Happy reading!!
.
.
.Terik matahari di siang hari memanglah sangat cerah dan panas yang pastinya. Tapi karena ini adalah hari weekend, kebanyakan sebagian dari orang-orang yang mempunyai waktu luang pergi untuk berwisata.
Entah itu ke tempat yang memang indah, atau bahkan ke pantai bersama keluarga, kerabat, juga bahkan orang tersayang hanya untuk menikmati waktu weekend bersama.
Dan semua itu juga sama halnya seperti ke lima pemuda yang baru saja sampai di sebuah pantai besar yang ada di kota tersebut. Sesuai janji mereka kemarin, yang berencana untuk pergi ke pantai bersama.
Jam sudah menunjukkan pukul setengah dua siang, suasana di pantai kala itu sangat ramai dengan pengunjung lainnya yang juga tengah berlibur weekend disana.
"Panas banget gila! Gimana mau main air" ujar Arsha menatap kearah langit, matanya sedikit tertutup karena silaunya terik panas matahari.
"Udah jam satu lewatan, wajar panas cuacanya" sahut Mahen ia memasangkan sebuah topi ke kepala Arsha membuat sang empu terkejut "Pake topi kalo mau main air, cuacanya terlalu panas" ucapnya membuat Arsha mengangguk.
"Makasih bang" ucap Arsha dengan senyum sumringahnya, ia pun segera berlari ke arah air pantai dengan semangat.
"Beneran kek ngerawat bocil gue sekarang" gumam Mahen pelan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Arsha itu.
"Bang, gue juga mau main air sama Arsha" ujar Haikal dengan semangat. Sebelum ikut menghampiri Arsha, ia lebih dahulu menghampiri Mahen untuk menitipkan barang miliknya.
"Topi di pake panas banget ini, jangan macem-macem kalian" pesan Mahen mewanti-wanti Haikal dengan sedikit berteriak karena sang empu sudah lebih dulu berlari ke arah air.
"Kalian gak ikutan main air juga?" tanya Mahen kepada dua orang yang masih berada di samping ia sekarang.
"Panas gini, nanti aja deh tunggu agak naungan dikit bang"
"Iya, terik banget gini air pantai pasti panas juga"
Mahen pun mengangguk mendengar jawaban keduanya "Ya udah, mau ikut gue gak? Atau mau nunggu disini aja kalian?" tanya Mahen pada keduanya.
"Mau kemana emang bang?" tanya Jio, sambil memasukkan ponselnya kedalam saku.
"Nyewa penginapan, katanya tadi mau nginap kan?" ujar Mahen bertanya, keduanya pun baru ingat kalau tujuan mereka kesini juga ingin menginap sekaligus.
"Ikutlah, ketimbang disini panas" ujar Gara, lalu ketiganya pun berjalan beriringan untuk memesan sebuah penginapan yang setidaknya cukup untuk mereka berlima.
"Gak mau patungan aja bang bayarnya?
"Gak usah, biar gue aja sesekali. Tunggu bentar ya" ujar Mahen, ia pun berlalu dari situ meninggalkan keduanya untuk mengurus penyewaan penginapan yang akan mereka tempati.
"Adem ya disini, tenang banget rasanya" celetuk Jio, ia beranjak duduk bersandar di bawah pohon besar yang ada di sebelah mereka, sambil memejamkan matanya.
"Iya, pikiran juga ikutan tenang rasanya kalo suasananya kek gini" jawab Gara, ia juga ikut duduk di samping Jio sambil melihat kearah pantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA LANGIT SENJA DAN SEMESTA {ON GOING}
Teen FictionLangit senja yang sangat indah terpancar cerah, suasana tenang juga sejuk yang ada di pantai menjadi awal dan akhir kisah bagi ketujuh pemuda yang bertemu secara tak sengaja kala itu.