalau begitu Aya pamit dulu ya..., Wassalamu'alaikum Bund, Yah." pamitnya lalu tak lupa mencium punggung tangan kedua orang tuanya.

Imam Untuk Aya [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang